Naomi Osaka kalah dari petenis remaja, Cori Gauff, pada babak kedua WTA 500 San Jose. Namun, dia bisa menunjukkan ketangguhan mental yang telah lama hilang ketika tujuh kali menggagalkan ”match point” Gauff.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SAN JOSE, KAMIS — Sejak kasus mengundurkan diri sebelum babak kedua Perancis Terbuka 2021 karena menolak hadir dalam konferensi pers, Naomi Osaka mendapat cap sebagai petenis dengan mental yang lemah. Namun, dalam laga melawan Cori ”Coco” Gauff pada babak kedua WTA 500 San Jose, Osaka meruntuhkan penilaian tersebut.
Meski akhirnya kalah dari Gauff dengan skor 4-6, 4-6 pada pertandingan yang berlangsung Kamis (4/8/2022) malam waktu setempat atau Jumat (5/8/2022) siang WIB, Osaka memperlihatkan bahwa dia patut diperhitungkan dalam Grand Slam Amerika Serikat Terbuka di New York, 29 Agustus-11 September. Osaka menggagalkan tujuh match point Coco pada set kedua dalam pertemuan keempat mereka. Hasil laga tersebut membuat mereka berbagi dua kemenangan.
Dalam laga tersebut, Coco sebenarnya berhadapan dengan salah satu petenis dengan servis terbaik dalam persaingan tenis putri. Namun, kali ini, Coco tampil lebih baik dalam servisnya. Setelah memenangi set pertama, Coco unggul 5-1 pada set kedua.
Osaka pun berada di ambang kekalahan ketika tertinggal 1-5 (0-40) saat memegang servis. Tampil dengan tenang, dia menggagalkan empat match point Coco pada gim ini hingga memperkecil ketinggalan menjadi 2-5.
Setelah mematahkan servis Coco pada gim kedelapan, Osaka kembali berhadapan dengan match point lawannya yang berusia 18 tahun tersebut. Total, Osaka tujuh kali menggagalkan servis Coco meski akhirnya kalah dalam pertandingan selama 1 jam 28 menit.
Dalam pertandingan akhir-akhir ini, saya sadar telah membiarkan orang lain melihat kelemahan mental saya. Namun, dalam pertandingan tadi, saya lupa tentang hal itu. Saya kalah, tetapi sangat percaya diri dengan diri sendiri.
”Dalam pertandingan akhir-akhir ini, saya sadar telah membiarkan orang lain melihat kelemahan mental saya. Namun, dalam pertandingan tadi, saya lupa tentang hal itu. Saya kalah, tetapi sangat percaya diri dengan diri sendiri,” tutur Osaka dalam laman resmi WTA.
Petenis Jepang itu menilai, dia tak merasa kalah dengan tekanan saat dalam kondisi tertinggal. ”Saya senang dengan cara saya menghadapi situasi tadi,” katanya.
Sejak mundur sebelum menjalani babak kedua Perancis Terbuka 2021, karena menolak menghadiri setiap konferensi pers yang wajib dia datangi, Osaka berkutat dengan masalah gangguan mental. Di lapangan, termasuk dalam ajang Grand Slam, hasilnya selalu buruk. Dia gagal mempertahankan gelar juara AS Terbuka 2020 dan Australia Terbuka 2021 setelah tersingkir pada babak ketiga dalam kedua turnamen tersebut pada tahun berikutnya. Pada Perancis Terbuka 2022, mantan petenis nomor satu dunia itu kalah pada babak pertama dan absen di ajang Wimbledon karena cedera achilles kiri.
Namun, sikap yang diperlihatkannya ketika melawan Coco menjadi modal baginya menjalani persaingan musim panas di Amerika Utara dengan Grand Slam AS Terbuka sebagai puncaknya. Selain 2020, petenis Jepang itu menjuarai AS Terbuka 2018 setelah mengalahkan Serena Williams di final.
”Sangat jarang petenis bisa dua kali bangkit dari posisi 0-40 seperti Naomi. Itu memperlihatkan bahwa dia seorang pejuang. Dia bisa saja menyerah dengan mudah, tetapi tidak melakukannya,” komentar Coco yang akhirnya memenangi pertandingan pada match point ke delapan. Dalam perempat final, unggulan keenam itu berhadapan dengan unggulan kedua, Paula Badosa.
Perempat final lainnya mempertemukan Aryna Sabalenka dengan Daria Kasatkina, Ons Jabeur melawan Veronika Kudermetova, serta sesama petenis AS, Sheby Rogers dan Amanda Anisimova.
Dari turnamen WTA 250 Washington, Emma Raducanu memenangi persaingan dua set terlama pada tahun ini ketika berhadapan dengan Camila Osorio pada babak kedua. Kedua petenis bertahan dari panasnya sengatan matahari selama dua jam 50 menit. Raducanu memenangi laga itu 7-6 (5), 7-6 (4) dan akan berhadapan dengan Liudmila Samsonova pada perempat final.
Adapun pada bagian putra dalam level ATP 500, petenis Jepang, Yoshihito Nishioka, mengalahkan unggulan ketujuh, Karen Khachanov, 7-6 (2), 7-6 (1) pada babak ketiga. Adapun Daniel Evans, yang akan melawan Nishioka pada perempat final, menang atas Taylor Fritz 3-6, 7-6 (6), 4-1 yang tak menyelesaikan pertandingan karena cedera.
Teka-teki Djokovic
Novak Djokovic, yang menolak vaksinasi Covid-19, mengundurkan diri dari turnamen ATP Masters 1000 Montreal, 8-14 Agustus. Mundurnya juara Wimbledon ini kian memunculkan keraguan bahwa dia bisa tampil di AS Terbuka, juga, karena terhalang peraturan vaksinasi. Hingga saat ini, AS termasuk negara yang mewajibkan vaksinasi Covid-19 bagi pendatang yang bukan warga negara AS.
Panitia turnamen Montreal Masters mengumumkan situasi tersebut pada Selasa. Petenis dengan 20 gelar Grand Slam itu tak bisa memasuki Kanada karena tak pernah divaksinasi. Meski demikian, status Djokovic dalam turnamen itu adalah mengundurkan diri.
Tanda akan absennya Djokovic di Montreal tebersit dari komentar direktur turnamen Eugene Lepierre pada awal Agustus. Dia tak berharap Djokovic bisa bertanding karena tak akan bisa menunjukkan sertifikat vaksinasi.
”Jalan supaya dia bisa tampil adalah jika Pemerintah Kanada mengubah peraturan atau Novak menjalani vaksinasi. Namun, saya pikir, kedua skenario itu tak realistis,” kata Lepierre.
Dukungan untuk Djokovic tampil di AS Terbuka tak hanya datang dari penggemarnya yang membuat petisi secara daring. Sesama rekan petenis pun berada di belakangnya, salah satunya petenis AS, John Isner. Dalam pendapat yang dikemukakan dalam media sosial, Isner menilai, absennya Djokovic di AS Terbuka (jika terjadi) adalah sebuah kekacauan. (AFP/REUTERS)