Aris Wibawa, perenang Indonesia, menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 34,46 detik di ASEAN Para Games 2022. Capaian ini mengulangi kejayaan Aris yang juga meraih emas pada ASEAN Para Games 2017.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS – Tim renang Indonesia meraih medali emas pertama di ASEAN Para Games 2022 pada nomor 100 meter gaya dada kelas SB7 (keterbatasan tubuh bagian bawah), Senin (1/8/2022) siang, di Kolam Renang Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah. Medali disumbangkan Aris Wibawa yang mengungguli dua pesaingnya. Capaian ini mengulangi prestasi Aris di ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017.
Aris menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 34,46 detik. Perenang asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tersebut mengalahkan dua perenang Kamboja, Koy Khouy yang menempati peringkat kedua dengan 1 menit 39,54 detik dan Kosal Chhoeun yang finis di peringkat ketiga dengan waktu 2 menit 41,9 detik.
“Bersyukur bisa mempersembahkan medali emas pertama di renang untuk Indonesia. Ini sesuai dengan target dari pelatih,” kata Aris, yang juga meraih emas pada ASEAN Para Games 2017, seusai lomba.
Nomor 100 meter gaya dada merupakan spesialisasi Aris. Ia juga mampu merebut perak saat tampil di Asian Para Games 2018 di Jakarta. Catatan waktu Aris kali ini lebih baik dari yang dia bukukan saat Asian Para Games 2018. Saat itu, dia mencatatkan waktu 1 menit 34,52 detik.
Meski begitu, Aris merasa masih belum puas dengan catatan waktunya kali ini. Ia sebenarnya menargetkan dapat mencapai catatan waktu di bawah 1 menit 33 detik. Selain itu, Aris menilai persaingan di ASEAN Para Games kali ini relatif lebih ringan dibandingkan saat ia meraih emas di Kuala Lumpur.
“Kalau sekarang aku ini menghadapi lawan baru. Jadi, belum tahu kekuatannya. Lawanku yang kemarin di Malaysia 2017 juara itu kan enggak ikut dia sekarang. Gitu. Jadi, masih abu-abu, tapi dapat emas,” katanya.
Persiapan matang
Persiapan matang juga menjadi salah satu kunci sukses Aris mempertahankan emas 100 meter gaya dada kelas SB7 ASEAN Para Games. Aris telah lama mengikuti pemusatan latihan renang karena dia diproyeksikan untuk mengikuti Asian Para Games di Hangzhou 2022.
Meski begitu, Aris merasa masih belum puas dengan catatan waktunya kali ini.
Sementara pada perlombaan lainnya, perenang Indonesia, Guntur (39) yang tampil di nomor 100 meter gaya dada kelas SB8, belum berhasil memenuhi target merebut medali emas. Guntur finis di tempat kedua dengan catatan waktu 1 menit 23,88 detik. Medali emas diraih perenang Malaysia, Abd Halim Mohamad, dengan waktu 1 menit 18,61 detik.
Hasil itu membuat Guntur sedikit kecewa. Guntur merupakan peraih medali emas 100 meter gaya dada di ASEAN Para Games 2017. Saat itu, ia bahkan mampu memecahkan rekor dengan catatan waktu 1 menit 20,53 detik. Rekor itu kini dipecahkan oleh Halim Mohamad.
“Kecacatannya kurang standar untuk dibilang masuk SB8. Masalahnya, di air, dia tangannya gerak tadi. Saya rasa dia enggak pantas dimasukkan ke klasifikasi SB8 100 dada,” ujar Guntur tentang lawannya.
Walau merasa tidak puas dengan hasil yang diraihnya, Guntur enggan terus berkeluh kesah. Ia bertekad menebus kegagalannya dengan meraih medali emas nomor 50 meter gaya dada. Perlombaan nomor tersebut baru akan dimulai pada Rabu (3/8/2022).