Kesulitan Adaptasi Klub Raksasa di ”Playoff” IBL 2022
Jeda empat bulan dari musim reguler membuat tim-tim harus beradaptasi lagi di ”playoff”. Problem ini juga dialami dua finalis musim lalu, Satria Muda dan Pelita Jaya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DOKUMENTASI IBL
Center asing Satria Muda Pertamina Jakarta Elijah Foster mengantarkan timnya menang dalam perempat final Playoff IBL 2022 atas Amartha Hangtuah Jakarta 88-86 di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (13/8/2022). Foster menghasilkan 31 poin dan 14 rebound.
JAKARTA, KOMPAS — Dua tim terbaik di musim reguler, Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta, kesulitan di gim satu playoff IBL 2022. Finalis musim lalu itu memang menang, tetapi dengan susah payah dan penampilan di bawah standar. Mereka tampak masih beradaptasi karena pemain tim nasional baru kembali setelah jeda panjang.
Juara bertahan Satria Muda baru bisa memastikan kemenangan atas Amartha Hangtuah Jakarta 88-86 pada detik terakhir laga di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Tim peringkat kedua musim reguler itu diselamatkan penampilan apik center asing Elijah Foster yang menyumbang dobel-dobel 31 poin dan 14 rebound.
Pertahanan tim asuhan pelatih Youbel Sondakh yang terkenal kokoh, dieksploitasi serangan balik kilat lawan. Hangtuah memanfaatkan banyaknya turnover lawan, 16 kali, yang berbuah 22 poin untuk mereka. Datang dari cadangan, pemain asing Roy Boyce memimpin Hangtuah lewat raihan 26 poin dan 6 rebound.
Defense kami belum keluar. Kami kan tim dengan pertahanan terbaik (di musim reguler). Hari ini off banget, kurang agresif. Jarang-jarang kami kalah di second chance point. Ini harus dirapiin lagi.
”Defense kami belum keluar. Kami, kan, tim dengan pertahanan terbaik (di musim reguler). Hari ini off banget, kurang agresif. Jarang-jarang kami kalah di second chance point. Ini harus dirapiin lagi,” ujar Youbel.
Satria Muda kemasukan 26 poin lewat second chance point. Arki Wisnu dan rekan-rekan kecolongan sangat banyak karena memberikan 15 offensive rebound kepada Hangtuah. Ketidakmampuan mengamankan rebound itu jadi pertanda kurang agresifnya ”Si Pasukan Biru”.
DOKUMENTASI IBL
Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh saat memimpin timnya menang atas Amartha Hangtuah Jakarta 88-86 di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (13/8/2022).
Di musim reguler, Satria Muda tidak pernah kemasukan lebih dari 70 poin. Mereka juga menang mudah dengan selisih 18 poin saat terakhir bertemu tim peringkat ketujuh itu. Ketangguhan itu berubah setelah jeda empat setengah bulan dari musim reguler.
Kata Youbel, jeda panjang turut berpengaruh terhadap performa tim. Apalagi, dua pemain timnas, Arki dan Juan Laurent, juga baru bergabung setelah Piala Asia FIBA 2022, pada akhir Juli. ”Memang mereka belum 100 persen. Tetapi yang penting kami sudah tahu masalahnya,” lanjutnya.
Pelita Jaya, pemuncak klasemen musim reguler, juga mengalami kesulitan ketika bertemu tim dengan rekor kemenangan terendah, Rans PIK Basketball. Mereka menang 74-66 setelah sempat tertinggal 53-56 pada kuater keempat. Pelatih Pelita Jaya Fictor Roring berkali-kali memperlihatkan ekspresi kecewa dalam laga saling susul itu.
Beruntung, runner-up musim lalu itu diselamatkan penampilan heroik para guard muda, seperti Yesaya Saudale (22) dengan 15 poin dan Hendrick Xavi Yonga (20) dengan 12 poin. Mereka mencetak 14 poin di kuarter terakhir untuk membalikkan momentum.
Trio pemain timnas di Pelita Jaya, Andakara Prastawa, Muhamad Arighi, dan Vincent Kosasih, kurang terlihat. Mereka hanya menyumbang total 3 poin. Bahkan, Prastawa hanya memasukkan sekali dari 10 lemparan. Guard yang dijuluki Stephen Curry versi Indonesia itu gagal memasukkan tujuh kali lemparan tiga angka.
KELVIN HIANUSA
Guard andalan timnas bola basket Indonesia Andakara Prastawa saat berlatih di Hall Basket Senayan, pada Senin (11/7/2022). Prastawa akan memimpin timnas untuk menjalani laga perdana Piala Asia, lawan Arab Saudi, Selasa sore.
Prastawa menilai, sistem bermain timnas dan klub cenderung sama. Seharusnya mereka tidak butuh waktu adaptasi lagi saat kembali ke klub. ”Cuma memang belum ngeklik aja, sih. Tinggal sedikit lagi,” kata pemain yang membawa timnas masuk 12 besar di Piala Asia tersebut.
Pelita Jaya juga bisa menang berkat center asing, Dior Lowhorn. Pemain raksasa ini mendominasi area dalam dengan catatan 23 poin dan 13 rebound. Dia bermain sesuai kapasitasnya, mencetak angka dan membuka ruang untuk para penembak tim.
Satria Muda dan Pelita Jaya pun unggul 1-0 di perempat final berformat best of three. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk lolos empat besar. Namun, dengan penampilan di gim satu, Hangtuah dan Rans masih berpeluang besar memperpanjang pertarungan hingga gim tiga.
Pelatih asing baru Rans, Chris Daleo, senang dengan perjuangan anak asuhnya. Hal itu menjadi bekal kepercayaan diri untuk gim dua, pada Minggu. ”Laga yang sangat menarik. Bisa berujung menang dan kalah untuk kedua tim. Tetapi terlihat, tim mereka memang dilatih dengan sangat baik,” kata mantan pelatih timnas Thailand itu.
Daleo menggantikan pelatih Rans pada musim reguler, Koko Heru. Selain Rans, Dewa United Surabaya juga membawa pelatih baru di playoff kali ini, yaitu Maximilano Seigorman. Mantan staf pelatih timnas Argentina di Olimpiade Tokyo 2020 itu menggantikan Andika Saputra.
DOKUMENTASI IBL
Pemain asing Amartha Hangtuah, Roy Boyce, berusaha melewati pertahanan Satria Muda Pertamina Jakarta di GOR C-Tra Arena, Sabtu (13/8/2022). Boyce menyumbang 26 poin dan 6 rebound, tetapi gagal membawa Hangtuah menang.
Di laga lain, tuan rumah Prawira Bandung memenangi pertarungan ketat atas Dewa United Surabaya 78-74. Performa apik forward andalan Dewa United, Kaleb Ramot (28 poin dan 4 steal), tidak cukup mengantar timnya menang. Adapun empat pemain Prawira berhasil mencetak dua digit angka, antara lain Yudha Saputera (15 poin) dan Abraham Grahita (13 poin).