Langkah pertama Yamaha untuk meningkatkan kecepatan puncak dan akselerasi YZR-M1 mendapat respons positif dari Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Yamaha pun optimistis bisa meningkatkan lagi performa M1 edisi 2023.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MISANO ADRIATICO, SELASA – Fabio Quartararo bisa sedikit lega dengan hasil tes pertama prototipe YZR-M1 2023 yang dia pacu dalam tes di Sirkuit Misano, Italia. Mesin baru M1 memiliki kecepatan puncak serta akselerasi yang lebih baik dan masih bisa ditingkatkan dengan setelan elektronik serta perangkat aerodinamika yang tepat. Sasis baru yang diuji juga dinilai berfungsi dengan baik, dan berpotensi diuji kembali dalam balapan MotoGP seri Aragon. Perbaikan performa motor baru Yamaha itu, akan kembali diuji dalam tes di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada November mendatang.
Perbaikan performa mesin M1 menjadi masalah terbesar Yamaha, yang membuat Quartararo harus terus menerus memacu motor pada limit pengendalian. Namun, dalam beberapa balapan terakhir, terutama di Misano, perjuangan dia dengan memacu motor pada limit pengendalian tidak membuahkan podium. Kondisi ini membuat juara MotoGP 2021 itu kecewa.
Momen seperti dalam balapan di Misano itu, sebenarnya sudah terjadi di beberapa seri awal MotoGP musim 2022, terutama di sirkuit yang memiliki lintasan lurus panjang. Defisit kecepatan puncak serta akselerasi membuat Quartararo kesulitan untuk mendahului pebalap di depannya guna memperbaiki posisi.
Kendala pada awal musim 2022 itulah yang membuar Quartararo meminta Yamaha untuk menghadirkan M1 yang lebih kompetitif, jika ingin tetap mempertahankan dirinya. Tim pabrikan asal Iwata, Jepang, itu pun menyanggupi untuk membangun M1 yang lebih baik dalam kecepatan puncak dan akselerasi.
Janji itu ditunjukkan dengan merekrut sejumlah insinyur baru untuk membangun M1 yang bisa bersaing dengan motor-motor V4, terutama Ducati. Salah satu rekrutan papan atas Yamaha adalah Luca Marmorini yang berpengalaman dalan pengembangan mesin Formula 1 bersama Ferrari dan Toyota, kemudian ikut mengembangkan mesin Aprilia. Langkah nyata dari Yamaha itu membuat Quartararo bersedia menandatangani kontrak baru bersama Yamaha untuk MotoGP musim 2023-2024.
Setelah Marmorini direkrut pada Fabruari lalu, hasil signifikan pun teruji di Misano dengan respons positif dari Quartararo dan Morbidelli, setelah mengetes prototipe M1 pada Selasa (6/9/2022). Mereka kembali menguji M1 pada hari kedua tes, Rabu (7/9). Dalam tes hari pertama, Yamaha menyediakan tiga motor untuk dicoba dan dibandingkan oleh kedua pebalapnya.
"Yang pertama adalah motor standar, satunya lagi dengan sasis baru, dan satu lagi dengan tahap pertama mesin 2023. Jadi, saya memiliki kesempatan menguji ketiga motor itu. Sasis baru terasa bagus, tetapi kami belum tahu apakah lebih baik atau tidak. Jadi kami kemungkinan akan membawa itu ke Aragon tetapi tidak tahu apakah akan kita coba atau tidak," ujar Quartararo kepada MotoGP.
"Langkah pertama dari motor 2023 cukup bagus, mereka bekerja dengan sangat baik untuk memperbaiki kecepatan puncak dan akselerasi, sehingga saya sangat senang," ujar Quartararo yang mengakhiri tes hari pertama di posisi keenam tercepat, terpaut 0,296 detik dari pebalap tercepat Francesco Bagnaia (Ducati).
Sasis baru terasa bagus, tetapi kami belum tahu apakah lebih baik atau tidak.
"Mengingat ini merupakan langkah pertama, saya sangat menantikan untuk melihat mereka menghasilkan peningkatan yang berbeda pada mesin. Hari ini ada dua yang saya tes, sasis dan mesin," jelas pebalap asal Perancis itu.
Quartararo mengakui bahwa prototipe M1 2023 lebih baik dalam kecepatan puncak dan akselerasi dibandingkan M1 2022. Namun, dia berharap ada peningkatan yang lebih lagi, karena masih ada ruang untuk perbaikan performa. Dia pun memberi masukan terkait area mana saya yang perlu ditingkatkan dan dilakukan perubahan.
"Ya, saya merasa di area puncak sedikit lebih baik, tentu ini langkah yang bagus karena ini pertama kali kami benar-benar merasa kami melakukan perbaikan dan mereka (Yamaha) yakin bisa lebih meningkatkan lagi, jadi semoga mereka bisa melakukan itu. Saya memiliki sejumlah permintaan untuk dilakukan perubahan dan peningkatan, tetapi mereka telah melakukan langkah pertama yang bagus," ungkap Quartararo, satu-satunya pebalap Yamaha yang mampu memaksimalkan potensi M1 di tengah defisit top speed dan akselerasi.
Peningkatan performa mesin baru M1 itu diakui oleh Quartararo tidak menghilangkan keunggulan M1 di area lain, meskipun tetap memerlukan penyesuaian di beberapa area, termasuk setelan elektronik. Keunggulan utama M1 adalah kelincahan menikung, sehngga bisa melewati tikungan lebih cepat. Masalah utama dari mesin yang lebih bertenaga, biasanya ada pada penyaluran tenaga ke ban belakang yang menjadi liar serta sulit menikung. Kedua masalah itu menjadi kepingan yang hilang dari Ducati, hingga para insinyur Borgo Panigale menemukan setelan elektronik yang selaras dengan teknik pengereman Bagnaia.
"Tidak. Di area lainnya memang kami perlu sedikit melakukan penyesuaian karena ini mesin baru jadi kami perlu sedikit melakukan penyesuaian pada elektronik, tetapi saya sudah merasa sangat bagus. Waktu putaran sudah sangat cepat dengan motor ini," jelas pebalap berusia 23 tahun itu.
Rekan setim Quartararo, Morbidelli juga mendapatkan kesan positif dari mesin baru M1. Pebalap asal Italia itu, bahkan merasa menajalani hari pertama tes dengan mulus.
"Ya, saya bisa mengatakan hari yang mulus, kami mencoba beberapa komponen baru, jadi kami mengumpulkan sangat banyak data yang sangat penting. Sekarang kami bisa mempelajari untuk memahami dengan lebih baik, guna menentukan pilihan apa yang bagus dan kapan digunakan," ungkap Morbidelli.
Dia pun merasakan setelan motor yang bagus sehingga bisa mencetak waktu lap serta kecepatan yang bagus. "Bagus, mesin baru terasa bagus, sasis baru juga bagus, jadi ini hari yang bagus," pungkas Morbidelli.