Max Verstappen tampil brilian dengan memenangi balapan Formula 1 di Belgia meskipun start dari posisi ke-14. Pebalap Red Bull itu pun semakin kokoh memimpin perburuan juara dengan selisih 98 poin dari Charles Leclerc.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
STAVELOT, MINGGU – Max Verstappen sudah tahu dirinya akan start dari posisi belakang setelah menggunakan sejumlah komponen baru power unit, tetapi dia tetap menjalani kualifikasi dan mencetak waktu tercepat. Kualifikasi itu lebih menjadi tes bagi Verstappen untuk menguji pace serta seberapa lama ban kompon lunak bisa bertahan. Performa pebalap Red Bull itu pun membuat rival-rivalnya resah, karena mobil RB18 yang dia pacu terlalu cepat untuk dilawan. Saat balapan, Verstappen menguasai Spa-Francorchamps, dan tidak perlu lama untuk menjadi pebalap terdepan, dan menjalani balapan sendirian hingga finis.
"Minggu yang luar biasa kawan-kawan, mobil seperti pesawat luar angkasa bertenaga roket di sepanjang akhir pekan ini," ujar Verstappen melalui radio tim Red Bull seusai finis terdepan di Belgia, Minggu (28/8/2022).
Ini kemenangan yang mirip dengan seri Hongaria, di mana Verstappen start dari posisi ke-10, tetapi mampu finis terdepan. Pebalap asal Belanda itu mengekstrak seluruh kemampuan RB18 untuk meraih kemenangan dengan spektakuler. Kemenangan kesembilan Verstappen musim ini tersebut, juga menegaskan kelihaian Red Bull dalam menyetel mobil sesuai dengan karakter trek.
Verstappen semakin kokoh di puncak klasemen dengan 284 poin, dari tambahan 25 poin plus satu poin bonus putaran tercepat. Juara Formula 1 musim 2021 itu, kini unggul 93 poin atas pebalap kedua, rekan setimnya di Red Bull, Sergio Perez, yang finis kedua di Belgia.
Sedangkan, selisih dengan Charles Leclerc bertambah dari 80 poin sebelum balapan ini, menjadi 98 poin. Leclerc yang juga mendapat penalti start dari belakang, finis di posisi kelima di Spa. Rekan setim Leclerc di Ferrari, Carlos Sainz Junior yang start terdepan finis di posisi ketiga. Sainz kini di posisi keempat klasemen dengan 171 poin.
"Putaran pertama sangat sibuk supaya tetap jauh dari masalah, tetapi setelah safety car, mobil bekerja dengan sangat baik. Sangat banyak yang terjadi di depan saya. Saya mengambil posisi yang tepat untuk mendahului, menjaga ban-ban, begitulah kami bergerak ke depan dan begitu kami memimpin kami tinggal mengelola semuanya. Di sepanjang akhir pekan ini sungguh luar biasa," ungkap Verstappen.
"Ini akhir pekan yang tidak pernah saya bayangkan, tetapi kami menginginkan lebih dan kami terus bekerja keras. Saya akan menikmati hari ini dan kemudian pekan depan kita lihat apa yang bisa kami lakukan (di Zandvoort)," lanjut Verstappen, di parc ferme yang disambut tepuk tangan dan sorakan para pendukungnya yang mengenakan kaos oranye.
Perez yang start dari posisi kedua, tidak bisa memenuhi targetnya finis terdepan, salah satunya karena kalah reaksi start. Dia bahkan sempat berada di posisi keempat selepas tikungan pertama. "Saya sangat berharap lebih, tetapi Max sangat cepat. Dia berada di planet lain. Dia tidak tersentuh. Namun, ini tetap hasil sangat bagus bagi tim dan menurut saya kami berhasil meraih banyak poin hari ini, dan itu sangat penting," ungkap Perez.
Saya mengambil posisi yang tepat untuk mendahului, menjaga ban-ban, begitulah kami bergerak ke depan dan begitu kami memimpin kami tinggal mengelola semuanya.
Finis di posisi satu dan dua bagi Red Bull tak bisa dibendung oleh Sainz yang start terdepan. Dia sempat memimpin balapan di putaran-putaran awal, tetapi kemudian kehilangan pace salah satunya karena degradasi ban. Selain itu, pace mobil-mobil Red Bull juga lebih cepat dibandingkan Ferarri F1-75.
"Lebih sulit dari yang diperkirakan, pace tidak ada. Kami sering mengalami ban-ban terlalu panas, kami sangat sering tergelincir. Red Bull, Max dan Checo, mereka berada di liga mereka sendiri," ungkap Sainz.
Nestapa Hamilton
Verstappen yang start dari posisi ke-14, sudah berada di posisi kedelapan sebelum putaran pertama berakhir. Dia kemudian terus naik hingga posisi enam setelah insiden antara Fernando Alonso dan Lewis Hamilton, dan membuat pebalap Mercedes keluar dari balapan. Mobil Hamilton rusak pada bagian lantai karena sempat lompat karena ban belakangnya menabrak ban Alonso, kemudian terbanting ke aspal.
Akhir pekan yang muram bagi Hamilton yang saat kualifikasi terpaut hingga 1,8 detik dari Verstappen. Dia pun mengakui bahwa performa W13 di Belgia tidak akan dia rindukan. Insiden ini juga membuat Hamilton tidak lagi menjadi satu-satunya pebalap yang selalu finis musim ini.
"Melihat lagi rekaman balapan, dia (Alonso) berada di titik buta saya dan saya tidak memberi ruang yang cukup jadi ini kesalahan saya hari ini. Saya meminta maaf kepada tim dan saya perlu memulihkan diri dan kembali ke treadmill," ujar Hamilton di mixed zone kepada Sky Sports.
Saat Hamilton berjalan sendirian di service road untuk kembali ke garasi Mercedes, Verstappen sudah di posisi ketiga di belakang rekan setimnya Sergio Perez, serta pemimpin balapan pebalap Ferrari Carlos Sainz Junior. Verstappen kemudian memimpin balapan hingga dia mengganti ban kompon lunak dengan ban medium. Verstappen kembali memimpin balapan pada putaran ke-18 setelah mendahului Sainz, dan terus memperlebar selisih waktu.
Dia mengganti ban untuk kedua kalinya pada lap ke-31 dengan ban kompon medium baru dan kembali ke trek tetap di posisi terdepan dengan keunggulan 7,9 detik atas Perez di posisi kedua, dan 16 detik atas Sainz di posisi ketiga. Dominasi Verstappen tercermin dari selisih waktu saat finis di putaranke-44, dia unggul 17,841 detik atas Perez, dan 26,886 detik atas Sainz.
Balapan seri Belgia ini juga menguak kondisi Ferrari yang kurang yakin dengan strategi yang akan mereka terapkan. Nuansa itu tertangkap dari percakapan radio antara tim di pitwall dengan Leclerc terkait pilihan ban medium atau keras saat pit stop. Leclerc memilih ban kompon keras karena kondisi trek membuat ban medium cepat habis. Terkait dengan penggunaan ban, Ferrari salah memasang ban pada mobil Leclerc saat kualifikasi. Musim ini, tim Kuda Jingkrak itu sering menjalankan taktik yang keliru, seperti di Hongaria yang membuat Leclerc gagal meraih podium.
Leclerc yang start dari posisi ke-15 finis di posisi kelima di belakang pebalap Mercedes George Russell yang tampil solid di tengah kendala performa W13. Musim ini, Russell selalu finis di dalam lima besar, kecuali saat gagal menyelesaikan balapan di Silverstone.