Ambisi Liga Inggris mengumpulkan bakat terbaik di dunia sebanding dengan besarnya pengeluaran di bursa transfer. Klub-klub Inggris, musim ini, mencetak pengeluaran terbesar sepanjang sejarah.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, KAMIS — Satu pekan menjelang penutupan jendela transfer pemain pada musim panas 2022-2023, geliat aktivitas klub-klub di Liga Inggris belum menunjukkan titik akhir. Padahal, aktivitas pembelian pemain di kompetisi sepak bola terbaik di dunia itu telah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 1,73 miliar euro atau sekitar Rp 25,5 triliun.
Tidak hanya itu, klub-klub di Inggris berpeluang menghasilkan total belanja pemain hingga 2 miliar euro (Rp 29,5 triliun). Jumlah itu akan menjadi angka baru dalam akumulasi belanja pemain yang pernah dicatatkan sebuah kompetisi dalam satu masa jendela transfer.
Sebelumnya, Liga Inggris pernah mencatatkan total pengeluaran transfer pemain sebesar 2,17 miliar euro (Rp 32,1 triliun) pada musim 2017-2018. Akan tetapi, angka itu didapat dari dua masa jendela transfer berbeda, yaitu pada musim panas dan musim dingin.
Saat itu, total belanja pemain di Liga Inggris pada bursa transfer musim panas ialah 1,61 miliar euro (Rp 23,8 triliun). Angka itu menjadi rekor tertinggi Liga Inggris saat itu. Namun, rekor itu telah terlampaui pada awal musim ini.
Bintang-bintang asing, seperti Darwin Nunez (Liverpool), Casemiro (Manchester United), dan Marc Cucurella (Chelsea), menjadi pemain yang paling mahal ditebus klub-klub asal ”Negeri Ratu Elizabeth”. Adapun status pemain asli Inggris yang paling mahal pada musim ini kini tengah dipegang Raheem Sterling. Ia ditebus 56,2 juta euro (Rp 830,3 miliar) dari Manchester City ke Chelsea.
Namun, rekor pemain Inggris termahal di bursa transfer musim ini masih berpeluang dipecahkan dalam sepekan terakhir. Peluang itu terjadi menyusul rencana Chelsea merekrut gelandang serang muda Everton, Anthony Gordon. Menurut laporan Sky Sports, nilai transfer sebesar 70 juta euro (Rp 1,03 triliun) akan ditawarkan Chelsea kepada Everton. Diakui Manajer Everton Frank Lampard, Gordon sangat tertarik untuk hijrah ke Stadion Stamford Bridge.
Namun, Lampard masih enggan melepas pemain mudanya itu. Fleksibilitas Gordon untuk menempati berbagai posisi di lini tengah, hingga berperan sebagai false-nine, membuat Lampard enggan kehilangan pemain berusia 21 tahun itu.
”Semua orang tahu ada ketertarikan dari Chelsea, tetapi Gordon adalah pemain kami. Saya juga tidak pernah membicarakan itu dengan Anthony (Gordon) sebab saya tidak ingin mengganggu hubungan baik kami,” kata Lampard setelah timnya membekap Fleetwood, 0-1, di putaran kedua Piala Liga Inggris, Rabu (24/8/2022).
Selain memboyong Gordon, Chelsea juga ingin membenahi lini belakangnya yang amat rapuh ketika digilas Leeds United, 0-3, pekan lalu. Wesley Fofana, bek tengah Leicester City, masuk daftar buruan utama Manajer Chelsea Thomas Tuchel. Namun, niat Chelsea merayu Leicester dengan mahar mendekati 80 juta euro (Rp 1,18 triliun) masih bertepuk sebelah tangan. Meski begitu, ”Si Biru” belum akan menyerah mengejar mantan pemain tim nasional sepak bola U-21 Perancis itu.
Selain Chelsea, Newcastle United juga berencana mengukir rekor pengeluaran di pengujung jendela transfer musim panas ini. Mereka selangkah lagi mendapatkan Alexander Isak dari Real Sociedad dengan nilai transfer 70 juta euro. Kehadiran penyerang asal Swedia itu dibutuhkan Manajer Newcastle United Eddie Howe untuk menambah daya gedor timnya. Hingga kini, ”The Magpies” belum memiliki pemain depan berkualitas utama untuk bersaing dengan tim-tim papan atas Liga Inggris.
”Dalam hal transfer, kami masih perlu melihat dan menunggu. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujar Howe seusai timnya mengalahkan Tranmere Rovers, 2-1, di babak kedua Piala Liga Inggris, Kamis (25/8/2022) dini hari WIB.
West Ham United, klub London lainnya yang ingin keluar dari dasar klasemen, juga ingin memperkuat komposisi skuadnya. Gelandang serang Olympique Lyon, Lucas Paqueta, masuk dalam incaran West Ham. Namun, tawaran 40 juta euro (Rp 590,8 miliar) yang telah diberikan West Ham ditolak klub Perancis itu. Namun, berdasarkan laporan L’Equipe, ”The Hammers” belum menyerah dan telah menyiapkan dana 50 juta euro (Rp 738,5 miliar) sebagai penawaran kedua.
Rekor pengeluaran baru di musim panas ini menunjukkan tanda bahwa bisnis klub Inggris telah bangkit seusai Covid. Ini bisa terwujud karena klub menyeimbangkan keinginan kompetitif di atas lapangan dengan melindungi proyeksi finansial jangka panjang dan pengaruh operasional.
Lalu, ada juga rencana MU mendatangkan penyerang sayap Ajax Amsterdam, Anthony. Nilai transfer lebih dari 80 juta euro telah ditawarkan MU ke klub juara bertahan Liga Belanda itu. Munculnya tawaran dari MU itu membuat Anthony berinisiatif meminta Ajax agar namanya dimasukkan daftar transfer pemain pada musim panas ini. Menurut Telegraph, perwakilan Anthony kini telah berada di Inggris untuk mempercepat proses transfer itu.
Jika semua transfer besar itu terwujud sebelum jendela transfer ditutup pada 1 September mendatang, angka pengeluaran klub Liga Inggris akan bertambah sekitar 360 juta euro (Rp 53,17 triliun). Dengan tambahan itu, total belanja klub Inggris di musim panas ini akan melebihi angka fantastis, 2 miliar euro.
Pulihnya finansial
Besarnya pengeluaran itu tidak hanya akan memperkuat persaingan dan daya tarik di liga terbaik sejagat itu, tetapi juga menegaskan pulihnya kondisi finansial klub di Inggris dari badai pandemi Covid-19. Sejumlah klub sempat terguncang keuangannya akibat pandemi.
”Rekor pengeluaran baru di musim panas ini menunjukkan tanda bahwa bisnis klub Inggris telah bangkit seusai Covid. Ini bisa terwujud karena klub menyeimbangkan keinginan kompetitif di atas lapangan dengan melindungi proyeksi finansial jangka panjang dan pengaruh operasional,” kata Chris Wood, analis dari Grup Bisnis Olahraga Deloitte, kepada City AM.
Wood optimistis pengeluaran klub-klub di Inggris akan terus bertambah. Alasan dia, sejumlah klub masih ingin terus meningkatkan skuadnya. Sebagian lainnya ingin berjuang agar bisa bersaing pada musim ini.
Selain Liga Inggris, hanya Liga Italia yang telah mencatatkan akumulasi pengeluaran belanja transfer pemain sebesar lebih dari 500 juta euro. Sejauh ini, klub-klub Italia telah mengeluarkan uang 682 juta euro (Rp 10,1 triliun) untuk pemain baru. Juventus adalah yang terboros dengan nilai 101 juta euro (Rp 1,4 triliun). (AFP)