Indonesia menantang Myanmar pada laga semifinal Piala AFF U-16 2022, Rabu (10/8/2022). Myanmar pantang diremehkan karena memiliki karakter bermain yang militan. Mereka bahkan menyingkirkan Australia dan Malaysia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Indonesia dipastikan akan menghadapi Myanmar pada semifinal Piala AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/8/2022). Tim ”Garuda Muda” enggan meremehkan Myanmar meskipun punya rekor pertemuan yang bagus.
Myanmar menggusur Malaysia dari puncak Grup C seusai mengalahkan Kamboja, 1-0, di Bantul, Senin (8/8/2022). Kemenangan penting Myanmar itu ditentukan melalui gol penalti bek sekaligus kapten tim, Lin Htet Oo, pada menit ke-48.
Pada klasemen akhir grup itu, Myanmar unggul dua poin atas Malaysia, tim peringkat kedua yang ditahan Australia, 2-2, Senin. Maka, Myanmar, yang akan tampil ketiga kalinya di babak semifinal Piala AFF U-16, bakal menjadi lawan Indonesia di babak gugur. Adapun dua tim lainnya yang lolos ke babak semifinal adalah Thailand dan Vietnam, tim runner-up terbaik di penyisihan grup.
Indonesia dan Myanmar belum pernah bertemu sebelumnya di semifinal kejuaraan sepak bola kelompok umur itu. Namun, dalam pertemuan terakhir mereka, yaitu di penyisihan grup edisi 2019, Garuda Muda menang telak, 5-0.
”Tiga tim lain yang tampil di semifinal punya kualitas yang sama. Myanmar akan menjadi lawan tangguh. Mereka setara dengan Vietnam karena selalu tampil dengan semangat militan,” ujar Firmansyah, asisten pelatih Indonesia.
Ia telah mengamati langsung penampilan Myanmar pada laga melawan Australia dan Malaysia. Myanmar mengalahkan Australia, 3-2, dan ditahan Malaysia, 1-1. Sejumlah pemain Myanmar tampil bagus di kedua laga itu sehingga patut diwaspadai Indonesia.
Firmansyah, mantan bek tengah tim nasional Indonesia, mengatakan, pihaknya yang dipimpin Bima Sakti akan menganalisis dengan cermat kekuatan Myanmar pada Senin dan Selasa. ”Dari dua laga yang kami amati, ada beberapa pemain yang perlu diberi catatan khusus. Saya juga telah melaporkan kekuatan mereka kepada coach Bima,” ucap Firmansyah.
Adapun Pelatih Myanmar Aung Zaw Myo senang timnya memenuhi target lolos dari penyisihan grup. Timnya akan mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk bisa mengimbangi performa Indonesia yang akan tampil dengan dukungan ribuan suporter.
Malaysia kecewa
Sementara dari kubu Malaysia, pelatih Osmera Omaro kecewa berat dengan kegagalan timnya mencapai semifinal sehingga tidak mampu mempertahankan gelar juara Piala AFF U-16. Pada edisi sebelumnya di Thailand, 2019, Malaysia berjaya seusai mengalahkan tuan rumah, 2-1, di final.
Harapan Malaysia lolos ke semifinal tahun ini melalui status runner-up terbaik babak penyisihan grup juga kandas karena mereka hanya meraih lima poin dari tiga laga. Adapun Vietnam, yang dibekap Indonesia, 1-2, di penyisihan Grup A, meraih enam poin.
Saat menghadapi Australia, tim ”Harimau Malaya” lebih superior dalam urusan menghasilkan peluang. Mereka menciptakan 16 tembakan, sedangkan Australia 12 tembakan.
Padahal, Omaro telah berupaya sekuat tenaga, termasuk mengubah strategi, agar timnya bisa membekap Australia, kemarin. Buruknya penyelesaian akhir membuat Malaysia gagal menang sekaligus meraih tiket ke babak empat besar.
”Kami punya kualitas untuk lolos, tetapi hasil akhir sangat mengecewakan. Kami pun harus memastikan kondisi mental pemain. Kegagalan yang dialami pemain remaja akan memengaruhi mereka di turnamen selanjutnya dan masa depan kariernya,” kata Omaro, mantan Direktur Program Pengembangan Sepak Bola Nasional di Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Saat menghadapi Australia, tim ”Harimau Malaya” lebih superior dalam urusan menghasilkan peluang. Mereka menciptakan 16 tembakan, sedangkan Australia 12 tembakan. Malaysia bahkan semestinya bisa mengunci tiga poin jika pemain pengganti, Muhamad Dainei, bisa mencetak gol di masa perpanjangan waktu babak kedua. Namun, tembakan Dainei yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Australia, Anthony Pavlesic, bisa ditepis.
Sementara itu, pelatih Australia Michael Cooper mengambil sisi positif dari kegagalan timnya meraih satu pun kemenangan di Grup C. Dari tiga laga penyisihan grup itu, Australia hanya mengemas satu poin.
”Target awal kami ialah berusaha tampil sejauh mungkin di turnamen ini. Hasil ini menjadi proses bagi kami. Semua pemain akan memetik pelajaran berharga dari penampilan perdana mereka di turnamen internasional,” katanya.