Kehilangan Cristiano Ronaldo tidak memudarkan daya tarik Liga Champions Eropa musim ini. Rivalitas baru antara Kylian Mbappe dan Erling Haaland bakal menjadi bumbu utama kompetisi dalam beberapa tahun mendatang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
PARIS, RABU — Setelah era persaingan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang berputar selama lebih dari satu dekade memasuki titik akhir, dunia sepak bola menyajikan rivalitas manusia super jilid kedua pada dekade ketiga abad ke-21 ini. Kylian Mbappe dan Erling Haaland menjadi duo pemain muda terbaik yang berambisi memecahkan beragam rekor individu fenomenal sekaligus membawa timnya menjadi penguasa Eropa.
Target besar itu diperlihatkan dengan performa apik oleh Mbappe dan Haaland yang sama-sama mencetak brace atau dua gol untuk timnya di laga perdana fase grup Liga Champions 2022-2023, Rabu (7/9/2022) dini hari WIB. Mbappe menghasilkan sepasang gol dalam waktu 17 menit untuk membantu Paris Saint-Germain menumbangkan Juventus, 2-1, di Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis.
Sementara itu, Haaland tak mau ketinggalan untuk membantu Manchester City melibas Sevilla, 4-0, di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol. Ia mencetak gol pertama dan ketiga City pada menit ke-20 dan ke-67. Kemenangan City dilengkapi oleh gol dari Phil Foden dan Ruben Dias.
Gol yang dicetak ke gawang yang dijaga kiper Juve, Mattia Perin, membuat Mbappe telah mencetak sembilan gol dari enam laga PSG musim ini. Di Liga Champions, ia telah berkontribusi bagi 55 gol dari 54 pertandingan bersama PSG dan AS Monako, terdiri atas 35 gol dan 20 asis. Sebanyak 29 gol dicetak penyerang bernomor punggung 7 itu dengan seragam biru tua khas ”Les Parisiens”.
Mbappe memang masih berada di peringkat ke-20 untuk daftar pemain dengan jumlah gol terbanyak di Liga Champions. Namun, di usianya yang baru 23 tahun, Mbappe punya peluang besar menyentuh angka fenomenal 100 gol di kompetisi bergengsi itu, yang baru bisa dicapai oleh dua ”superman” jilid pertama di abad ini, yaitu Ronaldo dan Messi.
Dengan rasio 0,65 gol per laga, produktivitas milik Mbappe itu hanya kalah dari empat pemain yang masih aktif. Mereka adalah Haaland (1,25 gol per laga), Robert Lewandowski (0,81 gol), Messi (0,8 gol), dan Ronaldo (0,77 gol).
Sejak debutnya sebagai pemain utama Monako pada musim 2016-2017, Mbappe memainkan rerata sembilan laga Liga Champions per musim, dengan mencetak rerata enam gol. Dengan rasio gol itu, maka Mbappe perlu menjalani 162 pertandingan lagi untuk memecahkan rekor ”CR7”, yang juga idolanya.
Sumber primer
Namun, dengan skuad dan pola permainan PSG di bawah asuhan Christophe Galtier di musim ini. Mbappe punya peluang meningkatkan rasio golnya di Liga Champions dan mencapai rekor gol Ronaldo lebih singkat. Pasalnya, Galtier menjadikan Mbappe sebagai sumber utama gol Les Parisiens.
Pada laga melawan Juve, Mbappe mencatatkan enam tembakan, sedangkan dua tandemnya di lini depan PSG, Neymar Jr dan Messi, menghasilkan masing-masing empat dan dua tembakan.
Dari enam laga resmi di kompetisi Liga Perancis 2022-2023, Mbappe juga menjadi pemain dengan rerata tembakan terbanyak di PSG dengan enam tembakan per laga. Messi menciptakan 4,7 tembakan per laga, lalu Neymar hanya menghasilkan 2,7 tembakan per laga.
Saya diminta untuk bergerak di belakang pertahanan lawan dan menarik lawan untuk menjadi penghubung antara Leo dan Neymar.
Mbappe mengungkapkan, dirinya mendapat peran baru dari Galtier. Dia memang ditugaskan untuk menjadi protagonis utama dalam skema serangan PSG.
”Saya diminta untuk bergerak di belakang pertahanan lawan dan menarik lawan untuk menjadi penghubung antara Leo (Messi) dan Neymar. Saya masih beradaptasi sebaik mungkin dengan peran baru itu, selagi berusaha untuk terus menciptakan (gol) perbedaan,” ujar Mbappe kepada RMC Sport.
Debut gemilang
Sementara itu, Haaland mempertahankan catatan gemilangnya pada laga debut bersama tiga tim di Liga Champions. Sebelum mencetak dua gol untuk City pada penampilan perdananya bersama City di Eropa, ia juga mencatatkan nama di papan skor pada laga perdana Liga Champions saat masih memperkuat Salzburg dan Borussia Dortmund. Lebih hebat lagi, pada tiga laga itu dia mencetak minimal dua gol. Ia mencetak hattrick bersama Salzburg, lalu dua gol di laga pertama bersama Dortmund.
Haaland juga mengukuhkan diri sebagai pemain termuda dan tercepat yang mencetak 25 gol di Liga Champions. Catatan gol fantastis itu dicapainya hanya dalam 20 laga ketika masih berusia 22 tahun dan 47 hari. Sebelumnya, rekor itu dipegang Mbappe dengan 33 laga di usia 22 tahun dan 80 hari.
Dibandingkan dua ”GOAT” (the greatest of all time) di era sebelumnya, Messi dan Ronaldo, Haaland jauh melampaui ketajaman keduanya. Messi hanya mencetak delapan gol, bahkan Ronaldo belum mencetak gol perdana ketika menjalani laga ke-20 di Liga Champions.
Sejak tampil di Liga Champions edisi 2019-2020 hingga musim 2021-2022, Haaland rerata mencetak enam gol per musim. Jika dihitung dengan rasio 1,25 gol per laga di Liga Champions, maka ia butuh 92 laga untuk mengejar 140 gol milik Ronaldo.
Namun, kondisi Haaland di musim ini jauh berbeda. Ia tengah memulai era baru dalam kariernya bersama Manchester City, klub yang dianggap memiliki permainan terbaik di dunia saat ini.
Striker kelahiran Leeds, Inggris, itu dikelilingi pemain kreatif terbaik, seperti Kevin De Bruyne, Phil Foden, Bernardo Silva, hingga Jack Grealish. Tak heran Haaland memiliki rasio gol terbaik di Eropa saat ini dengan 1,86 gol per laga.
Potensi golnya (expected goal) per laga pun mencapai angka 1,19 yang merupakan tertinggi di lima liga top Eropa.
”Saya rasa ia beradaptasi dengan sangat bagus bersama kami, tetapi masih ada sisi lain berkaitan dengan permainan tim yang masih perlu ditingkatkan olehnya. Jika ia bisa cepat menyatu dengan cara bermain kami, level (kemampuannya) akan semakin meningkat,” kata De Bruyne mengenai Haaland yang telah mencetak 12 gol di musim ini. (AFP)