Indonesia Amankan Gelar Ganda Putra di Singapura Terbuka 2022
Kontingen Indonesia memastikan meraih medali dari sektor ganda putra Singapura Terbuka 2022, setelah meloloskan empat wakil ganda putra ke babak semifinal yang digelar pada Sabtu ini.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·7 menit baca
SINGAPURA, JUMAT — Kontingen Indonesia memastikan gelar ganda putra lebih dini dalam Singapura Terbuka 2022. Hal itu menyusul lolosnya empat wakil ganda putra Indonesia ke semifinal ajang tersebut. Itu memperpanjang grafik positif tim ganda putra Merah-Putih dalam tur dunia tahun ini.
Empat ganda putra Indonesia mengandaskan lawannya masing-masing di babak perempat final Singapura Terbuka 2022, yakni unggulan kedua Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menang 10-21, 21-18, 21-17 atas pasangan India MR Arjun/Dhruv Kapila; unggulan keempat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang 16-21, 21-15, 21-15 atas pasangan tuan rumah, Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean; Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani menang 21-16, 21-17 atas pasangan Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han; dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menang 21-14, 17-21, 21-11 atas pasangan China He Ji Ting/Zhou Hao Dong.
Alhamdulillah, pastinya bersyukur karena bisa memastikan terjadinya all Indonesia semifinal. Artinya, mau siapa pun juaranya, dia tetap membawa nama Indonesia.
”Alhamdulillah, pastinya bersyukur karena bisa memastikan terjadinya all Indonesia semifinal. Artinya, mau siapa pun juaranya, dia tetap membawa nama Indonesia,” tegas Muhammad Rian Ardianto kepada tim Humas dan Media Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) sehabis laga perempat final, Jumat (15/7/2022).
Kemenangan cukup dramatis diraih oleh Fajar/Rian. Pasangan peringkat kelima dunia itu mendapatkan perlawanan alot dari Hee/Loh. Poin kedua pasangan nyaris selalu ketat sepanjang set pertama hingga ketiga. Bahkan, terjadi dua kali reli cukup panjang di antara kedua pasangan, yakni terjadi 29 kali pukulan sebelum pasangan Singapura unggul 15-14 di set kedua dan 53 kali pukulan sebelum pasangan tuan rumah itu memperkecil kedudukan 14-16 di set ketiga.
Permainan cepat dan agresif Fajar/Rian nyaris selalu bisa diladeni oleh Hee/Loh. Itu sedikit membuat Fajar/Rian keteteran dan tidak bermain lepas. Fajar/Rian baru bisa lebih rileks saat unggul di pengujung set. Ketika unggul 16-15 di set kedua, mereka lebih tenang dan percaya diri sehingga menutup kemenangan dengan 21-15. Hal itu terulang pada set ketiga. Tatkala unggul 17-15, mereka tancap gas menutup kemenangan dengan 21-15.
Itu menjadi kemenangan kelima Fajar/Rian atas Hee/Loh pascamenang dalam laga penyisihan grup Piala Thomas 2022 di Bangkok pada 8 Mei 2022, menang dalam Kejuaraan Asia 2017 di Wuhan, China (26 April 2017), menang dalam Taiwan Terbuka 2016 di Hsing Chunag (15 Oktober 2016), dan menang dalam Thailand Terbuka 2016 di Bangkok (5 Oktober 2016).
”Alhamdulillah bisa melewati pertandingan dengan lancar dan tanpa cedera. Dalam laga tadi, lawan bermain luar biasa. Terutama, di bola-bola depan, mereka lebih berani menurunkan bola dan kami banyak tertekan. Pasangan Singapura tidak hanya bermain bagus, mereka juga tampil lebih berani. Itulah yang menyulitkan kami,” ujar Rian.
Fajar/Rian pun menjaga marwah mereka sebagai peringkat pertama ganda putra dalam tur dunia tahun ini. Sebelum Singapura Terbuka 2022, mereka tiga kali menjadi juara, tiga kali runner-up, dan sekali semifinalis dari 10 kejuaraan yang diikuti. Mereka juga datang ke Singapura Terbuka 2022 dengan status juara Malaysia Masters 2022 di Kuala Lumpur, 5-10 Juli lalu. Mereka menang 21-12, 21-19 atas seniornya, Ahsan/Hendra dalam laga pamungkas Malaysia Masters 2022.
Dalam semifinal Singapura Terbuka 2022, Sabtu (16/7/2022), Fajar/Rian akan berhadapan dengan Sabar/Reza. Kedua pasangan itu belum pernah jumpa di laga resmi. Namun, Fajar/Rian berpeluang unggul atas Sabar/Reza yang kini berada di peringkat ke-72 dunia.
Kemenangan tak mudah
Laga tak kalah dramatis terjadi antara Ahsan/Hendra dan Arjun/Kapila. Pasangan senior, Ahsan yang sudah berusia 34 tahun dan Hendra yang berusia 37 tahun, itu cukup kerepotan dengan permainan cepat Arjun/Kapila. Namun, dengan ketenangan dan pengalaman mereka, Ahsan/Hendra mampu mengatasi perlawanan hebat Arjun/Kapila di dua set terakhir dan memperpanjang rekor pertemuan keduanya menjadi 4-0.
”Pasangan India ini juga bagus. Pola permainan mereka cocok dengan pola kami. Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya juga selalu ramai. Kami pun sempat kewalahan. Jadi, kunci kemenangan ini, semuanya bergantung kepada diri kami sendiri. Kami memperbaiki pertahanan dan juga lebih menyerang. Selain itu, berusaha mengurangi sebanyak mungkin kesalahan sendiri,” ungkap Ahsan.
Ahsan/Hendra pun menjaga asa untuk terus berada di kelompok elite ganda putra dunia. Sejauh ini, mereka duduk di peringkat ketiga dunia dan peringkat kedua tur dunia tahun ini. Meski tak muda lagi, mereka terus menunjukkan grafik positif. Sebelum Singapura Terbuka 2022, mereka dua kali runner-up dan sekali semifinalis dari 10 kejuaraan yang diikuti.
Dalam semifinal, Ahsan/Hendra akan berhadapan dengan pasangan muda Leo/Daniel. Secara kualitas permainan, pengalaman, dan prestasi, Ahsan/Hendra yang dijuluki ”The Daddies” boleh jadi unggul segalanya atas Leo/Daniel yang mendapatkan julukan ”The Babies”.
Kendati demikian, Leo/Daniel yang berperingkat ke-23 dunia tidak gentar. Lagi pula, mereka memiliki rekor dua kali menang atas Ahsan/Hendra, yakni menang 21-12 sebelum Ahsan/Hendra mundur dalam laga Swiss Terbuka 2022 di Basel (23 Maret) dan menang 22-20, 21-17 dalam Hylo Terbuka 2021 di Saarbrucken, Jerman (5 November 2021).
”Setelah absen di Malaysia Masters dan Malaysia Terbuka kemarin, kami bisa lolos ke semifinal di sini. Ini harus disyukuri. Tetapi, senangnya juga harus disimpan karena besok masih ada laga yang sangat penting. Besok, kami melawan Hendra/Ahsan di semifinal. Yah kami siap saja. Kami tetap akan fight di lapangan. Yang penting berjuang dulu, soal bagaimana hasil akhir, itu tidak usah dipikir,” terang Daniel.
Dari laga nomor lain, tunggal putra unggulan keempat Anthony Sinisuka Ginting menang 21-15, 21-12 atas tunggal putra Malaysia, Ng Tze Yong. Anthony nyaris tidak mendapatkan perlawanan berarti dalam laga tersebut. Bahkan, Anthony yang berada di peringkat keenam dunia itu sempat unggul jauh 19-8 di set kedua sebelum menutup kemenangannya.
Hasil itu cukup positif untuk Anthony yang menunjukkan grafik kurang memuaskan dalam tiga kejuaraan terakhir sebelum Singapura Terbuka 2022, yakni terhenti masing-masing di perempat final dalam Malaysia Masters 2022, Malaysia Terbuka 2022 di Kuala Lumpur (28 Juni-3 Juli), dan Indonesia Terbuka 2022 di Jakarta (14-19 Juni).
Sejauh ini, dari sembilan kejuaraan sebelum Singapura Terbuka 2022, prestasi terbaik Anthony menembus semifinal masing-masing di Indonesia Masters 2022 di Jakarta (7-12 Juni) dan Swiss Terbuka 2022 (22-27 Maret). Dia akan bertemu tunggal putra unggulan keenam milik tuan rumah, Loh Kean Yew, dalam semifinal Singapura Terbuka 2022.
Secara rekor pertemuan, Anthony inferior dari Loh. Dia dua kali kalah dari tunggal putra peringkat kesembilan dunia itu, yakni kalah 13-21, 14-21 dalam laga penyisihan grup Piala Thomas 2022 (8 Mei) dan 21-17, 18-21, 18-21 dalam Indonesia Masters 2014 di Palembang (10 September 2014).
Akan tetapi, Anthony tetap berpeluang mengakhiri paceklik juara di Singapura Terbuka 2022 kalau bisa menjaga konsistensi permainan. ”Besok ada laga yang pasti lebih berat lagi (semifinal). Saya harus mempersiapkan dengan baik. Semoga saya bisa memberikan permainan yang terbaik,” kata Anthony.
Aksi apik turut ditunjukkan oleh ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka menang cukup mudah atas pasangan Jepang, Sayaka Hobara/Hinata Suzuki, dengan skor 21-14, 21-12 dalam tempo 27 menit. Apriyani/Siti sangat dominan dan tidak terbendung. Bahkan, mereka sempat unggul jauh 18-8 di set pertama dan 15-5 di set kedua.
Apriyani/Siti akan bertemu pasangan Thailand, Suprissara Paewsampran/Puttita Supajirakul, dalam semifinal Singapura Terbuka 2022. Mereka berpeluang melaju ke final karena unggul rekor pertemuan 1-0 atas Paewsampran/Supajirakul, yakni menang 21-13, 21-10 dalam laga Malaysia Masters 2022.
Sejauh ini, Apriyani/Siti menjadi andalan baru ganda putri Indonesia usai Greysia Polii pensiun di sela final Indonesia Masters 2022 pada 12 Juni lalu. Setidaknya, dari empat kejuaraan sebelum Singapura Terbuka 2022, mereka meraih juara Malaysia Terbuka 2022 dan runner-up Indonesia Masters 2022.
Pelatih ganda putri pelatnas Eng Hian mengatakan, performa Apriyani/Siti memang lebih baik dibandingkan lawannya. Bahkan, dia menganggap penampilan pasangan itu sudah berada di jalur yang tepat dan berharap bisa terus menjaganya di semifinal. ”Hari ini, saya tentu bersyukur dengan hasil Apri/Siti dan saya berdoa untuk laga besok,” ujar Eng Hian.
Langkah positif enam wakil Indonesia itu tidak diikuti dua wakil lainnya di perempat final. Tunggal putri Merah-Putih, Gregoria Mariska Tunjung, kalah 17-21, 19-21 dari tunggal putri China, Wang Zhi Yi, dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi kalah dari ganda putri China unggulan kelima kejuaraan, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, dengan skor 16-21, 21-18, 11-21.
Bagi Gregoria, hasil itu menjadi langkah mundur karena sebelumnya dia menembus semifinal Malaysia Masters 2022. Sebaliknya, walau terhenti di perempat final, itu menjadi capaian terbaik Febriana/Amalia dalam tur dunia tahun ini. Dalam enam kejuaraan sebelum Singapura Terbuka 2022, mereka hanya menembus 16 besar masing-masing di Malaysia Masters 2022, Malaysia Terbuka 2022, dan Indonesia Terbuka 2022.
”Untuk Febriana/Amalia, memang sudah yang terbaik yang mereka punya. Mereka masih perlu peningkatan, terutama dalam teknik individu dan cara bermain. Standarnya belum seperti yang diharapkan dan harus ditingkatkan untuk bisa segera melapis Apri/Siti,” pungkas Eng Hian.