Vietnam berpeluang menjadi ”raja” baru di Piala AFF U-16. Mereka lolos ke final usai melibas Thailand, 2-0, pada laga semifinal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Vietnam U-16 hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk mencetak sejarah baru pada ajang Piala AFF U-16. Mereka melaju ke partai puncak usai menaklukan Thailand U-16, 2-0 pada laga semifinal, Rabu (10/8/2022) sore, di Stadion Maguwoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim berjuluk ”Pasukan Bintang Emas” itu akan menunggu pemenang duel Indonesia U-16 kontra Myanmar U-16, Rabu malam, untuk mengetahui lawan yang dihadapi di partai puncak, Jumat (12/8/2022) malam.
Dengan tampil di final, Vietnam berpeluang menjadi tim pertama yang mengumpulkan empat gelar juara turnamen yunior di Asia Tenggara itu. Itu menjadi kesempatan kelima Vietnam tampil di laga puncak Piala AFF U-16. Momen terakhir mereka tampil di final terjadi ketika menumbangkan Thailand melalui adu penalti pada edisi 2017.
Dari empat penampilan di final sebelumnya, Vietnam mencatat tiga kali kemenangan. Satu-satunya kekalahan yang menyebabkan mereka hanya menjadi runner-up tercipta pada edisi 2016 ketika tumbang dari Australia dalam drama adu penalti.
Pelatih Vietnam Nguyen Quoc Tuan senang dengan performa anak asuhannya di laga kontra Thailand. Menurut dia, semua pemain tim Pasukan Bintang Emas mampu menjalankan rencana strategi dengan baik.
”Kemenangan ini adalah buah dari pelajaran pemain dari kekalahan di laga sebelumnya menghadapi Indonesia. Mereka tampil konsisten dan menjaga konsentrasi dengan baik demi menjaga keunggulan,” tutur Quoc Tuan dalam konferensi pers seusai laga.
Menyerang
Dalam laga semifinal, Vietnam mengambil inisiatif serangan sejak menit pertama. Mereka menekan Thailand yang tampil tanpa motor serangan gelandang sekaligus kapten, Pacharaphol Lekkun.
Tanpa Lekkun, yang absen akibat akumulasi kartu kuning, membuat Thailand tidak memiliki pemain yang bisa mendistribusikan bola dengan cepat dan mengatur tempo. Padahal, kemampuan Lekkun itu penting untuk membongkar kedisiplinan serta pertahanan kokoh Vietnam yang bertahan dengan lima pemain sejajar.
Alhasil, di babak pertama Thailand gagal mencatatkan satu pun tembakan mengarah ke gawang Vietnam. Skuad ”Gajah Perang” hanya bisa menghasilkan dua peluang selama 45 menit pertama.
Pelatih Thailand Pipob Onmo mengakui, ketidakhadiran Lekkun memengaruhi penampilan timnya. Ia pun mengubah sedikit strategi agar tim bisa tampil tanpa sang kapten.
”Ya, tanpa Lekkun kami sedikit lemah. Tetapi itu bukan alasan karena kami akan membenahi diri agar lebih baik bermain sebagai tim,” kata Onmo.
Kemenangan ini adalah buah dari pelajaran pemain dari kekalahan di laga sebelumnya menghadapi Indonesia. Mereka tampil konsisten dan menjaga konsentrasi dengan baik demi menjaga keunggulan.
Tumbang di semifinal, Thailand masih akan menjalani laga perebutan tempat ketiga, Jumat sore. Mereka pun gagal menjaga konsistensi yang selalu menembus final di tiga edisi Piala AFF U-16 sebelumnya.
Sementara itu, Vietnam bisa menghasilkan empat tembakan yang dua di antaranya tepat sasaran mengarah ke gawang Thailand pada babak pertama. Satu peluang itu pun berbuah gol melalui sepakan dari luar kotak penalti yang dilakukan gelandang bertahan dan kapten Nguyen Cong Phuong di menit ke-29.
Di babak kedua, Vietnam bermain lebih dalam dengan menunggu serangan Thailand. Taktik itu membuat Thailand lebih kesulitan membongkar pertahanan Pasukan Bintang Emas dan lebih banyak melakukan tembakan dari luar kotak penalti. Gajah Perang menciptakan delapan tembakan di babak kedua yang mayoritas berasal dari luar kotak penalti.
Serangan itu tidak efektif. Thailand pun hanya dua kali mencatat tembakan mengarah ke gawang Vietnam. Ketika Thailand berusaha menyamakan kedudukan, Vietnam mengunci kemenangan berkat gol sundulan gelandang, Hoang Cong Hau, ketika waktu normal tersisa delapan menit.
Gol kedua itu juga ada andil dari Cong Phuong yang memberikan asis matang. Namun, penampilan Cong Hau harus tercoreng dengan kartu merah yang diterimanya di menit ke-85 atau tiga menit setelah mencatatkan nama di papan skor.
Wasit asal Indonesia, Thoriq Alkatiri, mengganjar Cong Hau kartu merah karena melanggar kiper Thailand, Tissanu Khuptanawin. Selain Cong Hau, Vietnam juga akan kehilangan kiper, Pham Dinh Hai, yang menderita cedera pada 15 menit akhir laga.
Kami akan menyiapkan pemain pengganti. Saya yakin pemain lain bisa memberikan penampilan terbaik di final,