Kontradiksi dampak transfer terjadi antara Liverpool dan Manchester City di Community Shield. Darwin Nunez, striker baru Liverpool yang kurang meyakinkan di pramusim, tampil bagus. Sebaliknya, striker baru City melempem.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AFP/NIGEL RODDIS
Para pemain dan staf Liverpool merayakan keberhasilan meraih trofi Community Shield 2022 seusai mengalahkan Manchester City, 3-1, di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (30/7/2022). Ajang itu menjadi laga tradisi pembuka musim baru kompetisi sepak bola di Inggris.
LEICESTER, MINGGU - Performa bertolak belakang ditunjukkan dua tim Liga Inggris yang aktif dalam bursa transfer musim panas ini. Setelah menuai hasil kurang memuaskan dalam laga pramusim, Liverpool menuai buah optimal transfer pemain dengan mengalahkan Manchester City, 3-1, dalam laga Community Shield 2022 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (30/7/2022) malam.
Sebaliknya, barisan pemain bintang baru City, seperti Erling Haaland, belum berdampak besar ke penampilan tim. Proses adaptasi pemain baru kedua tim sangat memengaruhi performa timnya masing-masing.
”Ini (trofi Community Shield) merupakan awal sempurna dan kami berharap bisa memenangi trofi-trofi lainnya (sepanjang musim),” ujar bek sayap kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold, ke ITV Sport.
Trofi Community Shield itu menjadi yang ke-16 kali yang diraih Liverpool usai terakhir kali sebelumnya mereka merengkuhnya pada 2006. Sebaliknya, City gagal memenuhi ambisi memulai musim baru dengan trofi Community Shield ketujuh. Kegagalan City itu sekaligus yang kedua beruntun setelah tahun lalu dibekap Leicester City, 0-1, di Stadion Wembley, London.
AP/FRANK AUGSTEIN
Penyerang Liverpool, Darwin Nunez (kanan), menembak bola ke gawang Manchester City pada laga Community Shield 2022 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (30/7/2022). Liverpool menang, 3-1. Nunez menyumbang satu gol.
Penampilan Liverpool cukup mengejutkan. Sebab, dalam empat laga pramusim sebelum laga itu, tim berjuluk "Si Merah" tersebut kurang menjanjikan. Mereka sempat kalah telak, 0-4, dari Manchester United dan takluk 0-1 dari Red Bull Salzburg. Pemain baru Liverpool, Darwin Nunez, pun sempat dikritik para penggemar Liverpool karena kurang tajam dan terlalu mahal untuk klub itu.
Namun, pada laga kemarin, ia membungkam kritik itu. Pemain yang dibeli 75 juta euro atau Rp 1,1 triliun dari Benfica itu menyumbang satu gol ke gawang City, yaitu pada menit ke-90+4. Ia tampil dari bangku cadangan, menggantikan Roberto Firmino pada menit ke-59.
”Dia didatangkan untuk mencetak gol. Dia membuktikan bisa melakukannya pada laga ini (Community Shield). Dia adalah pemain top, pemuda (23 tahun) yang mau belajar dan punya ikatan yang baik dengan para pemain,” ungkap Alexander-Arnold seperti dikutip Liverpool Echo.
Menurut Manajer Liverpool Juergen Klopp, para pemainnya telah menunjukkan banyak perkembangan setelah rangkaian tur pramusim yang melelahkan. Ia berharap kemenangan atas City bisa menambah kepercayaan diri para pemainnya, khususnya Nunez, jelang Liga Inggris yang akan dimulai pada 6 Agustus mendatang.
Musim lalu, Liverpool hanya tertinggal satu poin dari City yang menjuarai Liga Inggris. Klopp optimistis timnya bisa tampil lebih baik, terutama dengan kedatangan Nunez yang menggantikan Sadio Mane.
”Ini awal yang bagus untuk Nunez. Dia akan membutuhkan waktu. Dia masih muda dan kami akan bersabar dengannya. Yang penting, gol pertamanya tadi cukup untuk menyingkirkan tekanan. Semoga masih banyak lagi gol darinya di laga-laga berikutnya,” kata Klopp.
City antiklimaks
Sebaliknya, City tampil antiklimaks. Mereka bermain apik dalam dua pramusim sebelum laga Community Shiled, yakni dengan kemenangan 2-1 atas America dan 1-0 atas Bayern Munchen. Haaland, striker baru yang didatangkan senilai 60 juta euro atau Rp 911 miliar dari Borussia Dortmund itu menyumbang gol ke gawang Bayern. Dia memang diyakini banyak pengamat akan semakin ganas bersama City.
Laga ini bagus baginya (Haaland) untuk melihat realitas di negara baru, liga baru. Dia ada di sana. Hari ini, dia boleh jadi tidak mencetak gol, tetapi hari lainnya dia akan mencetak gol. (Pep Guardiola)
Nyatanya, di laga resmi, penampilan Haaland belum sesuai ekspektasi. Dia kesulitan menembus barisan pertahanan Liverpool yang dikomandoi Virgil van Dijk. Padahal, ia akan sering menemui pemain-pemain belakang yang tangguh, seperti Van Dijk, di Liga Inggris.
AP/FRANK AUGSTEIN
Erling Haaland (kanan), penyerang baru Manchester City, menyundul bola saat dikawal bek Liverpool, Virgil van Dijk (kiri), pada laga Community Shield 2022 di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Sabtu (30/7/2022). Liverpool menang, 3-1.
Kini, kritikan yang sempat dirasakan Nunez justru beralih ke Haaland. Bahkan, momen Haaland gagal menyarangkan gol di menit-menit akhir laga Community Shield menjadi olok-olokan di media sosial. Saat itu, dia mendapatkan peluang gol lewat bola muntah. Ia berdiri bebas di depan gawang, tetapi tembakannya membentur mistar dan keluar lapangan.
Secara umum, kekalahan itu amat mengecewakan kubu City. Menurut laporan Mirror, kekecewaan tergambar dari gestur para pemain tim berjuluk "Si Biru Langit". Mereka tidak mengambil medali runner-up Community Shield. ITV Sport menyampaikan, tidak ada pemain mereka yang membawa medali ke ruang ganti.
City perlu berbenah
Akan tetapi, Manajer City Pep Guardiola, dalam laman resmi City, menuturkan, para pemainnya sudah memberikan semua kemampuan terbaiknya. Kendati demikian, Guardiola tidak menafikan bahwa timnya perlu berbenah sebelum Liga Inggris dimulai.
”Secara umum, para pemain memberikan segalanya (dalam laga Community Shield). Saya bangga dengan mereka. Sekarang, kami harus meningkatkannya. Kami membutuhan latihan untuk mendapatkan tempo yang kami inginkan dan kami akan melakukannya,” ungkap Guardiola.
AFP/AARON M. SPRECHER
Manajer Manchester City Pep Guardiola tersenyum saat timnya menghadapi Club America pada laga uji coba tur pramusim di Houston, Texas, Amerika Serikat, Kamis (21/7/2022). City menang, 2-1, pada laga itu.
Terkait Haaland, lanjut Guardiola, pemain asal Norwegia itu sudah bekerja keras dalam laga tersebut. Pemain berusia 22 tahun itu menciptakan dua hingga tiga peluang di babak pertama dan satu lainnya di akhir babak kedua. Dia terus bertarung dan bergerak untuk membuka peluang.
Meski belum mencetak gol, Haaland setidaknya bisa mendapatkan gambaran bagaimana level persaingan sesungguhnya di Liga Inggris. ”Laga ini bagus baginya (Haaland) untuk melihat realitas di negara baru, liga baru. Dia ada di sana. Hari ini, dia boleh jadi tidak mencetak gol, tetapi hari lainnya dia akan mencetak gol,” ujar Guardiola tetap optimistis.