Persaingan dua talenta muda terbaik akan terjadi pada perempat final Grand Slam AS Terbuka. Pertemuan itu akan terjadi antara dua petenis termuda peringkat 20 besar dunia, Carlos Alcaraz (19) dan Jannik Sinner (21).
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, SELASA - Carlos Alcaraz (19) dan Jannik Sinner (21) menjadi dua talenta muda yang bisa menguasai level elite tunggal putra tenis profesional pada masa depan. Bersaing sejak tiga tahun lalu pada turnamen ATP Challenger, keduanya mulai bersaing pada level Grand Slam sejak 2022.
Persaingan pertama di arena Grand Slam terjadi dua bulan lalu saat mereka bertemu pada babak keempat Wimbledon yang dimenangi Sinner. Sinner, juga, memenangi pertemuan terakhir yang terjadi dalam final ATP 250 Umag, Kroasia, pada akhir Juli. Dua hasil tersebut membalas kekalahan petenis Italia itu dari Alcaraz pada 2021, yaitu dalam babak pertama ATP Masters 1000 Paris.
Rangkaian persaingan Alcaraz dan Sinner diawali ketika perjalanan mereka dalam tenis profesional masih berlangsung dalam turnamen ATP Challenger. Ini adalah rangkaian turnamen dengan level lebih rendah dari ATP Tour yang terdiri atas ATP 250, 500, dan Masters 1000. Mereka bertemu pada babak pertama ATP Challenger Alicante 2019 yang dimenangi Alcaraz.
Perjalanan mereka dalam turnamen profesional terus berkembang. Dengan permainan solid dari baseline, dalam bertahan dan menyerang, Sinner mencapai final Miami Masters 2021 sebagai pencapaian tertinggi dalam turnamen ATP. Alcaraz, yang berkarakter lebih agresif dan ekspresif, bahkan, menjuarai dua turnamen Masters 1000 pada tahun ini, yaitu di Miami dan Madrid.
Dengan perkembangan tersebut, mereka menjadi dua petenis termuda dalam peringkat 20 besar dunia saat ini. Alcaraz menempati posisi ketiga, adapun Sinner ke-13. Pada November 2021, Sinner mencapai posisi terbaiknya, yaitu ranking kesembilan.
Di kompleks lapangan tenis Flushing Meadows, New York, Rabu (7/9/2022) malam waktu setempat atau Kamis siang waktu Indonesia, Alcaraz dan Sinner akan bertemu dalam level yang lebih tinggi dari laga-laga sebelumnya, perempat final Amerika Serikat Terbuka. Laga itu akan menjadi persaingan lolos ke semifinal Grand Slam untuk pertama kalinya.
Keduanya sama-sama mencapai perempat final sebagai hasil terbaik di arena Grand Slam. Selain di AS Terbuka tahun ini, Sinner mencapainya pada tiga Grand Slam lain, yaitu Australia Terbuka 2022, Perancis Terbuka 2020, dan Wimbledon 2022. Adapun Alcaraz menjadi perempat finalis pada AS Terbuka 2021 dan Perancis Terbuka 2022.
Mereka, juga, memiliki persamaan lain, yaitu menjadi juara turnamen Final ATP Next Gen. Ini adalah turnamen akhir musim yang diikuti delapan petenis berusia 21 tahun ke bawah terbaik, berdasarkan prestasi pada setiap musim. Turnamen yang diselenggarakan sejak 2017 itu dibuat ATP untuk mempromosikan potensi petenis-petenis muda. Sinner adalah juara 2019, sementara Alcaraz menjadi juara pada 2021.
Saya harus benar-benar siap untuk melawan Jannik karena berdasarkan pertemuan sebelumnya, dia sangat sulit untuk dikalahkan.
Petenis lain yang lahir dari ajang ini diantaranya petenis peringkat kelima dunia, Stefanos Tsitsipas, yang menjuarai Final ATP Next Gen 2018. Selain itu, ada Andrey Rublev (peringkat ke-11), finalis ATP Next Gen 2017. Rublev pun tampil dalam perempat final di Flushing Meadows, melawan Frances Tiafoe, semifinalis ATP Next Gen 2019.
Rublev atau Tiafoe dan Alcaraz atau Sinner bisa melengkapi semifinal AS Terbuka yang dua jatahnya telah menjadi milik alumni Next Gen lain, Casper Ruud dan Karen Khachanov. Ruud mengalahkan finalis Wimbledon 2021, Matteo Berrettini, 6-1, 6-4, 7-6 (4), adapun Khachanov menyingkirkan Nick Kyrgios dalam laga ketat hingga Rabu dinihari waktu setempat. Khachanov menang 7-5, 4-6, 7-5, 6-7 (3), 6-4.
“Saya harus benar-benar siap untuk melawan Jannik karena berdasarkan pertemuan sebelumnya, dia sangat sulit untuk dikalahkan,” komentar Alcaraz.
Berbeda dengan tunggal putra, nomor tunggal putri menjadi panggung pemain-pemain senior. Dua petenis yang telah dipastikan akan bersaing pada semifinal adalah mereka yang sama-sama berusia 28 tahun dan telah bersaing sejak tingkat yunior, yaitu Caroline Garcia dan Ons Jabeur. Garcia mengalahkan remaja tuan rumah berusia 18 tahun, Cori Gauff, 6-3, 6-4, sementara Jabeur menang atas petenis yang menyingkirkan Serena Williams, yaitu Ajla Tomljanovic, 6-4, 7-6 (4).
Dari empat petenis yang memperebutkan dua tiket semifinal tersisa, Kamis dinihari dan pagi waktu Indonesia, hanya Iga Swiatek yang masih berusia muda, 21 tahun. Petenis nomor satu dunia ini, juga, menjadi satu-satunya yang memiliki gelar Grand Slam, yaitu Perancis Terbuka 2020 dan 2022. Dia akan berhadapan dengan petenis tuan rumah berusia 28 tahun, Jessica Pegula. Perempat final lainnya berlangsung antara Karolina Pliskova (30 tahun) yang berhadapan dengan Aryna Sabalenka (24). (AP/AFP)