”Brand Value” Serena Tak Hilang meski Pensiun
Serena Williams telah meninggalkan dunia tenis. Namun, pengaruhnya pada cabang olahraga itu dan kehidupan masyarakat kelas bawah, membuat ”brand value” Serena tak akan hilang.

Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, mengungkapkan emosinya dalam wawancara seusai dikalahkan Ajla Tomljanovic (Australia) pada babak ketiga Grand Slam AS Terbuka 2022 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, AS, Sabtu (3/9/2022) waktu Indonesia. Kekalahan itu menandai akhir kariernya di tenis.
Serena Williams telah meninggalkan persaingan tenis profesional setelah kalah pada babak ketiga Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, 2 September. Namun, dengan pengaruh besar yang diberikan pada tenis dan kehidupan sosial, brand value (nilai jenama) Serena akan tetap kuat.
Petenis berusia 40 tahun itu meninggalkan arena tenis profesional, yang dijalani selama 27 tahun, karena ingin fokus pada keluarga dan bisnis yang dibangunnya sejak aktif bertanding. Dia ingin memberi adik bagi putrinya, Alexis Olympia Ohanian Jr (5), dan membesarkan perusahaan Serena Ventures.
Baca juga : Warisan Tidak Ternilai dari Serena
Meski demikian, nilai jenama Serena di mata para sponsornya tak akan hilang. Salah satu perusahaan perlengkapan olahraga besar di dunia, Nike, akan melanjutkan kerja sama dengan peraih 23 gelar juara Grand Slam itu.
Kerja sama mereka dimulai pada 2003 dengan nilai kontrak 40 juta dollar AS (Rp 596 miliar saat ini) untuk lima tahun. Itu mengakhiri kerja sama dengan nilai Rp 193,7 miliar juga untuk lima tahun dari Puma.

Nike menawarkan perpanjangan kontrak selama tiga tahun dengan nilai Rp 819,5 miliar jika Serena mencapai beberapa target yang ditetapkan. Nilai itu membuat Serena menjadi atlet putri dengan nilai kontrak terbesar pada era tersebut.
Seperti diceritakan dalam ESPN, Puma sebenarnya menawarkan perpanjangan kontrak dengan nilai lebih besar. Namun, mereka kalah oleh Nike. Apalagi, Nike menawarkan hal lain yang menjadi daya tarik bagi Serena, yaitu membuatkan desain khusus sepatu dan pakaian untuk pertandingan.
Baca juga : Pernyataan Kepercayaan Diri Serena melalui Mode
Pada awal 2022, Nike meresmikan Gedung Serena Williams di kantor pusat mereka di Beaverton, Oregon, AS. Di dalam bangunan seluas sembilan hektar itu terdapat beberapa laboratorium desain, studio penelitian, serta ruang pamer dan presentasi berlantai dua. Ruang ini diberi nama Olympia Theatre yang diambil dari nama putri Serena.
Serena juga akan melanjutkan program ”Kru Desain Serena Williams” yang merupakan program magang tahunan bagi sepuluh desainer muda dari berbagai latar belakang. Mereka adalah orang-orang yang membuat koleksi sepatu dan pakaian Serena untuk Nike.

Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, melambaikan tangannya ke para penggemarnya seusai dikalahkan Ajla Tomljanovic (Australia) pada babak ketiga Grand Slam AS Terbuka 2022 di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, AS, Sabtu (3/9/2022) waktu Indonesia. Kekalahan itu menandai akhir kariernya di tenis.
Serena akan menghilang dari lapangan, tetapi itu tidak akan berpengaruh pada brand value dia. Serena lebih dari bintang tenis. Dia adalah ikon.
”Serena akan menghilang dari lapangan, tetapi itu tidak akan berpengaruh pada brand value dia. Serena lebih dari bintang tenis. Dia adalah ikon,” kata analis bidang pemasaran olahraga Pinnacle Advertising di San Fransisco, Bob Dorfman.
Baca juga: Arena Tenis Tanpa Serena Williams
Kehadiran Serena dan kakaknya, Venus Williams, di arena tenis profesional sejak 1994 tak hanya mengubah permainan tenis putri menjadi power game. Dia punya pengaruh lebih besar dari itu karena berhasil menjadi atlet elite di cabang olahraga mahal. Padahal, Williams bersaudara berasal dari ras kulit hitam yang merupakan kelas pekerja di AS.
Serena pun tak hanya meninggalkan warisan untuk tenis, tetapi juga untuk kehidupan sosial. Dia menjadi sumber inspirasi anak-anak dan perempuan kelas bawah bahwa tak ada yang tak mungkin dicapai saat memiliki motivasi kuat dan bekerja keras.

Petenis AS Serena Williams mengembalikan bola ke petenis Australia Ajla Tomljanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Latar belakang keluarga itulah yang membuat Williams bersaudara membangun bisnis saat mereka berada di puncak prestasi arena tenis pada awal era 2000-an. Padahal, hal ini tak lazim dilakukan petenis-petenis terbaik sebelumnya, seperti Martina Navratilova, Chris Evert, atau Steffi Graf. Serena dan Venus pun tak peduli dengan kritik bahwa mereka tak fokus untuk tenis.
Kepada NBC pada 2020, Serena menjelaskan bahwa ayahnya, Richard Williams, mengajari dia dan keempat kakaknya membuat perencanaan keuangan. Mereka tidak boleh boros.
Baca juga: Bersiap untuk Perpisahan Serena
”Saya ingat ketika pergi ke taman dan bermain tenis dengan ayah dan dia berkata, ’Atlet punya risiko kehilangan apa yang diperolehnya’. Akibatnya, konsep menyimpan uang melekat pada saya sepanjang karier. Bahkan, sejak awal mendapatkan uang (hadiah dari turnamen), saya benar-benar berpikir apakah itu harus dihabiskan, disimpan, atau diinvestasikan,” kata Serena yang akhirnya menyimpan hadiah itu di bank.
Dia pun meneruskan kebiasaan itu, lalu belajar untuk mengelolanya. Apalagi, seiring prestasi yang meroket, Serena mendapat hadiah dan dukungan sponsor yang kian besar. Berkali-kali dia masuk daftar atlet dengan pendapatan terbesar yang dibuat setiap tahun oleh media keuangan, Forbes. Serena menjadi salah satu dari sedikit atlet putri, selain Maria Sharapova dan Naomi Osaka, yang masuk daftar itu.

Reaksi petenis AS Serena Williams setelah kalah pada set pertama melawan petenis Perancis, Harmony Tan, dalam pertandingan babak pertama Grand Slam Wimbledon di Lapangan Utama All England Tennis Club, Wimbledon, Rabu (29/6/2022) dini hari WIB. Serena meninggalkan Wimbledon setelah kalah, 5-7, 6-1, 6-7 (10-7).
Pada daftar 2022, yang dihitung dari pendapatan selama setahun sejak Juni 2021, Serena menempati peringkat ke-31 dengan total 45,3 juta dollar AS (Rp 675,07 miliar). Sebanyak Rp 670,6 miliar berasal dari endorsement yang bersumber dari sponsor, publikasi, dan kerja sama dengan berbagai perusahaan.
Serena juga menjadi atlet pertama yang masuk dalam daftar perempuan terkaya di AS. Dia berada dalam urutan ke-90 daftar itu dengan total kekayaan Rp 3,8 triliun.
Baca juga: Serena Williams, Sang Pendobrak Kelaziman
”Saat bertambah dewasa, saya memahami bahwa mendapat uang (hadiah turnamen) itu adalah penghargaan dan penghargaan itu harus dikelola dengan hati-hati dan penuh pertimbangan untuk masa depan,” tutur Serena dalam laman stylecaster.com.
Belajar mengelola uang
Bisnis pertama yang digeluti adalah di bidang mode dengan membuat label Aneres yang merupakan kebalikan dari namanya. Setelah itu, dia belajar cara mengelola keuangan dari para CEO perusahaan besar, juga dari suaminya, Alexis Ohanian, yang merupakan salah satu pendiri Reddit.

Petenis Amerika Serikat Serena Williams disambut putrinya, Alexis Olympia Ohanian, seusai mengalahkan Danka Kovinic (Montenegro) pada babak pertama tunggal putri Grand Slam AS Terbuka di Pusat Tenis AS Billie Jean King, New York, Senin (29/8/2022) malam waktu setempat.
Ilmu itu diterapkan ketika mendirikan Serena Ventures pada 2014 dan berinvestasi pada 34 usaha rintisan dalam lima tahun terakhir. Dia membangun Serena Ventures dengan melibatkan banyak perempuan dari berbagai latar belakang, terutama dari ras kulit hitam, dalam posisi penting. Majalah keuangan Forbes, pada Maret, mengumumkan, Serena Ventures mendapat Rp 1,6 triliun dari investor dengan portofolio dari 60 perusahaan.
”Serena memiliki semua itu berkat kepintaran dan jenamanya, bukan hanya dari tenis,” tulis Forbes.
Baca juga: Hitung Mundur Serena Williams Menuju Kehidupan Baru
Atlet tertentu memang bisa memiliki nilai jenama besar meski pensiun. Selain Serena, contoh lain adalah legenda basket, Michael Jordan yang juga memiliki label khusus bersama Nike, yaitu Air Jordan.
Roger Federer bahkan masih menjadi petenis dengan pendapatan terbesar meski tak bertanding sejak Wimbledon pada Juni 2021 karena cedera. Salah satu yang membuatnya bisa mendapat status itu adalah kontrak senilai Rp 4,4 triliun untuk 10 tahun sejak 2018. Artinya, Federer yang saat ini berusia 41 tahun akan tetap memiliki pendapatan dari Uniqlo seandainya segera pensiun.

Petenis Amerika Serikat Serena Williams melancarkan pukulan forehand saat bertanding melawan petenis Romania, Simona Halep, dalam perempat final Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Selasa (16/2/2021). Serena menang 6-3 6-3.
”Kehidupan atlet bisa tetap baik meski mereka telah pensiun, apalagi jika mereka greatest of all time (GOAT),” kata Victor Matheson, pakar ekonomi olahraga dari College of the Holly Cross di Massachusetts.
Baca juga : Swiatek Belajar dari Serena
Matheson menambahkan, nilai jenama atlet tak hanya didasarkan pada prestasi di lapangan. ”Apa yang mereka lakukan, bagaimana pengaruh sebagai individu pada orang lain, dan bagaimana mereka menjadi inspirasi bagi anak-anak sangat penting,” katanya. (REUTERS)