Indonesia Incar Banyak Gol ke Gawang Singapura
Indonesia bertekad mengejar keunggulan produktivitas gol ketika menghadapi Singapura, Rabu. Meski akan tampil menyerang, ”Garuda Muda” patut antisipasi kebangkitan Singapura.
SLEMAN, KOMPAS — Pelatih Tim Nasional Indonesia U-16 Bima Sakti menargetkan timnya meningkatkan efektivitas serangan ketika berjumpa Singapura di laga kedua Grup A Piala AFF U-16 2022, Rabu (3/8/2022) pukul 20.00 WIB, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Demi mengincar parade gol, semua pemain memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencatatkan nama di papan skor.
Untuk mempertajam serangan timnya, Bima menjalankan latihan menyerang sekitar 45 menit pada akhir sesi latihan jelang laga kontra Singapura, Selasa (2/8/2022), di Stadion Universitas Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam sesi menyerang itu, sebanyak sembilan pemain ditugaskan untuk membangun serangan yang dikawal oleh tujuh pemain yang tugasnya bertahan.
Baca juga: Krisis Kiper, Bima Sakti Nyaris ”Bangkitkan” Markus Horison
Sembilan pemain itu terdiri dari 3 penyerang, 2 gelandang serang, 2 bek sayap, 1 gelandang bertahan, dan 1 bek tengah yang bertugas membangun serangan. Pemain ”Garuda Muda” difokuskan untuk membongkar pertahanan tim bertahan dari kedua sisi sayap.
Dalam kondisi menyerang, dua bek sayap berdiri berdekatan dengan penyerang sayap. Mereka diinstruksikan untuk menghadirkan variasi operan untuk mengecoh pemain bertahan.
”Buka, buka,” teriak asisten pelatih Indonesia U-16, Firmansyah, yang meminta pemainnya untuk bergerak melebar serta mendistribusikan bola ke sisi sayap.
Bima menuturkan, latihan menyerang lebih intens dilakukan untuk mengantisipasi permainan bertahan Singapura. Mantan gelandang dan kapten timnas Indonesia pada awal awal dekade 2000-an itu ingin pemainnya tampil lebih kreatif untuk membongkar pertahanan berlapis sang lawan di pertandingan kedua.
Baca juga: “Garuda Muda” Pelihara Tradisi Positif
Kami melatih situasi untuk mengkreasikan dan memanfaatkan peluang. Tidak penting siapa yang bikin gol, sebab yang terpenting bagaimana kami menang.
”Kami melatih situasi untuk mengkreasikan dan memanfaatkan peluang. Tidak penting siapa yang bikin gol, sebab yang terpenting bagaimana kami menang,” ujar Bima seusai latihan.
Pada laga pertama kontra Filipina, Indonesia seharusnya bisa menang lebih dari dua gol. Pasalnya ada dua peluang di babak kedua yang masing-masing digagalkan mistar dan tiang gawang.
Pada sesi latihan itu, Arkhan Kaka Putra, penyerang tengah, menjadi target utama umpan silang rekan setimnya. Pemain berpostur 1,86 meter itu diharapkan bisa memanfaatkan tinggi badannya untuk memenangi duel udara.
Selain Kaka, dua gelandang serang, Narendra Tegar Islami dan Ji Da Bin, juga ditugaskan untuk lebih aktif bergerak dan membuka ruang di kotak penalti.
Produktivitas gol akan bermakna jika Indonesia dan Vietnam mengakhiri babak penyisihan dengan poin setara. Pada laga perdana, Vietnam melibas Singapura 5-1. Kedua tim akan berjumpa di pertandingan terakhir Grup A, Sabtu (6/8/2022).
Antisipasi serangan balik
Selain menyerang, Bima juga melatih skuadnya untuk mengantisipasi serangan balik Singapura. Secara khusus, Indonesia menganggap penyerang tengah Singapura, Muhammad Qaisy bin Noranzor, sebagai pemain paling berbahaya karena memiliki kecepatan yang baik.
Oleh karena itu, beberapa kali Bima meminta pemainnya untuk disiplin pada posisi mereka ketika bola direbut lawan. ”Lihat posisi! Rebut balik bola,” katanya.
Lebih lanjut, Bima pun berencana untuk mengubah susunan 11 pemain inti di laga melawan Singapura. Itu, ucap Bima, demi memberikan kesempatan main yang setara kepada anak asuhnya sekaligus menjaga kebugaran pemain jelang laga penentu melawan Vietnam.
Baca juga: ”Garuda Muda” Tunjukkan Perkembangan Positif
”Semua pemain saya memiliki kemampuan yang sama, jadi saya sampaikan kepada mereka, siapa pun yang main harus memahami laga melawan Singapura penting dan hidup mati bagi kami. Fokus mengejar kemenangan untuk Singapura, lalu baru kami mempersiapkan diri melawan Vietnam,” tutur Bima yang berusia 46 tahun.
Salah satu posisi yang masuk dalam pertimbangan rotasi adalah kiper. Ikram Al-Giffari, penjaga gawang utama Garuda Muda, telah pulih dari cacar air sehingga ia berpeluang turun dari menit awal untuk mengisi tempat Andrika Fathir Rachman.
Pelatih Singapura Angel Toledano yakin timnya akan tampil lebih baik dibandingkan pada pertandingan pembuka melawan Vietnam. Menurut Toledano, timnya wajib tampil tanpa membuat kesalahan untuk meredam serangan Indonesia.
Pada laga lain di Grup A, Vietnam berambisi mengejar kemenangan kedua ketika berhadapan dengan Filipina di Stadion Sultan Agung, Rabu pukul 15.00. Jika Singapura dan Filipina tumbang di laga kedua, dua tim itu tersingkir di Piala AFF U-16 2022.
Malaysia memimpin
Sementara itu, pada laga pertama Grup C, Malaysia mengunci kemenangan penting atas Kamboja, Selasa (2/8/2022) malam WIB, di Maguwoharjo. ”Harimau Malaya” unggul 3-0 berkat sumbangan gol dari penyerang sayap, Muhammad Arami Wafiy, ketika laga baru berjalan enam menit.
Keunggulan Malaysia di babak kedua diperbesar akibat gol bunuh diri bek tengah Kamboja, Tum Sophat, pada menit ke-58. Sundulan bek tengah Malaysia, Muhamad Faris Danish, di menit ke-78 memastikan superioritas Harimau Malaya.
Baca juga: Thailand Langsung Tancap Gas
Hasil itu membuat Malaysia memimpin Grup C berkat keunggulan selisih gol dibandingkan Myanmar. Pada laga pertama di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Selasa sore, Myanmar hadirkan kejutan dengan menumbangkan Australia, 3-2.
Meski menang, Pelatih Malaysia Osmera bin Omara belum puas dengan performa keseluruhan timnya. Ia pun akan membenahi skuadnya untuk menghadapi dua pertandingan tersisa di babak penyisihan.
Beberapa kali Osmera berteriak kepada pemainnya karena telat melakukan pressing. Ia pun meminta pemainnya lebih tenang ketika membangun serangan dari lini belakang.
Pada laga itu, Harimau Malaya hanya mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran yang tercipta pada enam menit awal laga. Di sisi lain, pemain Malaysia kesulitan membongkar taktik off-side Kamboja. Secara total, lima kali pemain Malaysia terjebak off-side.