Wimbledon adalah turnamen tenis sarat tradisi. Namun, perubahan zaman dan kebutuhan petenis membuat panitia penyelenggara harus menghilangkan beberapa tradisi, termasuk Middle Sunday sejak tahun ini.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
AP/ALBERTO PEZZALI
Suasana di arena kejuaraan tenis Grand Slam Wimbledon, Sabtu (2/7/2022).
Grand Slam Perancis Terbuka punya tiga hari Minggu dalam jadwal turnamen, sementara Australia dan Amerika Serikat Terbuka memiliki dua Minggu. Wimbledon, yang biasanya hanya punya satu Minggu, pada tahun ini akan memiliki dua Minggu yang digunakan untuk hari pertandingan.
Wimbledon, salah satu dari empat turnamen tenis berlevel Grand Slam, dikenal paling prestisius karena sarat tradisi. Salah satu tradisi paling khas adalah kewajiban peserta mengenakan pakaian, sepatu, kaus kaki, beserta aksesori seperti topi dan ikat kepala berwarna serba putih.
Tradisi lain yang juga lekat dalam turnamen yang digelar sejak 1877 itu adalah peraturan membungkukkan badan untuk memberi hormat jika hadir anggota Kerajaan Inggris di Royal Box. Hal lain yang disukai peserta dan penonton ketika Wimbledon tiba adalah musim buah stroberi yang biasanya dijual dengan krim sebagai pelengkap.
Keunikan-keunikan itu dipertahankan sebagai kekuatan. Namun, ada pula tradisi yang harus dihilangkan untuk beradaptasi dengan zaman. Sejak 2019, misalnya, Wimbledon menghilangkan sebutan berdasarkan status, yaitu ”Miss”, ”Mrs”, dan ”Mr” di depan nama petenis.
AP/ALBERTO PEZZALI
Ekspresi petenis Spanyol, Garbine Muguruza, saat menghadapi Greet Minnen (Belgia) pada babak pertama tunggal putri Wimbledon, Rabu (29/6/2022).
Adaptasi lainnya yang dimulai pada 2022 adalah dihapusnya ”Middle Sunday”, yaitu Minggu pada pertengahan turnamen yang digunakan sebagai hari istirahat. Wimbledon adalah satu-satunya Grand Slam yang tidak menggelar laga pada Minggu pertengahan turnamen. Maka, kejuaraan itu sebenarnya hanya berlangsung 13 hari.
Suasana santai
Satu hari tanpa penonton itu biasanya digunakan atlet untuk menikmati suasana santai di All England Club. Petenis Taiwan, Hsieh Su Wei, misalnya, pernah melakukan swafoto di Henman Hill yang kosong. Lapangan rumput itu biasanya digunakan penonton untuk menyaksikan pertandingan dari layar lebar. Tempat ini biasanya digunakan pemilik tiket dengan akses di luar lapangan (ground pass).
Selain dijadikan waktu istirahat bagi petenis, timnya, dan panitia, Middle Sunday juga menjadi hari istirahat lapangan rumput yang digunakan untuk bertanding. Berbeda dengan lapangan keras (yang digunakan untuk Australia dan AS Terbuka) maupun lapangan tanah liat (Perancis Terbuka), lapangan rumput membutuhkan perawatan lebih rumit karena kelembabannya berkurang setiap hari. Lapangan yang semula mulus berwarna hijau lantas berubah jadi botak, terutama di area baseline.
Kami harus menyesuaikan dengan zaman dan menghormati masukan dari pemain. Tradisi lain, yaitu digelar di lapangan rumput serta pakaian serba putih, tetap dipertahankan. Itu adalah kekuatan terbesar kami.
Karena hanya digelar 13 hari, babak keempat Wimbledon pun selalu digelar dalam satu hari, yaitu Senin pada pekan kedua. Akibat jadwal yang teramat padat, Senin itu pun disebut sebagai ”Manic Monday”.
Namun, karena digelar di Inggris yang dikenal sebagai negara yang sering turun hujan, laga pun sering tertunda. Sepanjang sejarah, Wimbledon empat kali menggelar laga pada ”Middle Sunday” karena banyak laga belum selesai dalam enam hari sebelumnya. Hal itu terjadi pada 1991, 1997, 2004, dan 2016.
AFP/SEBASTIEN BOZON
Gareth Southgate, pelatih timnas sepak bola Inggris, melambaikan tangan dari tribune Royal Box saat menyaksikan turnamen tenis Wimbledon di All England Tennis Club, London, 2 Juli 2022. Tribune itu sering diisi selebritas, tokoh, dan anggota Kerajaan Inggris.
Pada Minggu (3/7/2022) ini pun pertandingan akan digelar di sana, tetapi bukan untuk laga-laga tunda. Sejak tahun ini, panitia penyelenggara menghilangkan Middle Sunday hingga babak keempat bisa digelar dalam dua hari, yaitu Minggu dan Senin.
Karena teknologi bisa membuat rumput setinggi 8 mm di All England Club bertahan lebih lama, Wimbledon menggelar laga pada Minggu pertengahan turnamen untuk pertama kali sejak tahun ini.
”Kami harus menyesuaikan dengan zaman dan menghormati masukan dari pemain. Tradisi lain, yaitu digelar di lapangan rumput serta pakaian serba putih, tetap dipertahankan. Itu adalah kekuatan terbesar kami,” ujar Kepala Komunikasi, Konten, dan Digital All England Club Alexandra Willis, dikutip The New York Times, ketika panitia mengumumkan penghilangan Middle Sunday, dua tahun lalu.
Faktor kebutuhan
Di sela-sela turnamen tahun ini, Willis kembali menegaskan bahwa penghapusan itu pada saatnya harus dilakukan karena kebutuhan. ”Jika kami percaya diri bahwa Lapangan Utama bisa menghadapi hari tambahan (Senin pekan ketiga), saat dibutuhkan, mengapa tidak kami membuka kesempatan bagi mereka yang ingin menikmati Wimbledon pada akhir pekan (Middle Sunday)?” ujar Willis.
AFP/ADRIAN DENNIS
Panitia menutup lapangan rumput di lapangan utama karena hujan pada pertandingan antara Rafael Nadal dan Ricardas Berankis di All England Tennis Club, Wimbledon, Kamis (30/6/2022).
Di sisi lain, mengatur jadwal pada Manic Monday bukan pekerjaan mudah. Selama ini, panitia pun sering mendapat masukan dari media yang bekerja sama dengan panitia bahwa terlalu banyak pertandingan digelar pada Senin pekan kedua.
Media pemegang hak siar dan penggemar tenis pun senang dengan perubahan tersebut. Dari data yang dikumpulkan The New York Times pada pembacanya, pada April, sebanyak 74 persen dari 2.162 responden senang dengan adanya pertandingan pada Minggu pertengahan turnamen.
Penonton, yang membeli tiket Rp 490.000 untuk menonton di Henman Hill hingga mereka yang memiliki tiket Lapangan Utama seharga Rp 2,3 juta hingga Rp 2,5 juta, bisa menyaksikan laga beberapa bintang pada babak keempat. Mereka yang akan tampil di antaranya Ons Jabeur yang akan melawan Elise Mertens dan persaingan dua petenis muda, Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz. Akan tampil pula juara bertahan tunggal putra, Novak Djokovic, melawan petenis Belanda yang membuat kejutan dengan lolos ke babak keempat, yaitu Tim van Rijthoven.
Beberapa petenis mengatakan akan merindukan Middle Sunday. Namun, perubahan zaman dan kebutuhan akhirnya membuat Wimbledon harus mengubah beberapa tradisi mereka.