Nama Serena Williams terdaftar dalam turnamen WTA 1000 Toronto dan Cincinnati. Ini membuka jalan bagi mantan petenis nomor satu dunia itu untuk tampil pada Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP PHOTO/ALBERTO PEZZALI
Petenis Amerika, Serena Williams, memukul bola saat bertanding melawan petenis Perancis, Harmony Tan, pada babak pertama Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Selasa (28/6/2022). Serena kalah pada pertandingan ini dengan skor 6-7, 6-1, 6-7 (7-10).
CINCINNATI, SELASA - Usai tersingkir pada babak pertama Grand Slam Wimbledon, 27 Juni-10 Juli, Serena Williams tidak bisa memastikan agenda berikutnya. Kini, mantan petenis putri nomor satu dunia itu membuka peluang untuk tampil pada Grand Slam terakhir tahun ini, Amerika Serikat Terbuka.
Peluang itu terbuka ketika nama Serena terdaftar dalam dua turnamen WTA 1000 di Amerika Utara yang menjadi ajang pemanasan AS Terbuka. Tahun ini, AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, berlangsung 29 Agustus-11 September. Kedua turnamen itu adalah WTA Toronto, 8-14 Agustus, dan WTA Cincinnati, 15-21 Agustus.
Kehadiran Serena dipastikan oleh panitia penyelenggara turnamen WTA 1000 Cincinnati pada Selasa (19/7/2022). Dia menjadi bagian dari para mantan juara yang akan bersaing di Cincinnati selain Victoria Azarenka (juara 2013 dan 2020), Madison Keys (2019), Garbine Muguruza (2017), dan Karolina Pliskova (2016). Sementara, Serena meraih gelar juara pada 2014 dan 2015. Adapun di Toronto, Serena menjadi juara pada 2001 dan 2011.
Keikutsertaannya di Toronto dan Cincinnati terjadi setelah Serena tersingkir pada babak pertama Wimbledon untuk dua tahun beruntun. Kekalahan pada Wimbledon 2021 terjadi karena dia mengalami cedera hamstring kanan hingga bisa menyelesaikan pertandingan.
AP PHOTO/ALBERTO PEZZALI
Petenis Perancis, Harmony Tan, memukul bola saat bertanding melawan Serena Williams (Amerika Serikat) pada babak pertama Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Selasa (28/6/2022). Harmony Tan memenangi pertandingan ini dengan skor 7-6, 1-6, 7-6 (10-7).
Adapun kekalahan pada tahun ini dialami dari petenis Perancis, Harmony Tan, 5-7, 6-1, 6-7 (10-7) dalam laga selama tiga jam 11 menit. Itu menjadi penampilan pertama Serena setelah Wimbledon 2021.
Serena bersaing di lapangan rumput All England Club, London, untuk mewujudkan target yang belum juga dicapai, yaitu meraih gelar juara Grand Slam ke-24. Dia berambisi menyamai prestasi mantan petenis Australia, Margaret Court, sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak.
Dengan karakternya yang kompetitif, Serena tidak puas dengan hasil terakhir yang didapatnya di Wimbledon, apalagi itu didapat menjelang masa-masa akhir dalam menjalani karier sebagai petenis profesional. Maka, ketika ditanya pendapat tentang kekalahannya dari Tan, Serena menjawab, “Tentu saja saya tidak puas. Kalian mengenal saya. Tentu saja, saya tidak puas,” katanya.
Petenis yang akan berusia 41 tahun pada 26 September itu memang tidak lagi bisa bergerak cepat seperti saat muda, tetapi, Serena masih memperlihatkan servis dan pukulan forehand keras yang menjadi ciri permainannya. Dia juga mendapat winner dari pukulan backhand secara beruntun, serta berkali-kali mengekspresikan emosinya dengan berteriak sambil mengepalkan tangan.
Saat kalah, tetapi dengan bermain baik, itu membuat saya yakin bahwa saya bisa melakukannya (menang).
AFP/GLYN KIRK
Eskpresi kekecewaan petenis Amerika, Serene Williams, setelah kehilangan poin saat bertanding melawan petenis Perancis, Harmony Tan, pada babak pertama Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Selasa (28/6/2022). Serena kalah pada pertandingan ini dengan skor 6-7, 6-1, 6-7 (7-10).
Penampilan tersebut membuat ibu dari satu anak itu termotivasi untuk berlatih lagi. “Saat kalah, tetapi dengan bermain baik, itu membuat saya yakin bahwa saya bisa melakukannya (menang),” katanya.
Tampil di hadapan publiknya sendiri, dalam turnamen AS Terbuka, juga menjadi tambahan motivasi bagi Serena. Di lapangan keras Flushing Meadwos, Serena enam kali menjadi juara, yaitu pada 1999, 2002, 2008, 2012, 2013, dan 2014.
Ketidakpastian Djokovic
Turnamen WTA 1000 Toronto, ATP Masters 1000 Montreal, dan ATP/WTA Cincinnati juga akan diikuti petenis nomor satu dunia, Daniil Medvedev dan Iga Swiatek. Juara Grand Slam yang juga terdaftar diantaranya Naomi Osaka, Emma Raduanu, Simona Halep, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal.
Meski demikian, Djokovic belum bisa dipastikan tampil karena terkendala syarat harus menunjukkan bukti telah menerima vaksin Covid-19 untuk memasuki AS dan Kanada. Sedangkan, petenis peringkat ketujuh dunia itu bersikukuh pada pendiriannya untuk tidak divaksinasi.
Petenis Serbia Novak Djokovic berfoto dengan trofi juara setelah mengalahkan petenis Australia Nick Kyrgios pada laga final tunggal putra turnamen tenis Grand Slam Wimbledon di The All England Tennis Club, Wimbledon, London, Minggu (10/7/2022). Hasil ini menjadi gelar juara ketujuh Djokovic di Wimbledon.
Direktur turnamen Montreal Masters Eugene Lepierre mengatakan, berdasarkan hukum tentang pandemi Covid-19 yang berlaku di Kanada, Djokovic tidak akan bisa mengikuti turnamen jika tidak bisa menunjukkan bukti vaksin.
“Kami akan menggelar turnamen besar. Semua petenis besar akan hadir kecuali dua orang (Djokovic dan Alxander Zverev). Novak bisa tanding jika dia mendapat vaksin atau Pemerintah Kanada mengubah peraturan. Namun, tampaknya kedua skenario itu tidak realistis,” kata Lepierre.
Sementara Djokovic tidak akan bertanding karena tak divaksin, Zverev akan absen karena masih dalam pemulihan cedera engkel kanan. Cedera itu dialami saat berhadapan dengan Rafael Nadal pada semifinal Perancis Terbuka hingga petenis Jerman itu tidak bisa menyelesaikan pertandingan.
Selain Montreal dan Cincinnati Masters, Djokovic juga kemungkinan besar akan absen di AS Terbuka. Para penggemarnya bahkan membuat petisi agar petenis Serbia itu bisa tampil di Flushing Meadows. Hingga saat ini, ada sekitar 12.000 orang yang menandatangani petisi daring tersebut. (AFP)