Perhelatan ASEAN Para Games 2022 akan digelar pekan depan di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pawai obor digelar untuk memeriahkan gelaran ASEAN Para Games yang akan diselenggarakan pada 30 Juli hingga 6 Agustus.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
GROBOGAN, KOMPAS — Pawai obor digelar untuk memeriahkan gelaran ASEAN Para Games yang akan diselenggarakan pada 30 Juli hingga 6 Agustus. Api obor yang diarak keliling sejumlah daerah di Jawa Tengah itu diambil dari Api Abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan.
Pengambilan Api Abadi Mrapen untuk pawai obor ASEAN Para Games dilakukan oleh perwakilan Panitia Penyelenggara ASEAN Para Games (Inaspoc), Sabtu (23/7/2022) pagi. Acara itu dibuka dengan penampilan tari Jaranan Reog yang merupakan tarian khas Grobogan.
Setelah diambil oleh Inaspoc, obor diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jateng yang diwakili Sekretaris Daerah Jateng Sumarno. Dari Sumarno, obor diserahkan kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni, yang kemudian diserahkan kepada Sholikan, perwakilan atlet para swimming asal Grobogan.
Menurut rencana, obor itu akan diarak menuju Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, kemudian ke Kota Surakarta, tempat ASEAN Para Games dihelat. Setelah tiba di Surakarta pada Minggu (24/7/2022) pagi, obor akan diarak di lokasi hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Purwosari hingga ke kompleks Balai Kota Surakarta.
Direktur Deputi III Pendukung Pertandingan Inaspoc Henry Indrayani Oka menuturkan, pengambilan api obor dari Mrapen dipilih karena lokasi itu memiliki nilai historis. Sudah banyak perhelatan olahraga nasional dan internasional yang api obornya diambil dari Mrapen, di antaranya perhelatan olahraga saat Ganefo I tahun 1963, Pekan Olahraga Nasional X tahun 1981, PON XIV tahun 1996, dan Asian Games XVIII tahun 2018.
”Api di Mrapen menjadi simbol perjuangan atlet. Semangat para atlet diharapkan terus berkobar hingga bisa membawa harum nama bangsa dan negara,” kata Oka.
ASEAN Para Games yang digelar mulai pekan depan itu diikuti 11 negara di kawasan Asia Tenggara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam, Timor Leste, Kamboja, dan Laos. Ada 14 cabang olahraga yang dilombakan. Mayoritas lomba digelar di Surakarta. Adapun cabang olahraga para swimming digelar di Kota Semarang.
Api di Mrapen menjadi simbol perjuangan atlet. Semangat para atlet diharapkan terus berkobar hingga bisa membawa harum nama bangsa dan negara (Henry Indrayani Oka).
Sedianya, ASEAN Para Games digelar di Vietnam. Karena alasan pandemi Covid-19, Vietnam mengundurkan diri. Indonesia kemudian dipercaya menjadi tuan rumah. Sekretaris Daerah Jateng Sumarno berharap kegiatan ini bersampak positif bagi warga Jateng.
”Kami berharap event ini berdampak besar bagi masyarakat karena nantinya akan banyak hadir orang dari luar Jateng. Mereka bisa menikmati segala hal menarik di Jateng, mulai dari kuliner hingga pariwisatanya,” kata Sumarno.
Sumarno juga berharap, melalui ASEAN Para Games, para atlet bisa merasakan makna kesetaraan. Ia mendoakan agar Indonesia bisa menjadi juara umum dalam ajang olahraga tingkat Asia Tenggara itu.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengaku senang Grobogan menjadi bagian dari pesta olahraga internasional. Kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan atlet-atlet penyandang disabilitas dan menggairahkan prestasi mereka.