Kylian Mbappe membuka petualangan PSG di Liga Champions musim ini dengan hasil positif atas Juventus. Ketergantungan PSG atas Mbappe semakin nyata karena selalu mencetak gol pada lima laga terakhir di Eropa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
PARIS, RABU – Di tengah kehadiran sejumlah pemain bintang di dalam skuad Paris Saint-Germain saat ini, sinar Kylian Mbappe semakin paling terang. Sepasang gol penyerang tim nasional Perancis itu ke gawang Juventus, Rabu (7/9/2022) dini hari WIB, di Stadion Parc des Princes menunjukkan ketergantungan akut “Les Parisiens” kepada gol Mbappe dalam misi menaklukan Eropa di musim ini.
Jika menghitung laga di musim 2021-2022, maka Mbappe selalu mencetak gol di lima laga terakhir PSG pada ajang Liga champions. Ia menghasilkan lima gol dari empat pertandingan di musim lalu, termasuk dua gol pada dua kali duel di babak 16 besar menghadapi Real Madrid.
Secara total, ia telah menghasilkan 29 gol di Liga Champions sejak hijrah ke ibu kota Perancis pada musim panas 2017 lalu. Tak ada pemain lain yang bisa menyamai atau melebihi catatan gol Mbappe di kancah kompetisi antarklub terbaik Eropa itu dalam kurun waktu 2017 hingga 2022.
Dalam kemenangan PSG dengan skor 2-1 atas Juve di duel pembuka musim ini, Mbappe memborong semua gol timnya melalui dua tembakan perdana yang dikreasikan PSG dan dieksekusi dirinya di Liga Champions 2022-2023. Kedua gol itu tercipta berkat akurasi sepakan sekali sentuhan yang menjadi ciri khas Mbappe.
Gol pertama dihasilkan Mbappe di menit kelima setelah menerima umpan cerdas Neymar Jr yang menempatkan bola di udara, sehingga memberikan waktu Mbappe memenangi adu lari dengan bek Juve, Leonardo Bonucci, sebelum menaklukan kiper lawan, Mattia Perin.
Selanjutnya, di menit ke-22, Mbappe melakukan kerja sama satu-dua dengan Achraf Hakimi yang diakhiri sepakan keras yang tidak bisa juga diantisipasi Perin. Setelah dua gol itu, akurasi tembakan pemain berusia 23 tahun itu menurun drastis karena hanya menghasilkan tambahan satu tembakan tepat sasaran dari empat percobaan tembakan selanjutnya.
Menurut Mbappe, dua golnya itu adalah buah dari permainan tim yang telah diperagakan semua pemain PSG. Meski begitu, ia berambisi untuk bisa tampil lebih baik lagi, terutama akibat gagal menambah pundi-pundi golnya setelah mencetak gol kedua.
Saya telah melewatkan banyak kesempatan (gol) di dalam hidup saya. Semua hal bisa terjadi di sebuah pertandingan, tetapi terpenting bagaimana kami bisa terus meningkatkan diri dan memetik pelajaran dari kegagalan hari ini.
“Saya telah melewatkan banyak kesempatan (gol) di dalam hidup saya. Semua hal bisa terjadi di sebuah pertandingan, tetapi terpenting bagaimana kami bisa terus meningkatkan diri dan memetik pelajaran dari kegagalan hari ini,” ucap Mbappe kepada RMC Sport seusai laga.
Pelatih PSG Christophe Galtier memuji penampilan tajam Mbappe. Dua gol Mbappe, kata Galtier, menegaskan dominasi timnya atas Juve di babak pertama.
“Saya sangat senang dengan permainan Mbappe. Ketika tiga penyerang kami berkoneksi dengan baik satu sama lain dan dibantu peran bek sayap, maka permainan kami sangat hidup dan berbahaya. Itu tentu menjadi ancaman besar bagi lawan-lawan kami,” ujar Galtier yang mencatatkan kemenangan perdana di ajang Liga Champions.
Pada laga menghadapi Juve, Neymar dan Lionel Messi lebih ditugaskan sebagai pembuka ruang dan distributor bola-bola matang kepada Mbappe. Dalam situasi menyerang, Mbappe akan bergerak awal di luar kotak penalti Juve, lalu ia melakukan operan satu-dua dan umpan pendek cepat dengan dua rekannya itu.
Neymar memang hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran, tetapi ia menghasilkan empat umpan kunci. Adapun Messi cuma punya satu peluang yang mengancam gawang Juve. Meski begitu, megabintang berpaspor Argentina itu mengkreasikan tiga umpan kunci.
Dua wajah Juve
Sementara itu, Juve menampilkan dua wajah berbeda di Paris. Mereka tampil bertahan, pasif, dan lambat di babak pertama.
Namun, “Si Nyonya Besar” tampil lebih agresif dan lebih berani memainkan bola-bola pendek setelah turun minum. Perubahan taktik itu berbuah gol dari pemain pengganti, Weston McKennie, di menit ke-53 yang memperkecil kedudukan.
Juve sejatinya punya peluang emas melalui sundulan Dusan Vlahovic sekitar lima menit setelah mencetak gol ke gawang PSG. Penyelamatan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, menghalangi upaya Juve untuk membawa pulang satu poin ke Italia.
Pelatih Juve Massimiliano Allegri mengakui, anak asuhannya bermain buruk di 20 menit awal. Pemain Juve, lanjutnya, terlalu takut untuk menekan pemain PSG, sehingga memberikan kesempatan lawan lebih kreatif mengalirkan bola dan mengkreasikan peluang.
“Kami bermain lebih baik di babak kedua yang menunjukkan bahwa mereka (PSG) bisa menderita ketika kami berani menyerang. Kami seharusnya bisa mendapat hasil lebih positif jika lebih tenang di pengujung laga, tetapi PSG adalah tim luar biasa dengan beberapa pemain fantastis yang juga bisa memberikan penderitaan lebih banyak kepada kami,” kata Allegri dilansir laman UEFA.
Pada laga di Paris, Allegri melakukan mirroring tactic dengan menerapkan formasi tiga bek yang menjadi ciri khas PSG di bawah asuhan Galtier. Itu adalah pertama kalinya di musim ini Juve tampil dengan trio bek tengah yang diisi Bonucci, Bremer, dan Danilo.
Dengan taktik itu, kedua tim mengandalkan serangan dari kedua sisi sayap. Jika PSG mengutamakan pergerakan cutting inside pemain sayap untuk masuk zona pertahanan Juve, Si Nyonya Besar menggunakan umpan-umpan silang dengan bersandar pada keunggulan duel udara Vlahovic dan Arkadiusz Milik.
Menurut Alessandro Del Piero, legenda Juve, kemenangan 2-1 untuk PSG adalah hasil yang adil karena Les Parisiens bisa menciptakan lebih banyak peluang dibandingkan Juve. Del Piero menyatakan, kualitas individu pemain depan tim tuan rumah menjadi pembeda dalam laga itu.
“PSG lebih tenang di awal laga, sehingga Juve menjalani momen yang tidak ideal akibat kebobolan cepat. Meski begitu, Juve bereaksi dengan baik di babak kedua,” kata Del Piero kepada Sky Sports.
Pada laga lain Grup H, Benfica menumbangkan Maccabi Haifa 2-0 di Stadion Da Luz, Lisboa. Rafa Silva dan Alex Grimaldo mencetak gol yang membawa Benfica memimpin klasemen sementara Grup H berkat keunggulan selisih gol atas PSG. (AFP)