Hamilton Terluka di Rumah Verstappen
Lewis Hamilton terluka di Zandvoort karena gagal memenangi balapan Formula 1 seri Belanda itu, menyusul strategi Mercedes yang membiarkan dirinya tetap di trek dengan ban medium. Dia pun tergusur dari podium.
ZANDVOORT, MINGGU –Kemenangan pertama Mercedes musim ini yang sudah di depan mata, melayang berkat strategi Mercedes yang tidak menguntungkan Lewis Hamilton dalam balapan Formula 1 di Sirkuit Zandvoort, Belanda, Minggu (4/9/2022). Hamilton yang memimpin balapan, bukan hanya kalah dari Max Verstappen yang finis terdepan, tetapi dia juga tak berdaya menahan rekan setimnya George Russell, dan pebalap Ferrari Charles Leclerc.
Hamilton meraih momentum memenangi balapan saat dia dan Mercedes menerapkan satu strategi pit stop dengan menggunakan ban kompon keras. Rekan setimnya, Russell juga menerapkan strategi yang sama. Taktik ini dipilih karena Mercedes W13 memiliki pace yang sangat bagus di Zandvoort, serta mereka sangat cepat dengan ban kompon keras yang per lap lebih lambat satu detik dari ban kompon lunak, dan setengah detik dibanding ban kompon medium.
Baca juga : Verstappen Cerahkan Zandvoort
Strategi ini membuat resah Red Bull dan Ferrari yang berencana melakukan dua kali pit stop, sehingga semua pebalapnya menggunakan ban kompon medium. Namun, Red Bull dan Ferrari mendapat angin segar dengan virtual safety car pada lap ke-48 menyusul masalah pada mobil Alpha Tauri yang dipacu Yuki Tsunoda. Peluang melakukan pit stop dengan kehilangan waktu 12 detik, lebih cepat enam detik dari pit stop normal, dimanfaatkan oleh Red Bull untuk mengganti ban medium Verstappen dengan kompon keras.
Namun, setelah Verstappen melakukan pit-stop itu, Mercedes mengganti ban Hamilton dan Russell dengan kompon medium. Mereka pun kembali di atas angin, hingga Hamilton sangat gembira saat bersuara di radio tim.
"Ayo kawan, itu pit stop yang bagus, terimakasih," ujar Hamilton yang bersemangat untuk tancap gas memburu Verstappen di posisi terdepan.
Setelah virtual sefty car berakhir pada lap ke-50, balapan dilanjutkan dan Hamilton pun memulai pengejaran memburu kemenangan pertama musim ini. Namun, pada lap ke-56 safety car masuk lintasan menyusul kerusakan mobil Alfa Romeo yang dikendarai Valtteri Bottas. Saat petugas mengevakuasi mobil Bottas yang berhenti di tepi lintasan, para pebalap diarahkan lewat pitlane. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Verstappen untuk mengganti ban kompon keras dengan ban kompon lunak. Langkah serupa dilakukan oleh dua pebalap Ferrari Leclerc dan Carlos Sainz Junior. Russell juga meminta ban medium diganti dengan kompon lunak.
Baca juga : Gelanggang Pertarungan Sainz dan Perez
Namun, Mercedes tidak menginstruksikan Hamilton melakukan pit-stop untuk mengganti ban medium dengan ban lunak yang lebih cepat. Inilah yang kemudian membuat Hamilton sangat kecewa, karena dia menjadi sasaran empuk saat balapan kembali bergulir pada lap ke-60. Saat balapan kembali, Hamilton langsung kehilangan posisi terdepan karena dengan mudah didahului oleh Verstappen.
Hamilton pun mengungkapkan kekecewaannya melalui radio tim, bahkan dengan kata yang kasar. "Saya tidak habis pikir dengan kalian," ujar juara dunia tujuh kali Formula 1 itu ketus.
Dia pun kemudian didahului oleh Russell yang memiliki pace lebih cepat dengan ban kompon lunak. Bahkan, manuver Russell nyaris membuat mereka bersenggolan dan berisiko gagal menyelesaikan balapan. "Itu kekacauan terbesar," gerutu Hamilton yang akhirnya tergusur dari zona podium setelah didahului oleh Leclerc.
Anda bisa melakukan dua hal, menyuruh Lewis masuk pit, kehilangan posisi di trek dari Verstappen, dan membiarkan George tetap di trek, kacau. Anda juga bisa melakukan pit stop bagi keduanya, kacau juga. Jadi ini merupakan risiko yang layak diambil.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff menilai, itu merupakan risiko yang diambil dari sebuah strategi. "Pertama, Lewis di posisi terdepan, jadi kami akan selalu memiliki masalah dengan instruksi (untuk pit-stop). Anda bisa melakukan dua hal, menyuruh Lewis masuk pit, kehilangan posisi di trek dari Verstappen, dan membiarkan George tetap di trek, kacau. Anda juga bisa melakukan pit stop bagi keduanya, kacau juga. Jadi ini merupakan risiko yang layak diambil," ujar Wolff.
Baca juga : Perburuan Verstappen Kembali Dimulai
Kekacauan yang dimaksud Wolff adalah, potensi mereka tidak bisa meraih podium sama sekali. Mereka pun mengambil risiko dengan menempatkan Russell dengan ban kompon lunak dan membiarkan Hamilton tetap di trek dengan ban medium. Kondisi seperti itu selalu sulit diantisipasi dalam situasi safety car yang tidak diketahui berapa lap berlangsung.
Mercedes meninggalkan Zandvoort dengan membawa hasil podium kedua yang diraih oleh George Russell. "Sebagai tim, kami menunjukan pace yang luar bisa hari ini. Hasil tim tidak seperti yang kami harapkan, tetapi kami mendapat kepercayaan diri yang sangat besar untuk menjadi lebih baik. Kami perlahan-lahan mulai mendekat ke undakan tertinggi," ungkap pebalap muda asal Inggris itu.
Dominasi Verstappen
Meskipun Russell memiliki pace sangat bagus di Zandvoort, dia belum bisa mengusik Verstappen yang tampil brilian dengan meraih kemenangan dalam balapan di rumahnya itu, Belanda. Strategi pit stop serta kematangan juara F1 2021 itu membuat dia kembali meraih 26 poin, dari finis tercepat dan lap tercepat. Verstappen kini semakin kokoh di puncak klasemen dengan 310 poin, unggul 109 poin atas Leclerc di posisi kedua.
"Ini bukan balapan yang langsung unggul, tetapi kami perlu berjuang keras di sepanjang balapan. Tentu saja dengan ada virtual safety car untuk melakukan pit stop selalu ada tanda tanya, tetapi itu berhasil dengan baik ketika kami kembali ke ban kompon lunak. Kami kembali memiliki pace yang sangat bagus," ungkap Verstappen.
Baca juga : Hamilton dan Misteri Balapan Ke-300
"Sebelum safety car itu, saya berpikir itu akan baik-baik saja hingga akhir dengan ban kompon keras meskipun kami sedikit lebih lambat, tetapi kemudian safety car masuk lintasan. Saya melakukan start ulang yang bagus karena kami sedikit unggul dalam kecepatan puncak dan itu membantu untuk menyerang saat menuju tikungan 1 dan sejak itu kami kembali memiliki keseimbangan mobil yang sangat bagus," jelas Verstappen.
"Selalu istimewa menang pada balapan di rumah, tahun ini saya bekerja lebih keras untuk meraih ini, akhir pekan yang luar biasa dan sangat senang bisa memiliki balapan seri Belanda," ungkap Verstappen.
Performa Verstappen di paruh kedua musim ini tersebut, membuat pesaing terdekat Charles Leclerc semakin jauh. Dia pun mengakui selisih poin saat ini sangat jauh.
"Kami sedikit tidak beruntung dengan VSC (virtual safety car). Saya tidak tahu apakah itu akan mengubah sesuatu, karena Max terlalu cepat hari ini. Kemudian ada Mercedes yang melesat dengan ban kompon keras. Kami kesulitan menemukan feeling dengan ban kompon keras, jadi kami akan menganalisis itu," ungkap Leclerc.
Baca juga : Verstappen di Planet Lain
Pebalap asal Monaco itu kini akan fokus pada setiap balapan tanpa memikirkan persaingan juara. "Seperti yang saya katakan di Spa (Belgia), saat ini selisihnya sangat besar, kami akan menjalani balapan demi balapan dan berusaha memaksimalkan potensi kami serta melihat apa yang mungkin terjadi," pungkas Leclerc.