Tiga petenis yang menjadi lawan Serena Williams pada tiga babak Grand Slam AS Terbuka belum pernah berhadapan dengan mantan petenis nomor satu dunia itu. Mereka pun antusias bertemu sosok yang akan segera pensiun itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP PHOTO/FRANK FRANKLIN II
Petenis AS Serena Williams memukul bola ke arah penonton untuk membalas dukungan mereka seusai laga melawan petenis Estonia, Anett Kontaveit, pada babak kedua turnamen tenis Grand Slam AS Terbuka di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows New York, Kamis (1/9/2022) pagi WIB.
NEW YORK, RABU — Sehari sebelum berhadapan dengan Serena Williams, Anett Kontaveit menyatakan antusiasmenya untuk melawan sang ”ratu”. Kini, Ajla Tomljanovic menyatakan hal yang sama menjelang pertemuan dengan mantan petenis nomor satu dunia itu. ”Lebih baik terlambat daripada tidak,” kata mereka.
Pertemuan Tomljanovic dan Serena akan terjadi pada babak ketiga Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, Jumat (3/9/2022). Kemungkinan besar pertandingan tersebut akan ditempatkan panitia di Stadion Arthur Ashe, stadion terbesar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, seperti laga babak pertama dan kedua Serena.
AS Terbuka menjadi pilihan Serena sebagai turnamen terakhirnya sebagai petenis. Maka, panitia pun membuatnya menjadi sosok yang sangat spesial.
Montase perjalanan kariernya selalu diputar di layar lebar stadion saat Serena dipanggil masuk ke lapangan. Danka Kovinic dan Kontaveit, lawan pada babak pertama dan kedua, harus menanti agak lama di kursi pemain pinggir lapangan, menanti Serena dipanggil masuk lapangan.
AP PHOTO/FRANK FRANKLIN II
Petenis Estonia, Anett Kontaveit, gagal mengembalikan bola saat melawan petenis AS, Serena Williams, pada laga babak kedua turnamen tenis Grand Slam AS Terbuka di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows New York, Kamis (1/9/2022) pagi WIB.
”Ini memang momen bagi Serena. Sebelum pertandingan, saya sudah menduga bahwa semua penonton akan mendukung Serena dan itu memang terjadi. Ternyata sulit menghadapi situasi seperti itu, saya belum pernah mengalaminya,” tutur Kontaveit yang kalah 6-7 (4/7), 6-2, 2-6.
Petenis Estonia itu pun menyatakan bahwa laga melawan Serena menjadi pengalaman unik yang tak akan terulang. Apalagi, selama ini dia hanya bisa melihat Serena dari tayangan di televisi. ”Serena selalu berjuang dan bersemangat. Pada pertandingan tadi, dia sangat kompetitif. Dia mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya,” ujarnya.
Kontaveit memberi perlawanan tangguh pada Serena dengan servis kencang bersudut lebar dan groundstroke tajam. Namun, setiap kali dia mendapat poin, suasana di stadion cukup sepi. Hal ini berbeda dengan suasana riuh oleh tepuk tangan dan teriakan ketika Serena mendapat poin, apalagi dari winner.
AFP/GETTY IMAGES/JULIAN FINNEY
Para penonton memberi semangat Serena Williams setelah mengalahkan petenis Estonia, Anett Kontaveit, pada laga babak kedua turnamen tenis Grand Slam AS Terbuka di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows New York, Kamis (1/9/2022) pagi WIB.
Atmosfer yang sama terjadi ketika Serena mengalahkan Kovinic, 6-3, 6-3, pada babak pertama dan itu kembali bisa terjadi saat petenis dengan 23 gelar juara Grand Slam tersebut berhadapan dengan Tomljanovic. Petenis Australia ini menang atas Evgeniya Rodina, 1-6, 6-2, 7-5, pada babak kedua.
Dua laga awal yang dijalani Tomljanovic berlangsung di Lapangan 7 pada saat yang sama ketika Serena bermain melawan Kovinic dan Kontaveit. Dari suara riuh yang didengarnya dari Arthur Ashe, Tomljanovic pun tahu dengan situasi yang sama pada babak ketiga nanti.
”Saya bisa mendengar suara penonton dari pertandingan Serena, padahal Lapangan 7 tidak terlalu dekat dengan Arthur Ashe. Saya merasa terganggu dengan suara itu meski tidak berhadapan dengan Serena. Saya tak membayangkan apa yang akan terjadi saat pertandingan nanti,” tutur Tomljanovic.
Meski antusias karena akan berhadapan dengan Serena untuk pertama kalinya, seperti yang dialami Kovinic dan Kontaveit, Tomljanovic takut terganggu dengan fakta bahwa dia adalah penggemar Serena. Perasaan itu bisa mengaburkan fokusnya di lapangan.
AP PHOTO/FRANK FRANKLIN II
Petenis AS, Serena Williams, mengembalikan bola ke petenis Estonia, Anett Kontaveit, pada laga babak kedua turnamen tenis Grand Slam AS Terbuka di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Kamis (1/9/2022) pagi WIB. Serena memenangi laga dengan skor 7-6 (7/4), 2-6, 6-2.
”Saya harus bisa fokus, setidaknya agar poin tidak terlalu jauh. Serena adalah petenis yang sangat berbahaya saat dia bisa tampil dengan performa terbaiknya,” kata petenis berperingkat ke-46 dunia itu.
Sementara itu, Serena kesulitan menjawab ketika ditanya apakah performanya di Flushing Meadows ini sesuai ekspektasinya atau tidak. ”Saya hanya Serena yang akan selalu bermain dengan sebaik mungkin dan saya masih punya kemampuan itu,” kata Serena yang membuat servis as dengan kecepatan 191 km per jam.
Sebelum pertandingan, saya sudah menduga bahwa semua penonton akan mendukung Serena dan itu memang terjadi. Ternyata sulit menghadapi situasi seperti itu, saya belum pernah mengalaminya.
Sebelum berhadapan dengan Tomljanovic, Serena akan tampil dalam pertandingan yang membuatnya sangat antusias, yaitu berduet dengan kakaknya, Venus Williams. Babak pertama melawan pasangan Ceko, Lucie Hradecka/Linda Noskova, menjadi pertandingan pertama Williams bersaudara di Flushing Meadows setelah kalah pada perempat final 2014. Seperti pada nomor tunggal, Serena juga menjuarai semua Grand Slam di nomor ganda bersama Venus, termasuk di AS Terbuka 1999 dan 2009.
AFP/COREY SIPKIN
Petenis Spanyol, Rafael Nadal (kanan), menyalami Rinky Hijikata (Australia) yang dikalahkannya pada laga babak pertama AS Terbuka di Pusat TEnis NAsional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Selasa (30/8/2022). Nadal telah ditunggu Fabio Fognini (Italia) di babak kedua.
Menantang Nadal
Pada tunggal putra, petenis senior Italia, Fabio Fognini, menantikan laga melawan Rafael Nadal pada babak kedua, Jumat siang waktu Indonesia. Meski tertinggal 4-13 dalam statistik pertemuan, Fognini adalah petenis yang dikenal sangat kompetitif dan ekspresif di lapangan. Pertemuan terakhir mereka terjadi pada babak keempat Australia Terbuka 2021 yang dimenangi Nadal.
”Melawan Rafa akan menjadi pertandingan sangat berat. Dia adalah favorit juara. Namun, saya tahu harus bermain seperti apa melawan dia. Dia juga tahu kemampuan saya. Saya hanya akan mencoba menikmati pertandingan nanti,” kata Fognini dalam laman ATP.
Ada satu momen yang membuat Fognini yakin bisa menyulitkan Nadal dan menyebutnya sebagai momen penting, yaitu kemenangan pada satu-satunya pertemuan mereka di AS Terbuka. Kemenangan itu terjadi pada babak ketiga 2015 dengan skor 3-6, 4-6, 6-4, 6-3, 6-4.
Selain itu, petenis peringkat ke-60 dunia tersebut selalu senang ketika mendapat kesempatan melawan petenis top dunia, seperti Nadal. Itulah yang membuatnya masih bertanding pada usia 35 tahun. Babak pertama AS Terbuka tahun ini bahkan dimenanginya setelah kehilangan dua set awal saat melawan Aslan Karatsev. Fognini menang 1-6, 5-7, 6-4, 6-1, 6-4. (AFP/AP)