Ambisi Revans Dini Indonesia atas Thailand di Piala AFF
Ulangan laga final Piala AFF 2020 antara Indonesia kontra Thailand langsung tersaji di babak penyisihan gru Piala AFF 2022. Pelatih Shin Tae-yong lebih optimistis untuk meraih juara di edisi keduanya tampil di Piala AFF.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE AFF
Hasil undian babak penyisihan Piala AFF 2022 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, Selasa (30/8/2022). Indonesia berada di Grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan pemenangan babak kualifikasi.
BANGKOK, SELASA – Tim nasional sepak bola Indonesia langsung memasang target revans kepada Thailand pada Piala AFF 2022, akhir tahun ini. Thailand menjadi salah satu lawan Indonesia di Grup A bersama Filipina, Kamboja, dan pemenang duel kualifikasi yang mempertemukan Brunei Darussalam kontra Timor Leste.
Thailand adalah tim yang membenamkan ambisi Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mempersembahkan trofi perdana bagi tim “Garuda”. Pada Piala AFF edisi 2020 yang diselenggarakan akhir tahun lalu, Indonesia tumbang 2-6 secara agregat dari Thailand. Saat itu, Indonesia diisi mayoritas pemain debutan. Adapun Thailand diperkuat barisan pemain senior, seperti Chanathip Songkrasin dan Teerasil Dangda.
Selain itu, Indonesia juga punya rekor pertemuan terburuk dibandingkan tim lain di Piala AFF ketika bertemu Thailand. Dari 14 duel versus tim “Gajah Perang” yang mengoleksi enam trofi Piala AFF itu, Indonesia tumbang 10 kali, lalu hanya tiga kali menang dan sekali imbang.
Namun, kekuatan Thailand akan melemah karena Songkrasin kemungkinan besar absen di Piala AFF tahun ini. Ia telah memberikan surat kepada Federasi Sepak Bola Thailand dan Pelatih Thailand Alexandre Polking untuk tidak dilibatkan dalam skuad.
ANTARA FOTO/FLONA HAKIM
Pemain Indonesia, Asnawi Mangkualam (kedua kanan), mencoba menekel pemain Thailand, Tristan Do (kanan), dalam laga pertemuan pertama final Piala AFF 2020 di Stadion Nasional Singapura, Rabu (29/12/2021).
Pemain setinggi 1,58 meter itu ingin rehat sejenak setelah tidak memiliki waktu istirahat cukup sejak 2021 lalu. Selain membela Thailand, pemain berusia 28 tahun itu juga memangkas waktu liburannya, awal tahun ini, demi memiliki waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan klub baru di Liga Jepang, Kawasaki Frontale.
"Kita satu grup dengan juara bertahan, Thailand, itu harus menjadi kesempatan untuk membalas kekalahan di final Piala AFF 2020. Tetapi, kita tidak boleh meremehkan negara lain di Grup A karena semua negara Asia Tenggara mengalami perkembangan di sepak bola," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggapi hasil undian grup, Selasa (30/8/2022), yang berlangsung di Bangkok, Thailand.
Target juara
Di sela-sela pemusatan latihan timnas U-17, Shin menyaksikan langsung tayangan virtual undian fase grup Piala AFF 2022. Juru taktik asal Korea Selatan itu tidak segan menyebut targetnya untuk membawa pulang Piala AFF perdana ke Indonesia.
“Saya akan mempersiapkan tim terbaik demi meraih target menjadi juara pada edisi kali ini,” ujar Shin.
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAN @SHINTAEYONG7777
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengunggah fotonya tengah memerhatikan undian babak penyisihan Piala AFF 2022 secara virtual melalui gawainya, Selasa (30/8/2022). Shin berambisi membawa tim "Garuda" juara.
Ambisi Shin itu cukup berdasar karena anak asuhannya telah punya pengalaman tampil di edisi tahun lalu. Selain itu, mayoritas pemain andalan Shin bisa tampil di Piala AFF karena BRI Liga 1 2022-2023 akan rehat selama Piala AFF. Lalu, pemain yang berkarier di Asia Timur dan Eropa Timur juga telah memasuki masa libur kompetisi.
Ia berharap proses naturalisasi tiga pemain, yaitu Sandy Walsh, Jordy Amat, dan Shayne Pattiname, telah rampung. Naturalisasi itu membuka kesempatan ketiga pemain itu menjadikan Piala AFF 2022 sebagai turnamen debut mereka membela tim "Garuda".
Saya akan mempersiapkan tim terbaik demi meraih target menjadi juara pada edisi kali ini. (Shin Tae-yong)
Hanya Elkann Baggott, yang tampil bersama Gillingham di Liga Dua Inggris; dan pemain naturalisasi, Sandy, yang berkarier di klub Belgia, KV Mechelen; yang masih menjalani musim kompetisi ketika Piala AFF dimulai.
Selain Thailand, Indonesia punya bekal positif untuk menghadapi Filipina, Kamboja, dan Brunei/Timor Leste. Melawan Filipina, misalnya, Garuda lima kali menang berbanding dua kali imbang dan sekali kalah.
Adapun untuk Kamboja, Brunei, dan Timor Leste, Indonesia mencatatkan 100 persen kemenangan dalam pertemuan dengan tiga tim itu. Pada Piala AFF 2020, Indonesia menumbangkan Kamboja, 4-2, lewat sumbangan dua gol dari Rachmat Irianto, lalu satu gol dari Evan Dimas dan Ramai Rumakiek.
Sementara tiga tim yang pernah menjadi juara Piala AFF akan berebut dua tempat terbaik di Grup B. Mereka adalah Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Grup itu dilengkapi oleh Myanmar dan Laos.
Format kembali normal
Piala AFF 2022 akan kembali menggunakan format turnamen normal, sehingga tidak dilaksanakan secara terpusat di satu negara seperti pada Piala AFF 2020, tahun lalu. Rencananya, Piala AFF 2022 akan diselenggarakan pada 23 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023.
Pada fase grup, masing-masing tim akan berkesempatan dua kali menjamu lawan mereka di kandang. Lalu, dua laga lainnya akan berlangsung secara tandang. Di babak semifinal dan final, sistem kandang-tandang akan kembali dilakukan.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE AFF
Dato Sri Francisco Kalbuadi Lay, Wakil Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), menunjukkan kertas undian bertuliskan "Indonesia" pada undian babak penyisihan grup Piala AFF 2022 di Bangkok, Thailand, Selasa (30/8/2022).
Dengan format baru ini, Kunihiko Seki, CEO dan Kepala Perwakilan Asia-Pasific Mitsubishi Electric, berharap, antusiasme Piala AFF kembali bisa menggema di seluruh Asia Tenggara. Jika pada Piala AFF 2022 jutaan orang menyaksikan laga lewat layar kaca, kata Seki, ia berharap ribuan orang bisa kembali memadati stadion di setiap pertandingan.
“Kami berharap turnamen ini bisa mengembalikan kebahagiaan dan antusiasme untuk seluruh pendukung sepak bola di Asia Tenggara,” kata Seki dalam pidato sambutannya. Mitsubishi Electric menjadi sponsor titel baru menggantikan perusahaan otomotif asal Jepang, Suzuki.