Kemenangan 9-0 atas Singapura tidak membuat Indonesia U-16 terlena. Fokus skuad asuhan Bima Sakti itu langsung tertuju pada duel menghadapi Vietnam, Sabtu nanti.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS – Setelah bisa memenuhi target untuk meraup dua kemenangan pada duel menghadapi Filipina dan Singapura, tim nasional Indoneia U-16 langsung mengalihkan fokus untuk bersiap menghadapi Vietnam pada laga penentuan Grup A Piala AFF U-16 2022, Sabtu (6/8/2022). “Garuda Muda” cukup bermain imbang di pertandingan terakhir untuk mengunci posisi puncak Grup A dan menyegel satu tempat di babak semifinal.
Berkat menghancurkan Singapura 9-0 pada laga kedua, Rabu (3/8) malam WIB, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia memiliki enam poin dan selisih gol +11.
Catatan itu lebih baik dari +9 gol yang dimiliki Vietnam. Alhasil, jika kalah pun dari Vietnam, Indonesia bisa berpeluang lolos sebagai peringkat kedua terbaik.
Hanya saja, kondisi itu ditentukan oleh hasil tim lain yang berada di Grup B dan Grup C. Menggantungkan nasib dengan tim lain bukan hal yang diinginkan Pelatih Indonesia U-16 Bima Sakti.
Bima ingin anak asuhannya melaju ke fase empat besar dengan capaian yang meyakinkan atau meraup sembilan poin dari tiga laga. Untuk itu, juru taktik berusia 46 tahun itu tidak ingin anak asuhannya terbawa euforia atas catatan rekor kemenangan terbesar di Piala AFF U-16 2022 ketika melibas Singapura.
Menurut Bima, Vietnam akan menjadi tantangan terberat bagi timnya di fase grup. Oleh karena itu, ia bertekad menyiapkan fisik, mental, dan taktik terbaik dalam dua hari persiapan jelang pertandingan melawan Vietnam.
“Saya pikir kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk menghadapi Vietnam. Semoga pemain cepat pemulihan dan siap tampil hari Sabtu nanti,” kata Bima dalam konferensi pers seusai laga.
Pada pertandingan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Kamis sore, “Pasukan Bintang Emas”, julukan Vietnam menjaga konsistensi dengan kembali mencetak lima gol ke gawang lawan, yakni Filipina, dengan kemenangan meyakinkan, 5-0. Sebelumnya, Vietnam juga melibas Singapura, 5-1.
Ketajaman Vietnam itu yang menjadi perhatian Bima dan staf pelatih Garuda Muda. Penyerang tengah, Phan Thanh Duc Thien, menjadi ancaman yang wajib diantisipasi Indonesia. Pemain bernomor punggung sembilang itu telah mencetak empat gol yang terdiri masing-masing dua gol disarangkan ke gawang Singapura dan Filipina.
Di luar itu, Bima juga akan mempersiapkan skuadnya bisa meredam Vietnam sekaligus memanfaatkan dengan baik kelemahan yang dimiliki Vietnam.
“Satu hari sebelum pertandingan kami akan menyaksikan video pertandingan Vietnam demi mempelajari mereka,” ucapnya.
Pelatih Singapura Angel Toledano menganggap Indonesia dan Vietnam memiliki kekuatan yang setara. Kedua tim itu, lanjutnta, adalah tim terkuat di Grup A.
“Laga terakhir akan menyajikan duel yang seimbang,” ujar Toledano.
Pada laga melawan Singapura, skuad Indonesia tampil lebih tenang. Mereka lebih sabar untuk membongkar permainan bertahan Singapura.
Bima pun lebih tenang di sisi lapangan dengan tidak banyak berteriak untuk memberikan instruksi kepada pemainnya. Ketenangan itu pun terlihat dari efektivitas serangan Garuda Muda yang mencatatkan 14 tembakan tepat sasaran dari 28 peluang yang dikreasikan.
Indonesia telah membuka skor berkat tembakan penyerang sayap, Muhammad Nabil Asyura, ketika laga baru berjalan 120 detik. Itu adalah tembakan tepat sasaran pertama Garuda Muda ke gawang Singapura.
Setelah gol itu, Indonesia tetap mengejar parade gol dengan mencetak lima gol tambahan di babak pertama. Gol-gol itu disumbang oleh dua gol lain dari Nabil, sepasang gol lewat tembakan gelandang, Muhammad Kafiatur Rizky, serta tembakan jarak jauh yang dihasilkan gelandang bertahan, Mokh Hanif Ramadhan.
Saya senang bisa menyumbang gol dan bertekad untuk tampil lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya.
Pesta gol Indonesia disempurnakam oleh M Riski Afrisal, Waliy Marifat, dan I Komang Ananta Krisna Putra yang menyumbang gol di paruh kedua laga.
“Singapura tim yang kuat juga. Saya senang bisa menyumbang gol dan bertekad untuk tampil lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya,” kata Nabil.
Selain memenuhi target menghadirkan parade gol ke gawang Singapura yang dikawal Efan Qiszman bin Azman, Bima juga sukses menjalankan rotasi pemain. Keputusannya menurunkan empat pemain berbeda dalam susunan 11 pemain utama dibandingkan laga melawan Filipina berbuah manis.
Hanif, misalnya, bisa mengisi peran sebagai jangkaryang melindungi dua bek tengah sekaligus menentukan tempo dan alur bola ketika tim membangun serangan. Penampilan Hanif dilengkapi dengan satu gol.
Selain itu, Bima juga mengganti penyerang utama, Arkhan Kaka Putra Purwanto, di awal babak kedua. Itu demi mengantisipasi Kaka absen di laga melawan Pasukan Bintang Emas akibat akumulasi kartu kuning.
Pasalnya, Kaka telah mengantongi kartu kuning dari duel menghadapi Filipina. Peran Kaka amat besar bagi Garuda Muda. Meski tidak menjebol gawang Singapura, pemain Indonesia U-16 termuda itu, yang baru berusia 14 tahun, mencatatkan dua asis bagi gol rekan timnya.
Adapun Singapura dan Filipina yang telah menelan dua kekalahan menjadi dua tim yang sudah dipastikan tersingkir di Piala AFF U-16 2022. Mereka akan saling bertarung di pertandingan terakhir demi menghindari duduk di posisi akhir Grup A.
Kondisi itu membuat Singapura belum bisa lagi lolos ke babak semifinal Piala AFF U-16 sejak edisi 2011. Bagi Filipina, mereka kian menambah panjang derita dan status tim “penyedia poin” bagi lawan-lawannya karena belum pernah lolos dari fase grup turnamen junior itu.