Kepercayaan diri Simona Halep telah kembali. Dia menjuarai WTA 1000 Toronto dan kembali ke peringkat 10 besar dunia setelah terlempar dari posisi itu selama setahun terakhir.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
AFP/GETTY IMAGES/VAUGHN RIDLEY
Petenis Romania, Simona Halep, merayakan gelar juara WTA 1000 Toronto setelah mengalahkan petenis Brasil, Beatriz Haddad Maia, pada laga final, di Toronto, Kanada, Minggu (14/8/2022). Halep menang dengan skor 6-3, 2-6, 6-3.
TORONTO, MINGGU — Mantan petenis putri nomor satu dunia, Simona Halep, kembali ke peringkat 10 besar dunia. Pencapaian itu dilengkapi dengan gelar juara dari WTA 1000 Toronto untuk ketiga kalinya.
Gelar juara tersebut didapat setelah mengalahkan petenis Brasil, Beatriz Hadad Maia, 6-3, 2-6, 6-3, dalam final yang berlangsung pada Minggu (14/8/2022) waktu setempat atau Senin dini hari WIB. Halep menambah gelar juaranya dari ajang yang sama setelah 2016 dan 2018.
Setelah terlempar dari posisi 10 besar dalam peringkat dunia, Halep diperkirakan akan menempati peringkat keenam sejak Senin ini, naik dari posisi ke-15. Juara Grand Slam Perancis Terbuka 2018 dan Wimbledon 2019 itu terlempar dari sepuluh besar sejak 9 Agustus 2021 setelah mendapat hasil buruk pada 7 bulan pertama tahun itu. Kondisi itu diperburuk dengan cedera betis kiri yang terjadi pada musim kompetisi tanah liat sehingga dia absen di Perancis Terbuka dan Wimbledon.
”Saya berada di 10 besar selama bertahun-tahun. Namun, saat ini, ketika bisa berada dalam posisi itu, maknanya lebih besar bagi saya. Saya senang performa saya bisa naik lagi,” kata petenis Romania itu dalam laman resmi WTA.
AFP/GETTY IMAGES/VAUGHN RIDLEY
Petenis Romania, Simona Halep, mengembalikan bola ke petenis Brasil, Beatriz Haddad Maia, pada laga final WTA 1000 Toronto, di Toronto, Kanada, Minggu (14/8/2022). Halep menang dengan skor 6-3, 2-6, 6-3.
Musim kompetisi 2022 diawalinya dengan baik ketika menjuarai turnamen pemanasan Australia Terbuka, WTA 250 Melbourne. Namun, dia hanya bertahan hingga babak keempat Australia Terbuka. Atas dasar itu, dia pun tak percaya diri bisa menaikkan peringkatnya di urutan ke-20 saat itu menjadi berada di 10 besar.
Untuk membangkitkan kembali rasa percaya dirinya, Halep menjalin kerja sama dengan mantan pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou, sejak Mei. Halep menilai pelatih asal Perancis itu bisa meyakinkannya untuk kembali ke persaingan papan atas. Itu bisa terlihat ketika petenis berusia 30 tahun tersebut mencapai semifinal pada tiga turnamen beruntun setelah Perancis Terbuka, termasuk di Wimbledon.
Gelar dari Toronto pun menjadi gelar pertama Halep di bawah asuhan Mouratoglou. Ini juga menjadi final pertamanya dalam turnamen WTA 1000 setelah menjadi juara di Roma pada 2020.
”Momen ini terasa lebih spesial karena saya sangat ingin menjadi juara di Toronto. Di sini, banyak warga Romania dan mereka selalu mendukung saya. Saya senang bisa juara di tempat ini,” ujar Halep. Dengan kemenangan tersebut, Halep membalas kekalahan dari Maia ketika mereka bertemu pada semifinal WTA 250 Birmingham, Juni. Saat itu, Maia menang 6-3, 2-6, 6-4.
Saya berada di 10 besar selama bertahun-tahun. Namun, saat ini, ketika bisa berada dalam posisi itu, maknanya lebih besar bagi saya.
AFP/GETTY IMAGES/VAUGHN RIDLEY
Petenis Brasil, Beatriz Haddad Maia, mengembalikan bola ke petenis Romania, Simona Halep, pada laga final WTA 1000 Toronto, di Toronto, Kanada, Minggu (14/8/2022). Halep menang dengan skor 6-3, 2-6, 6-3.
Bagi Maia, final pertamanya dalam WTA 1000 ini akan membuatnya berada pada peringkat 20 besar untuk pertama kalinya. Diperkirakan, dia akan menempati peringkat ke-16, naik dari posisi ke-24.
Tampil pada final pertamanya dalam turnamen besar, Maia pun emosional hingga terbawa pada penampilannya di lapangan. Dia tak dapat mengontrol emosinya meski unggul 3-0 pada set pertama.
”Saya tidak dapat mengontrol diri sendiri hingga Simona pun bisa meningkatkan level permainannya. Dia bermain lebih baik dari saya dan pantas untuk menang. Terkadang, ada waktunya kita harus belajar dan hari ini menjadi momen pembelajaran bagi saya,” katanya.
Petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta, merayakan kemenangannya atas petenis Polandia, Hubert Hurkacz, pada final ATP Masters 1000 di Montreal, Kanada, Minggu (14/8/2022). Busta menang dengan skor 3-6, 6-3, 6-3.
Gelar Masters Busta
Petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta, akhirnya bisa merasakan menjadi juara turnamen putra ATP Masters 1000. Dia mendapatkan gelar itu di Montreal setelah mengalahkan Hubert Hurkacz, 3-6, 6-3, 6-3.
”Rasanya sangat menyenangkan bisa menjuarai Masters 1000. Ini adalah gelar terbaik bagi saya. Musim ini bukan musim terbaik, tetapi saya tetap menjaga kepercayaan diri, juga kepercayaan pada tim saya,” katanya.
Sebelum juara di Montreal, hasil terbaik petenis nomor empat Spanyol tersebut pada ATP Masters 1000 menjadi semifinalis di Indian Wells 2017 dan Miami 2018. Pada ajang Grand Slam, Busta pernah mencapai semifinal AS Terbuka 2017 dan 2020, tetapi prestasinya saat ini dilampaui petenis senegara berusia 19 tahun, Carlos Alcaraz.
Setelah bersaing di Kanada, petenis-petenis profesional bersaing dalam turnamen gabungan putra-putri, ATP Masters/WTA 1000 Cincinnati, 14-21 Agustus. Ini menjadi turnamen besar terakhir sebelum Grand Slam Amerika Serikat Terbuka di New York, 29 Agustus-11 September. (AFP/REUTERS)