Pebalap muda Indonesia, Muhammad Adenanta Putra, mengumandangkan "Indonesia Raya" di Sirkuit Sugo, Jepang. Ia finis terdepan dalam balapan kedua kelas Asia Production 250 di ajang Asia Road Racing Championship.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Muhammad Adenanta Putra mempersembahkan kemenangannya dalam balapan kedua kelas Asia Production 250 di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Sugo, Jepang, Minggu (14/8/2022), sebagai kado perayaan kemerdekaan ke-77 Indonesia. Pencapaian Adenanta itu dilengkapi oleh rekannya di Tim Astra Honda Racing, Herjun Atna Firdaus, dengan finis di podium ketiga.
Hasil balapan seri ketiga ARRC 2022 itu membuat persaingan juara semakin ketat. Kejuaraan itu hanya menyisakan empat balapan dalam dua seri. Podium di Jepang itu menjadi penebusan bagi Adenanta dan Herjun yang gagal finis dalam balapan pertama, Sabtu, karena terjatuh akibat trek yang licin. Pada balapan pertama itu, Rheza Danica Ahren, yang juga turun di kelas Asia Production (AP) 250, juga terjatuh. Akan tetapi, dia bisa melanjutkan balapan dan meraih dua poin.
Namun, dalam balapan kedua, Minggu, Rheza kembali terjatuh pada lap terakhir akibat bersenggolan dengan pebalap lain. Sedangkan Adenanda bisa mempertahankan posisinya dalam 12 putaran, hingga meraih kemenangan. Persaingan podium di kelas AP250 ini sangat ketat sejak lap pertama. Enam pebalap bersaing di rombongan terdepan. Adenanta, yang start dari posisi ketiga, sangat kuat sejak start hingga finis terdepan. Pencapaian itu dilengkapi oleh Herjun yang meraih podium ketiga.
”Selepas start, saya mencoba memelihara irama dan kondisi ban supaya daya cengkeram terjaga sehingga saya bisa melakukan tekanan di lap akhir. Senang sekali akhirnya saya bisa meraih kemenangan untuk Astra Honda Racing Team dan juga bangsa Indonesia di HUT ke-77 RI. Semoga ini menjadi pijakan yang baik bagi saya di race selanjutnya untuk terus meraih hasil terbaik,” ujar Adenanta yang berasal dari Magetan, Jawa Timur.
General Manager Marketing Planning & Analysis AHM Andy Wijaya mengapresiasi pencapaian para pebalap binaan AHM itu. ”Kado indah di momen perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ini menjadi salah satu pencapaian penting. Kami berharap pembinaan berjenjang yang kami lakukan saat ini terus membuahkan prestasi hingga puncak tertinggi di kancah MotoGP nantinya. Juga, semakin mengharumkan nama bangsa,” kata Andy.
Pencapaian Adenanta ini belum banyak mengubah posisinya dalam klasemen sementara kelas AP250. Dia kini berada di posisi kedelapan dengan perolehan 49 poin, terpaut 52 poin dari pemuncak klasemen pebalap Indonesia, Andy Muhammad Fadly, yang memacu Kawasaki. Herjun pun masih tertahan di posisi kesembilan dengan 41 poin. Peluang mereka dalam persaingan juara memang masih terbuka dengan sisa empat balapan, yaitu dalam dua seri di Sirkuit Sepang, Malaysia (6-9 Oktober), dan Sirkuit Chang, Thailand (18-20 November).
Persaingan juara
Namun, peluang Adenanta dan Herjun tidak sebesar potensi Rheza yang kini menempati posisi kedua klasemen dengan 79 poin. Ia terpaut 22 poin dari Fadly yang membela tim Motul Sniper Manual Tech Racing. Dengan 100 poin maksimal yang masih bisa diraih, persaingan juara kelas AP250 masih terbuka lebar.
Kado indah di momen perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ini menjadi salah satu pencapaian penting. (Andy Wijaya)
Setali tiga uang, persaingan juara kelas Supersport (SS) 600 juga masih terbuka bagi pebalap binaan Astra Honda Motor, Andi Farid Izdihar, yang akrab disapa Andi Gilang. Mantan pebalap Grand Prix Moto2 dan Moto3 itu kini berada di posisi kedua klasemen SS600 dengan 82 poin. Ia hanya terpaut 22 poin dari pemuncak klasemen sementara asal Malaysia, Muhammad Helmi Azman.
Andi Gilang sempat merapat ke posisi puncak klasemen, yaitu dengan selisih hanya delapan poin dengan Helmi, setelah meraih podium kedua dalam balapan pertama, Sabtu. Namun, dalam balapan kedua, pebalap yang berpeluang meraih kemenangan dan bersaing dengan pebalap Jepang itu terjatuh di lap terakhir dan hanya bisa meraih dua poin. Sedangkan Helmi finis di posisi ketiga dan mendapat tambahan 16 poin. Balapan kedua kelas SS600 dimenangi oleh pebalap tuan rumah, Kota Arakawa, yang juga menang dalam balapan pertama.
”Motivasi saya sangat kuat untuk meraih hasil terbaik, terlebih bertepatan dengan hari ulang tahun saya dan tekad memberi hadiah untuk HUT ke-77 RI. Namun, optimisme untuk merebut kemenangan saat bertarung demi posisi satu harus terhenti di lap akhir karena low side. Balapan masih menyisakan dua putaran dan masih ada peluang yang bisa saya manfaatkan secara maksimal,” kata Gilang.
Sementara Irfan Ardiansyah, yang menjadi tandem Andi Gilang di kelas SS600, menyelesaikan balapan kedua di posisi ke-10. Pebalap asal Ungaran, Jawa Tengah, itu finis di urutan keenam pada Sabtu.
Di kelas Asia Superbike (ASB) 1000, salah satu pebalap binaan AHM yang kini tergabung di tim Honda Asia-Dream Racig with Showa, Gerry Salim, tampil cukup baik. Pebalap asal Surabaya itu mampu finis di posisi kedelapan dalam balapan pertama dan menyelesaikan balapan di posisi ke-11 pada balapan kedua. Hasil ini menjaga asa dirinya untuk mengakhiri musim di papan atas bersama pebalap berbakat Asia lainnya. Gerry kini berada di posisi kesembilan dengan 43 poin, tertinggal 81 poin dari pebalap Jepang, Haruki Noguchi, yang memuncaki klasemen kelas ASB1000.