Efisiensi tinggi Satria Muda dari tiga angka membuat Pelita Jaya menderita. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mempertahan gelar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
KELVIN HIANUSA
Guard pelapis Satria Muda Pertamina Jakarta, Antoni Erga, melakukan lay-up di tengah kepungan pertahanan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada gim pertama final IBL 2022 di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (27/8/2022). Satria Muda menang atas Pelita Jaya, 95-87.
BANDUNG, KOMPAS — Juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta terlalu ”wangi” pada gim pertama satu final Liga Bola Basket Indonesia IBL 2022. Efisiensi tertinggi lemparan tiga angka mereka sukses melukai Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Berkat itu, mereka terhindar dari bencana turnover pada momen krusial kuarter terakhir.
Gim pertama di C-Tra Arena, Bandung, Jabar, Sabtu (27/8/2022), terbagi menjadi dua kisah. Satria Muda konsisten mendominasi tiga kuarter awal dengan keunggulan dua digit. Namun, akibat turnover sebanyak 22 kali, perolehan angka mereka nyaris disusul lawan.
Arki Dikania Wisnu dan rekan-rekan hanya menang 95-87, setelah sempat unggul 16 poin pada awal kuarter keempat. ”Welcome to the final. Apa pun bisa terjadi. Kami harus selalu siap karena Pelita Jaya J kapan pun akan bisa menyala,” ucap pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.
Tim juara bertahan yang dipimpin shooter Juan Laurent Kokodiputra (13 poin), Sandy Ibrahim (13 poin) dan Brachon Griffin (17 poin) terlalu akurat. Mereka memulai laga dengan 6 kali memasukkan lemparan tiga angka dari 7 upaya. Total mereka mencatat akurasi 55 persen (11-18) dalam laga itu. Akurasi itu menjadi yang paling tinggi sepanjang playoff.
KELVIN HIANUSA
Guard Satria Muda Pertamina Jakarta Antoni Erga (kiri) dijaga oleh point guard senior Pelita Jaya Bakrie Jakarta Andhakara Prastawa pada gim pertama final IBL 2022 di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (27/8/2022). Satria Muda mencatat akurasi lemparan 55 persen pada laga itu.
Akibat efisiensi lemparan jarak jauh lawan, Pelita Jaya harus membagi perhatian dalam pertahanan. Area dalam tim asuhan pelatih Fictor ”Ito” Roring pun jadi berlubang. Peluang itu dimanfaatkan Satria Muda dengan mencetak 42 poin dari paint area atau area berwarna.
”Kredit untuk mereka. Memang sangar sekali (lemparan tiga angka mereka) selama playoff. Akurasi sampai 55 persen itu luar biasa, sangat jarang terjadi. Agak sulit memang menghentikan tim yang punya akurasi sampai setinggi itu,” kata Ito.
Tutupi kesalahan
Akurasi lemparan cemerlang itu cukup untuk menutupi banyak kesalahan Satria Muda. Tim asuhan Youbel 22 kali kehilangan bola saat menyerang, dua kali lebih banyak dari Pelita Jaya, yang berujung jadi 18 poin untuk lawan. Akibat kesalahan dari agresivitas pertahanan lawan itu, keunggulan mereka sempat tersisa 4 poin, 87-91, pada 21 detik tersisa.
Satria Muda juga sempat kehilangan momentum akibat banyaknya pelanggaran. Dua pemain mereka, Sandy dan Laurentius Oei, dikeluarkan karena membuat lima pelanggaran. Pelita Jaya pun mendapat hadiah 42 kali lemparan bebas, yang berbuah jadi 29 poin.
KELVIN HIANUSA
Shooting guard Satria Muda Pertamina Jakarta M Sandy Ibrahim menjadi ancaman pada gim pertama final IBL 2022 lewat lemparan tiga angka di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (27/8/2022).
Tangan ”wangi” pemain Satria Muda bukanlah sebuah kebetulan. Pada tiga dari empat laga playoff, mereka mencatat akurasi 47 persen dari garis tiga angka. Tidak ada satu pun tim yang mencatat akurasi 40 persen di playoff selain mereka.
Akurasi sampai 55 persen itu luar biasa, sangat jarang terjadi. Agak sulit memang menghentikan tim yang punya akurasi sampai setinggi itu.
Forward Satria Muda Juan Laurent menilai, dirinya lebih termotivasi karena bermain di Bandung. Dia adalah anggota tim Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional 2016. Pada laga ini, Juan memasukkan dua dari lima lemparan tiga angka, atau akurasi 40 persen.
”Enak melemparnya. Kami sudah berapa ribu kali menembak saat latihan. Ini saatnya final, kami keluarkan semua. Mungkin karena atmosfernya berbeda di Bandung, jadi lebih semangat. Besok, kami harus fokus 40 menit,” tutur Juan.
KELVIN HIANUSA
Forward Satria Muda Pertamina Jakarta M Sandy Ibrahim (kiri) berjibaku memasukkan bola ke keranjang Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada gim pertama final IBL 2022 di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (27/8/2022).
Pelita Jaya yang punya banyak penembak tiga angka mencatat akurasi rendah, 26,7 persen. Point guard Andakara Prastawa, yang dijuluki Stephen Curry Indonesia, hanya memasukkan 1 dari 10 lemparan tiga angka. Center Dior Lowhorn menjadi pencetak skor terbanyak Pelita dengan 17 poin.
Dengan hasil ini, Satria Muda unggul 1-0 dalam format final the best of three. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mempertahankan gelar. Adapun sejarah berpihak kepada tim juara bertahan.
Sepanjang sekuel pertemuan kedua tim pada era baru IBL, sejak 2016, pemenang gim pembuka final selalu keluar sebagai juara. Satria Muda dan Pelita Jaya sudah bertemu tiga kali. Satria Muda memenangi dua pertarungan di antaranya.
Duel Derbi Jakarta ini juga terjadi pada final musim lalu. Satria Muda yang menang pada gim pertama berhasil meraih gelar. Meskipun begitu, tiga pertemuan mereka selalu berakhir dengan tiga gim. ”Saya yakin para pemain akan bangkit di gim dua,” kata Ito.