Marc Marquez masih dibayangi keraguan apakah cedera humerus kanannya akan pulih total sehingga dirinya bisa kompetitif dalam persaingan MotoGP. Keraguan itu akan sedikit terjawab setelah pemeriksaan medis, akhir Agustus.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
Sepuluh pekan setelah menjalani operasi keempat untuk meluruskan tulang humerus (lengan atas) kanan yang retak, Marc Marquez mulai menjalani latihan fisik ringan. Setahap demi setahap, peraih enam gelar juara MotoGP itu menguatkan fisik serta melatih kardio dengan berlari, renang, serta penguatan otot di pusat kebugaran menggunakan beban karet elastis. Sedikit demi sedikit beban ditambah sehingga kondisinya fisiknya bisa siap untuk latihan lebih intensif begitu dokter menyatakan humerus yang retak sudah tersambung sempurna.
Marquez kini merasa kondisinya semakin membaik seiring tangan kanannya yang sudah boleh dipakai untuk latihan fisik sejak 15 Juli lalu. Momen itu sangat krusial bagi pebalap andalan Honda itu karena tangan kanannya semula tidak boleh digerakkan untuk stabilisasi pasca-operasi pada 3 Juni di Amerika Serikat.
Setahap demi setahap saya merasa lebih baik dan pemulihan tulang berjalan dengan baik, yang merupakan kabar terbaik dari yang lainnya. Kami masih dalam proses pemulihan, saya bekerja sangat keras dengan latihan kardio supaya bisa siap (saat dibolehkan latihan penuh).
”Setahap demi setahap saya merasa lebih baik dan pemulihan tulang berjalan dengan baik, yang merupakan kabar terbaik dari yang lainnya. Kami masih dalam proses pemulihan, saya bekerja sangat keras dengan latihan kardio supaya bisa siap (saat dibolehkan latihan penuh),” ungkap Marquez di laman Box Repsol.
”Pada akhir Agustus, saya akan menjalani pemeriksaan medis lagi, mulai dari sana kami bisa melakukan langkah pemulihan selanjutnya dan mulai benar-benar berlatih (fisik) serta memperkuat otot,” kata pebalap asal Spanyol itu.
Marquez sangat menantikan momen dirinya diperbolehkan kembali menjalani program latihan fisik penuh untuk mempersiapkan diri menjalani balapan MotoGP musim depan. Momen itu akan tiba pada akhir Agustus ini jika kondisi humerus atau tulang lengan atas kanan yang retak telah tersambung sempurna. Penantian itu sangat berat bagi Marquez yang sudah dua tahun berjuang memulihkan cedera yang dia derita sejak terjatuh di Jerez pada 19 Juli 2020 itu.
Setelah cedera dalam balapan pembuka musim 2020 yang berlangsung di tengah pandemi itu, Marquez harus menjalani tiga kali operasi untuk pemulihan. Dia pun absen balapan sembilan bulan, hingga kembali balapan dalam seri ketiga MotoGP 2021 di Portimao, Portugal, 16-18 April. Pada musim itu, meskipun belum pulih 100 persen dan ada masalah pada bahu, Marquez mampu meraih tiga kemenangan di Sachsenring, Austin, dan Misano.
Marquez kemudian absen dalam dua balapan terakhir musim 2021 karena cedera diplopia atau penglihatan ganda kambuh akibat terjatuh saat berlatih motokros. Marquez memulihkan diplopia ketiganya itu dengan terapi konservatif dan bisa mengawali musim 2022 sejak tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia, serta tes kedua di Mandalika, Indonesia.
Namun, musim 2022 tidak berjalan mulus, selain karena motor RC213V 2022 yang menggunakan konsep baru, kondisi cedera Marquez masih belum pulih. Dia pun mulai mempertimbangkan opsi untuk menjalani operasi keempat, karena humerus kanan tidak tersambung dengan sempurna. Operasi yang dilakukan di Klinik Mayo, Minessota, Amerika Serikat, itu, pada 3 Juni lalu, untuk memutar tulang humerus 30 derajat supaya tersambung pada posisi yang semestinya. Marquez pun absen sejak balapan seri kedelapan di Mugello, Italia, 29 Mei lalu, di mana dia finis di posisi ke-10.
Marquez melepas musim ini dengan harapan bisa kembali dalam kondisi 100 persen sejak awal musim 2023. Namun, dia merasa masih dibayangi keraguan akan kondisi lengan kanannya meskipun dia juga mulai merasakan optimisme bisa pulih.
”Beberapa hari lebih baik dari hari-hari lainnya, tetapi ini semua bagian dari perjalanan. Saya optimistis, tetapi saya tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang kapan (bisa pulih) hingga kami menjalani pemeriksa medis itu, saat ini bukan waktu untuk berusaha terlalu keras. Saya telah menantikan perasan seperti ini sejak lama,” ungkap Marquez.
”Ini adalah perjuangan. Saya berjuang bukan dua hari atau dua bulan, tetapi dua tahun,” tegas Marquez, Rabu (10/8/2022).
”Tahun lalu saya memenangi beberapa balapan dalam kondisi seperti ini, tetapi saya berjuang sangat keras. Di Jerez saya menyadari bahwa ada sesuatu yang harus berubah,” jelas Marquez terkait pertimbangan untuk operasi lagi.
”Itu berat dan sekarang berat secara mental, bukan karena saya tidak balapan, melainkan karena selalu ada keraguan pada lengan. Saya tidak boleh menjalani operasi lagi. Saya diyakinkan bahwa kali ini akan bagus, tetapi pikiran seperti itu (keraguan) selalu ada di belakang pikiran,” ungkap kakak Alex Marquez itu.
Keraguan itu hanya akan bisa terjawab saat Marquez kembali balapan pada musim 2023. Jika dia bisa kembali memacu sepeda motor dengan gaya membalapnya yang agresif, cedera humerus bukan lagi masalah. Namun, ada potensi kendala lain yang bisa menghambat Marquez, yaitu performa RC213V yang musim ini kurang adaptif dengan perubahan sirkuit. Sepeda motor dengan konsep baru itu memiliki potensi besar, tetapi masih sulit menemukan kompromi setelan di setiap sirkuit yang berbeda-beda karakternya.
Setelah rekan setim Marquez, Pol Espargaro, finis di posisi ketiga dalam seri pembuka MotoGP 2022 di Lusail, Qatar, 6 Maret lalu, tidak ada lagi pemacu RC213V yang meraih podium. Setelah podium yang menggugah motivasi itu, pencapaian terbaik Espargaro adalah finis di posisi kesembilan, lainnya di luar 10 besar serta gagal finis. Pencapaian terbaik Marquez pun hanya finis di posisi keempat di Jerez. Dua pebalap tim satelit LCR Honda, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez, juga belum bisa finis di zona lima besar dalam 12 balapan yang sudah berlangsung.
Tantangan yang dihadapi oleh Honda untuk menjadikan RC213V kompetitif membuat Marquez merasa perlu untuk terus terhubung dengan perkembangan di paddock. Dia rutin menggali informasi dari timnya, terutama pebalap penguji Stefan Bradl yang mengisi posisi Marquez sekaligus melakukan sejumlah tes. Marquez juga terus terhubung dengan kepala mekaniknya, Santi Hernandez, untuk mengetahui apa saja kemajuan dan kendala yang dihadapi saat ini.
Alex Marquez juga sempat mengatakan bahwa kakaknya rutin menelepon dirinya untuk mengetahui apa saja yang terjadi di paddock terkait dengan pengembangan sepeda motor. Marquez berusaha tidak terputus dari paddock supaya saat dia kembali memacu sepda motor, sudah ada pemahaman yang lebih baik tentang RC213V, tidak seperti musim lalu.
”Honda dalam momen kritis. Saya banyak berbicara dengan tim saya berusaha untuk memahami sepeda motor 2022, situasi yang ada, serta apa yang terjadi. Inilah mengapa saya akan pergi ke Austria (19-21 Agustus), untuk berbicara dengan semua orang dan bertemu dengan staf HRC dari Jepang untuk mengerjakan sesuatu ke depan,” ungkap Marquez.
”Kami semua bekerja sama, kami menang bersama, kami kalah bersama, dan kami akan bangkit bersama-sama,” tegas Marquez.
”Saya juga banyak berbicara dengan Stefan Bradl. Kami dan Santi bekerja bersama-sama serta menguji beberapa hal. Mereka berdua tahu bagaimana saya berkendara,” kata Marquez.
”Di Mugello, saya mengatakan bahwa saya akan berada rumah, tetapi saya ingin tetap terhubung. Dengan operasi sebelumnya saya terlalu lama terputus dan kini saya ingin terlibat supaya saat saya kembali, saya bisa mendapatkan semuanya segar,” ujar Marquez.