”Chicane” baru di Sirkuit Red Bull Ring belum mampu menggoyahkan dominasi Ducati di trek kecepatan tinggi yang menjadikan tenaga kuda motor sangat penting. Ducati bahkan menempatkan tujuh pebalap di sepuluh besar FP2.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AFP/VLADIMIR SIMICEK
Pebalap Pramac Ducati, Johann Zarco, memacu sepeda motor balapnya pada sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Australia, Jumat (19/8/2022). Ia meraih waktu tercepat di sesi itu.
SPIELBERG, JUMAT — Sirkuit Red Bull Ring sudah seperti menjadi sirkuit milik para pebalap Ducati. Mereka enam kali menang dalam delapan balapan di sana sejak 2016. Ducati, yang unggul dalam kecepatan puncak, bahkan tidak tergoyahkan dengan perubahan pada tikungan 2 yang kini diubah menjadi chicane kecepatan rendah dengan tikungan 90 derajat ke kanan dan kiri.
Para pemacu Desmosedici GP mampu mengatasi perubahan itu dengan memaksimalkan akselerasi serta stabilitas pengereman keras. Tujuh pebalapnya pun masuk dalam sepuluh besar di akhir sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Austria, Jumat (19/8/2022).
Dominasi itu lebih mengesankan dengan hanya satu pebalap di luar Ducati, yaitu andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, di tengah tujuh pebalap itu. Quartararo, yang sempat menjadi pebalap tercepat dalam sebagian besar sesi FP2, akhirnya berada di peringkat keempat dengan selisih 0,04 detik dari pebalap tercepat, Johann Zarco (Pramac Racing). Di antara Zarco dan Quartararo ada pebalap tim pabrikan Ducati, Jack Miller, serta Jorge Martin (Pramac Racing), yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Di belakang Quartararo ada empat pemacu Desmosedici GP, yaitu Francesco Bagnaia, Luca Marini, Marco Bezzecchi, dan Enea Bastianini. Dua pebalap lainnya di posisi kesembilan dan kesepuluh adalah Maverick Vinales (Aprilia) serta Brad Binder (KTM).
AFP/VLADIMIR SIMICEK
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memacu sepeda motor balapnya pada sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Australia, Jumat (19/8/2022). Ia meraih waktu tercepat keempat di sesi itu.
Hasil sesi latihan bebas kedua ini menegaskan prediksi Zarco bahwa chicane baru di tikungan 2 tidak akan menurunkan daya saing Ducati dan bukan menjadi keuntungan besar bagi motor-motor lain dengan tenaga kuda yang lebih kecil. ”Menurut saya, masih ada peluang memanfaatkan keunggulan Ducati karena chicane baru ini sangat lambat dengan potensi pengereman keras dan akselerasi yang cepat. Jadi, ini tidak akan menjadi keuntungan besar bagi motor-motor yang lebih lambat,” ungkap Zarco.
Pebalap asal Perancis itu mencetak lap tercepat dalam time attack di akhir FP2 dengan catatan 1 menit 29,837 detik. Namun, selisih waktu para pebalap di 10 besar sangat rapat, hanya 0,291 detik di antara Zarco dan Binder. Bahkan, di antara empat pebalap tercepat, hanya terentang selisih waktu 0,040 detik. Hasil ini menguatkan potensi persaingan saat balapan akan sangat ketat. Podium akan ditentukan oleh hal-hal detail, termasuk pemilihan ban.
Keberadaan chicane baru di titik yang semula tikungan 2 itu merupakan salah satu langkah yang ditempuh FIM (Federasi Balap Motor Internasional) untuk meningkatkan aspek keselamatan.
Persaingan ketat
Potensi persaingan ketat itu sudah diprediksi oleh Bagnaia berdasarkan hasil beberapa musim terakhir. Dia juga menilai, chicane baru memang menyebabkan perubahan dalam manuver dengan tambahan titik pengereman keras, tetapi bukan persaingan podium.
”Sudah pasti akan berbeda dengan pengereman dan akselerasi. Mungkin bagi kami akan oke, akan bagus, tetapi kita lihat saja karena jika melihat tahun lalu ada banyak pebalap di depan. Ini sulit diprediksi. Suzuki, Yamaha, Honda, KTM, dan Ducati sangat cepat di sini. Jadi, mungkin tahun ini Aprilia juga akan cepat,” ungkap pebalap berjuluk ”Pecco” itu.
TANGKAPAN LAYAR CRASH
Hasil sesi latihan bebas kedua MotoGP seri Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Australia, Jumat (19/8/2022).
Rekan setim Pecco, Jack Miller, juga menilai, chicane lebih pada meningkatkan aspek keselamatan, tetapi karakter sirkuit yang lainnya tetap sama. Kondisi itu yang membuat trek tersebut tetap sesuai dengan Ducati.
”Kita masih memiliki sesuatu yang sama di sini, di mana Anda perlu melakukan pengereman terlambat. Anda perlu menghentikan motor, segera keluar dari tikungan, dan top speed. Memang akan ada sedikit perubahan dalam aliran trek, tetapi dari segi keselamatan, ini peningkatan yang bagus dan untuk balapan juga akan menarik,” ungkap Miller yang memuncaki sesi FP1 yang berlangsung dalam kondisi trek sebagian basah.
Keberadaan chicane baru di titik yang semula tikungan 2 itu merupakan salah satu langkah yang ditempuh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) untuk meningkatkan aspek keselamatan. Sebelum perubahan itu, para pebalap bisa melesat hingga 350 kilometer per jam saat memasuki tikungan 3 yang merupakan ujung lintasan yang nyaris lurus sepanjang 626 meter. Kondisi ini membuat tikungan 3 sangat berbahaya yang dikuatkan dengan kecelakaan parah pada 2020 yang melibatkan Franco Morbidelli dan Johann Zarco. Motor yang melayang nyaris menghantam Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
”Sejak 2016, semua pebalap menyampaikan komplain terkait tikungan itu, tikungan nomor 2, karena sangat cepat. Kami mempelajari banyak hal bersama Komisi Keselamatan FIM karena para pebalap meminta perubahan ini. Chicane seperti ini, dengan jarak yang panjang di antara dua tikungan, kami nilai chicane yang aman. Sekarang di titik keluar chicane lurus menuju tikungan 3. Ini menghindari kesulitan tikungan 2, yaitu pengereman di seksi terakhir keluar tikungan. Jadi, berdasar pada alasan sebelumnya, kami sangat senang,” ungkap Franco Uncini, Safety Officer FIM Grand Prix, di laman MotoGP terkait chicane baru di Red Bull Ring.