Apriyani/Fadia Tampil Lebih Bugar di Singapura Terbuka
Dengan kondisi yang lebih bugar, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti membuka penampilan pertama mereka di Singapura Terbuka dengan kemenangan.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
SINGAPURA, SELASA – Setelah tersingkir pada perempat final Malaysia Masters, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tampil lebih segar pada turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka. Membuka penampilan mereka di Stadion Indoor Singapura, Selasa (12/7/2022), Apriyani/Fadia hanya membutuhkan waktu 22 menit untuk mengalahkan pasangan tuan rumah, Jin Yujia/Crystal Wong Jiaying, 21-9, 21-8.
Singapura Terbuka, turnamen berlevel BWF World Tour Super 500, adalah turnamen keenam yang diikuti Apriyani/Fadia sejak dipasangkan menyusul mundurnya pemain senior Greysia Polii, yang sebelumnya berpasangan dengan Apriyani. Turnamen ini juga menjadi turnamen ketiga beruntun dalam tiga pekan yang mereka ikuti, setelah Malaysia Terbuka dan Malaysia Masters.
Pada Malaysia Terbuka, Apriyani/Fadia meraih gelar pertama mereka dari ajang BWF World Tour Super 750 setelah pada laga final mengalahkan juara dunia asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan. Berjuang hingga laga terakhir di turnamen itu membuat Apriyani/Fadia tak tampil maksimal pada Malaysia Masters, sepekan kemudian, dan tersisih pada perempat final.
Kekalahan itu memberi mereka waktu istirahat tiga hari untuk memulihkan stamina sebelum kembali berlaga di Singapura. Dengan kondisi fisik yang lebih fit, Apriyani/Fadia tampil lebih baik dan langsung mengendalikan permainan sejak awal.
“Tadi kami sebenarnya masih menyesuaikan kondisi di lapangan, mengingat ini pertandingan pertama. Tetapi alhamdulillah, kami sudah bisa langsung in sejak awal,” kata Fadia
Pemain berusia 21 tahun itu mengatakan, kunci kemenangan mereka adalah bermain aman dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri. Meski terlihat menang mudah, Fadia mengatakan pasangan Singapura tampil cukup bagus, namun dirinya dan Apriyani telah mengantisipasi sejak awal.
“Fisik kami juga sudah benar-benar fit dan siap untuk pertandingan selanjutnya yang pasti makin berat dan tak mudah. Siapa pun lawannya, kami berusaha menampilkan yang terbaik,” ujar Fadia.
Pada babak kedua, pasangan yang kini menempati peringkat ke-62 itu akan berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Jerman, Linda Efler/Isabel Lohau. Ditempatkan di paruh atas undian, langkah mereka cukup lapang hingga semifinal seiring mundurnya Chen Qingchen/Jia Yifan yang menjadi unggulan teratas.
Kemenangan juga diraih ganda putri Indonesia lainnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Mereka memenangi duel atas sesama pasangan pelatnas, Melani Mamahit/Tryola Nadia 21-17, 12-21, 21-19. Di babak kedua, mereka bertemu pasangan Thailand Pichamon Phatcharaphisutsin/Nannapas Sukklad yang membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ketiga asal Bulgaria, Gabriela/Stefani Stoeva.
Di ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang absen pada dua turnamen di Malaysia juga memenangi laga pertama di Singapura Terbuka. Leo/Daniel mengungguli Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong (Malaysia), 21-18, 21-14, dalam waktu 30 menit.
Fisik kami juga sudah benar-benar fit dan siap untuk pertandingan selanjutnya yang pasti makin berat dan tak mudah. Siapa pun lawannya, kami berusaha menampilkan yang terbaik.
Pasangan ini batal tampil di Malaysia Terbuka dan Malaysia Masters karena Leo mengalami cedera pinggang saat berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Setelah cedera Leo sembuh, mereka langsung unjuk gigi.
"Target kami di Singapura ini adalah memberikan hasil yang terbaik. Cuma, kami tetap harus fokus menjalani pertandingan satu persatu," kata Daniel kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
Sempat tertinggal 12-16 di gim pertama, Leo/Daniel merebut enam poin beruntun dan berbalik jadi unggul 18-16. Mereka pun makin percaya diri dan menang 21-18. Kemenangan ini membangkitkan rasa percaya diri mereka di gim kedua.
"Meski menang, pertandingan tadi sebenarnya tidak mudah. Maklum, ini pertama kali kami main. Ada pengaruh angin yang berhembus dan shuttlecock-nya juga kencang," kata Leo.
Leo terlihat tidak terlalu terganggu dengan cedera pinggangnya. "Masih ada rasa sakit, belum 100 persen kondisinya. Tetapi kalau dibilang sakit juga tidak, soalnya dibantu obat pereda nyeri juga," kata Leo.
Di babak kedua, Leo/Daniel menunggu pemenang pertarungan antara unggulan ketujuh, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) dan Liang Wei Keng/Wang Chan (China), yang baru berlangsung Rabu (13/7).
Penambah semangat
Dua gelar yang diperoleh para pebulu tangkis Indonesia dari nomor tunggal putra dan ganda putra di Malaysia Masters menjadi tambahan motivasi bagi para pemain berlaga di Singapura Terbuka. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainakyberharap, hasil di Malaysia itu memicu pemain untuk berprestasi lebih tinggi.
Rionny mengaku cukup puas dengan dua gelar juara dari empat wakil yang maju ke final Malaysia Masters. "Saya puas. Tetapi akan lebih puas kalau tunggal putri dan ganda campuran juga bisa juara," sebutnya.
Sukses di Malaysia Masters diraih Chico Aura Dwi Wardoyo dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Adapun tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung tersisih di semifinal, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari gugur di final.
Rionny menyebut, keberhasilan Chico adalah buah dari kerja kerasnya selama ini. "Itulah hasil dari atlet yang sabar, disiplin, dan sangat rajin latihan. Dia juga patuh pada pelatih. Apa yang Chico tabur, akhirnya bisa dia tuai hasilnya. Saya harap dia bisa lebih baik di Singapura. Figur Chico juga bisa jadi model buat pemain muda lainnya," papar Rionny.
Adapun Rinov/Pitha dinilai performanya mulai juga meningkat dengan lolos ke final. Namun, mereka tak boleh cepat puas karena masih banyak faktor teknis dan nonteknis yang perlu diperbaiki.