Serena Williams akhirnya meninggalkan dunia tenis setelah kalah pada babak ketiga Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Dengan semua prestasinya, Serena disebut pun sebagai petenis terbaik sepanjang sejarah.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
AFP/MATTHEW STOCKMAN
Petenis AS Serena Williams melambaikan tangan ke arah penonton yang telah mendukungnya melawan petenis Australia Ajla Tomlijanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6. Serena memutuskan mundur dari dunia tenis usai kekalahan itu.
Setahun lamanya, sejak Wimbledon pada Juli 2021, Serena Williams absen pada persaingan tenis putri profesional. Kini, dimulai dari 4 September 2022, Serena sah meninggalkan dunia tenis untuk menjalani babak baru dalam hidupnya.
Babak ketiga Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, melawan Ajla Tomljanovic, akhirnya menjadi pertandingan terakhir Serena di arena profesional. Laga di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam waktu setempat atau Sabtu pagi waktu Indonesia, itu berselang 27 tahun setelah langkahnya dimulai dalam babak kualifikasi WTA 250 Quebec.
Setelah kalah pada babak pertama kualifikasi di Quebec, Kanada, Serena mengakhiri perjalanannya dengan 73 gelar juara tunggal dan 23 gelar ganda. Dia pun pernah berada di puncak peringkat dunia dengan total 319 pekan.
Di antara semua gelar juaranya, 23 diantaranya adalah gelar nomor tunggal dan 16 ganda dari arena Grand Slam. Serena sebenarnya berambisi menyamai, bahkan, melebihi 24 gelar Grand Slam Margaret Court yang menjadikannya sebagai petenis dengan trofi juara Grand Slam terbanyak dari nomor tunggal.
AFP/GETTY IMAGES/ELSA
Petenis AS Serena Williams of the United States berbincang dengan Chief Executive USTA Stacey Allaster usai dikalahkan petenis Australia Ajla Tomlijanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Namun, seperti yang dia tuliskan di majalah Vogue, dalam pengumuman menjelang pensiun, dia akhirnya menerima prestasi yang telah didapatnya. “Sebanyak 23 gelar Grand Slam adalah prestasi luar biasa,” katanya.
Berkali-kali, Serena mengatakan, sangat sulit untuk meninggalkan tenis yang amat dicintainya. Dia bahkan tidak mendiskusikan itu pada orang tuanya. Pembicaraan pensiun menjadi topik yang tabu baginya dan suaminya, Alexis Ohanian. “Satu-satunya orang yang saya ajak bicara adalah terapis saya,” kata Serena yang akan fokus menjadi ibu dan pebisnis setelan pensiun.
Namun, belakangan, dia juga berdiskusi dengan Meghan Markle dan Pangeran Harry. Markle, tidak lain, adalah sahabat Serena.
Dunia tenis pun telah merasa kehilangan Serena sejak tulisan di Vogue dimuat secara daring pada 9 Agustus. Naomi Osaka dan Cori “Coco” Gauff bahkan menangis setelah membaca tulisan itu.
Petenis AS Serena Williams mengembalikan bola ke petenis Australia Ajla Tomljanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
“Saat menontonnya di Toronto, sebelum tulisannya dimuat, saya sudah merasakan bahwa Serena akan segera meninggalkan tenis. Setelah membaca tulisan itu, saya menangis,” kata Osaka yang menjadikan Serena dan Venus Williams sebagai inspirasinya.
Meski telah memilih AS Terbuka, Grand Slam pertama yang dijuarainya pada tahun 1999, Serena tetap memberikan segalanya di lapangan. Menjelang usia 41 tahun, permainannya masih memikat penggemar tenis yang selalu memenuhi kursi di Stadion Arthur Ashe, stadion terbesar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King dengan kapasitas 23.000 penonton.
Itu pula yang diperlihatkan ketika berhadapan dengan Tomljanovic dalam pertandingan selama tiga jam lima menit. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Serena sebenarnya memiliki peluang besar untuk memenangi pertandingan ketika selalu unggul lebih dulu pada set pertama dan kedua, dengan memenangi lima gim. Dalam posisi unggul 5-3 pada set pertama, dia mendapat kesempatan serving for the set pada gim kesembilan. Akan tetapi, set itu justru dimenangi Tomljanovic dengan merebut empat gim berikutnya.
Petenis AS Serena Williams mengembalikan bola ke petenis Australia Ajla Tomljanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Tak terpengaruh dengan set pertama yang hilang dari genggamannya, Serena tak menurunkan intensitas permainannya. Dia unggul 5-2 sebelum Tomljanovic mengimbanginya 5-5 dan membuat set tersebut diakhiri tiebreak.
Dalam perebutan poin hingga salah satu petenis harus mendapat tujuh angka ini, Serena bisa menahan Tomljanovic yang 12 tahun lebih muda darinya. Pada satu momen, terjadi reli dalam 20 pukulan yang diakhiri dengan winner Serena dari forehand. Momen yang menciptakan set point bagi mantan petenis nomor satu dunia itu membuat semarak dengan teriakan “Serena! Serena!” dari penonton.
Serena mempertahankan momentumnya pada awal set ketiga dengan merebut servis Tomljanovic pada gim pertama. Namun, ketenangan dalam melawan petenis dengan nama besar yang didukung penonton seisi stadion, membuat Tomljanovic bisa memenangi set penentu. Apalagi, pergerakan Serena pun melambat pada set ini.
Walau demikian, bukan hal yang mudah bagi Tomljanovic untuk memenangi gim terakhir ketika dia servis. Gim ini berlangsung selama 16 menit dengan banyak momen yang membuat penggemar Serena berdebar. Serena menggagalkan lima match point Tomljanovic, sebelum laga itu berakhir menjelang tengah malam waktu setempat.
Petenis AS Serena Williams melambaikan tangan ke arah penonton yang telah mendukungnya melawan petenis Australia Ajla Tomlijanovic pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6. Serena memutuskan mundur dari dunia tenis usai kekalahan itu.
Dukungan keluarga
Serena pun tak dapat menahan air matanya ketika mantan petenis, Mary Joe Fernandez, mewawancarainya. “Terima kasih ayah. Saya tahu, ayah menonton. Terima kasih juga ibu,” kata Serena sebelum menyebut anggota keluarga lain dan tim pelatih yang selalu mendampinginya.
“Terima kasih juga Venus. Tidak akan ada Serena tanpa Venus,” lanjutnya pada kakaknya yang turut menyaksikan di tribun tim.
Richard Williams (ayah), Oracene (ibu), dan Venus menjadi tiga sosok penting dalam karier Serena. Orang tua adalah pelatih pertama Serena dan Venus. Richard bersikeras menjadikan dua putrinya itu menjadi petenis profesional untuk mengangkat ekonomi keluarga dari kemiskinan. Meski bukan penggemar tenis dan tak bisa bermain tenis, dia membekali diri dan istrinya pengetahuan bermain tenis dengan membeli buku dan video.
Oleh karena berusia setahun lebih tua, Venus lebih dulu mencicipi persaingan tenis profesional, yaitu pada 1994, adapun Serena baru memulai pada 1995. Namun, mereka sama-sama memulai pada usia 14 tahun.
Terima kasih juga Venus. Tidak akan ada Serena tanpa Venus.
AFP/GETTY IMAGES/SARAH STIER
Petenis Australia Ajla Tomlijanovic mengembalikan bola ke petenis AS Serena Williams pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Sejak mengawali langkah dalam persaingan yang mengharuskan petenis menjalani tur sekitar 10-11 bulan per tahunnya ini, Williams bersaudara dikenal dengan power game. Mereka punya pukulan keras, sejak servis hingga pukulan terakhir dalam setiap perebutan poin. Karakter pejuang dari mereka juga ditakuti banyak petenis lain.
Maka, Tomljanovic pun menyiapkan mentalnya untuk menghadapi salah satu petenis putri terbaik sepanjang sejarah itu. Dia meniru apa yang dilakukan Novak Djokovic, yaitu mendengarkan sorakan untuk Serena bagaikan dukungan untuknya.
“Sejak awal pertandingan, saya berpikir bahwa Serena akan mengalahkan saya, termasuk ketika saya unggul 5-1 pada set ketiga. Saya tidak tahu berapa match point yang dibutuhkan untuk memenangi pertandingan ini. Saya benar-benar harus menjaga fokus hingga poin terakhir,” kata Tomljanovic.
Petenis yang lahir di Kroasia itu pun bercerita tentang inspirasi Serena baginya. “Serena menunjukkan, tidak ada yang tidak mungkin dicapai ketika kita percaya pada kemampuan kita. Serena adalah petenis terbaik sepanjang sejarah, titik,” katanya.
Ekspresi petenis Australia Ajla Tomljanovic saat kehilangan angka dari petenis AS Serena Williams pada laga babak ketiga AS Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9/2022) malam atau Sabtu (3/9) pagi WIB. Serena kalah dengan skor 5-7, 7-6 (4), 1-6.
Apa yang dikatakan Tomljanovic sama seperti yang dikatakan Richard, 28 tahun lalu. Saat itu, Serena kecewa karena belum mendapat kesempatan yang sama seperti Venus, bertanding di arena profesional.
“Kamu sudah tahu bahwa Venus akan menjadi petenis nomor satu dunia. Kamu hanya harus menunggu kesempatanmu karena kamu akan menjadi petenis terbaik sepanjang sejarah,” kata Richard.
Dan, Serena pun meninggalkan dunia tenis dengan status itu… (AP/AFP)