Robekan Otot Tujuh Milimeter Menghentikan Semangat Nadal
Semangat Rafael Nadal untuk menjalani semifinal Wimbledon akhirnya dihentikan robekan otot perut sepanjang tujuh milimeter. Dia batal tampil melawan Nick Kyrgios agar bisa memulihkan diri dengan cepat
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
LONDON, KAMIS - Rafael Nadal akhirnya memilih memprioritaskan kesehatannya dengan mengundurkan diri sebelum semifinal Wimbledon melawan Nick Kyrgios. Robekan otot perut sepanjang tujuh millimeter akan membuatnya beristirahat selama sekitar sebulan.
Juara Wimbledon 2008 dan 2010 itu dengan berat hati mengambil keputusan tersebut setelah menahan sakit saat berhadapan dengan Taylor Fritz pada perempat final di All England club, London, Inggris, Rabu (6/7/2022). Namun, dia tetap menyelesaikan pertandingan dan menang 3-6, 7-5, 3-6, 7-5, 7-6 (10-4).
Pada laga itu, ayahnya (Sebastian Nadal) dan adiknya (Maria Isabel Nadal) memberi tanda agar Nadal berhenti bermain. Namun, itu menjadi pilihan yang sulit baginya. Mundur dari pertandingan memang terlintas dalam benaknya, tetapi dia membencinya meski pernah tiga kali terpaksa melakukannya di arena Grand Slam.
“Tidak mudah untuk meninggalkan turnamen, apalagi Wimbledon, tanpa menyelesaikan pertandingan meski dalam kesakitan. Pilihan bagi saya hanya menang atau kalah dengan cara menyelesaikan laga. Saya akhirnya bisa beradaptasi dengan kondisi yang dialami,” tuturnya.
Nadal menjalani scan pada Kamis dengan hasil terdapat robekan tujuh milimeter pada otot perutnya. Dia pun menjalani latihan bersama Marc Lopez, salah satu anggota tim pelatih, selama 30 menit tanpa melakukan servis dengan tenaga penuh. Sebelum menjalani latihan itu, Nadal masih bertekad untuk tampil pada semifinal hingga namanya dan Kyrgios masih terdaftar dalam jadwal semifinal, Jumat.
Namun, dia akhirnya membatalkan niat itu. “Saya membuat keputusan ini setelah berpikir selama sehari karena tak akan bisa menjalani dua pertandingan tersisa (seandainya memenangi semifinal). Saya tak bisa melakukan servis, bukan hanya dengan kecepatan yang tepat, melainkan juga tidak bisa melakukannya dengan gerakan normal. Saya tidak ingin bertanding dalam kondisi tidak bisa kompetitif dan bermain dengan level yang saya butuhkan untuk mewujudkan target,” katanya.
Nadal menjelaskan itu dalam konferensi pers, Kamis malam waktu setempat atau Jumat dinihari waktu Indonesia. Dalam acara selama 20 menit itu, dua kali dia mengatakan sangat sedih. Momen ini pun menjadi yang pertama sejak Wimbledon 1931, ketika petenis mundur dari Wimbledon sebelum semifinal atau final.
Rasa sakit karena cedera pernah mengalahkan semangat Nadal di tengah pertandingan, salah satunya saat dia melawan Andy Murray pada perempat final Australia Terbuka 2010. Dia juga dua kali mundur di tengah pertandingan Grand Slam pada 2018, yaitu saat menjalani set kelima melawan Marin Cilic (perempat final Australia Terbuka) dan ketika berhadapan dengan Juan Martin Del Potro (semifinal AS Terbuka). Dari total 1.275 pertandingan, Nadal sembilan kali mundur di tengah pertandingan.
Tidak mudah untuk meninggalkan turnamen, apalagi Wimbledon, tanpa menyelesaikan pertandingan.
Namun, satu-satunya momen yang membuatnya batal tampil sebelum bertanding d arena Grand Slam terjadi pada Perancis Terbuka 2016. Cedera pergelangan tangan kiri membuat Nadal mundur sebelum melawan Marcel Granollers pada babak ketiga.
Seperti pernah dikatakannya, Nadal memang hidup dengan cedera. Dia mengawali tahun ini dengan bertanding di Australia dalam keputusan yang dibuat pada menit-menit akhir. Tahun lalu, Nadal berkutat dengan pemulihan cedera kaki kiri yang merupakan cedera bawaan sejak remaja. Menjelang keberangkatan ke Australia, dia terinfeksi Covid-19 pada Desember.
Dia akhirnya tiba di Australia tepat pada waktunya, bahkan, menjuarai Australia Terbuka yang merupakan gelar Grand Slam ke-21.
Pada Maret, masalah lain muncul ketika tulang rusuknya retak akibat tekanan. Dia merasakan itu saat bertanding di Indian Wells Masters dan dikalahkan Fritz pada final. Cedera itu membuatnya batal tampil pada Miami Masters, Monte Carlo Masters, dan ATP 500 Barcelona.
Di Roland Garros, Paris, Mei lalu, Nadal kembali tampil sambil menahan sakit kaki kirinya. Untuk menjalani final melawan Casper Ruud, dia bahkan menerima injeksi untuk membuat kakinya mati rasa. Sekitar 2-3 hari setelah juara, Nadal kembali menjalani perawatan di negaranya, Spanyol, dan berjalan menggunakan kruk. Kondisi itu pun sempat memunculkan tanda tanya kehadirannya di Wimbledon.
Ketika masalah kaki terselesaikan berkat terapi frekuensi radio, cedera otot perut menjadi masalah baru. Dia akhirnya menyerah pada kondisi itu meski semangatnya untuk menjalani pertandingan tidak pernah hilang.
Dengan mundurnya Nadal, Kyrgios pun melaju ke final tanpa tanding. Ini menjadi final pertamanya di arena Grand Slam. Dia menjadi finalis Wimbledon non-unggulan pertama sejak Mark Philippoussis yang dikalahkan Roger Federer pada 2003.
Lawan Kyrgios pada final tunggal putra, Minggu, adalah pemenang antara Novak Djokovic melawan Cameron Norrie dalam semifinal yang berlangsung Jumat. “Saya harap pemulihan berlangsung baik dan bisa segera sehat kembali,” ujar Kyrgios melalui aun Instagram yang ditujukan pada Nadal.
Dengan beristirahat selama sebulan, Nadal berharap bisa pulih dan mengikuti Grand Slam terakhir tahun ini, Amerika Serikat Terbuka di New York, 29 Agustus-11 September.
Sementara, final tunggal putri akan berlangsung antara Ons Jabeur dan Elena Rybakina, Sabtu. Jabeur mengalahkan Tatjana Maria 6-2, 3-6, 6-1, sementara Rybakina menghentikan langkah dua kali juara Grand Slam, Simona Halep, 6-3, 6-3. (AP/AFP)