Max Verstappen menepikan insiden dengan Lewis Hamilton di Silverstone musim lalu dan fokus meraih kemenangan, akhir pekan ini. Kali ini, lawan terberatnya adalah Charles Leclerc, tetapi Hamilton bisa membuat kejutan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, KAMIS — Sirkuit Silverstone menyisakan rasa pahit bagi Red Bull Racing akibat senggolan antara pebalapnya, Max Verstappen, dan Lewis Hamilton di tikungan Copse, musim lalu. Insiden itu membuat Verstappen keluar balapan dan menciptakan atmosfer panas antara Red Bull dan Mercedes. Red Bull bertekad memperbaiki kegagalan itu saat Formula 1 kembali ke Inggris akhir pekan ini. Verstappen kembali menjadi andalan tim asal Austria itu untuk meraih kemenangan. Namun, pebalap asal Belanda tersebut tidak akan menjadikan insiden Copse itu sebagai sumber motivasi.
”Sudah pasti, kecelakaan itu tidak menyenangkan, tetapi saya sangat menyukai trek itu. Saya sangat senang menuju ke sana. Trek memiliki atmosfer yang sangat bagus dengan Formula 1, dan kami melaju sangat kencang di sana,” ujar Verstappen dalam wawancara khusus dengan majalan GP Racing.
Jadi, saya tidak merasa sakit hati. Saya juga tidak tidak memikirkan itu sehingga saya bisa mengesampingkan hal-hal seperti itu. Tentu, apa yang terjadi itu tidak menyenangkan, tetapi pada akhirnya, Anda bisa mengatasi itu.
”Jadi, saya tidak merasa sakit hati. Saya juga tidak tidak memikirkan itu sehingga saya bisa mengesampingkan hal-hal seperti itu. Tentu, apa yang terjadi itu tidak menyenangkan, tetapi pada akhirnya, Anda bisa mengatasi itu,” ucap Verstappen dikutip Motorsport, Kamis (30/6/2022).
”Itu bukan dampak yang menyenangkan bagi saya pribadi, tetapi kami akan berada di lintasan lagi dan berusaha menang,” kata Verstappen.
Verstappen meraih kemenangan pertama di Silverstone pada 2020, dalam seri perayaan 70 Tahun Formula 1, setelah seri Inggris. Dia mengalahkan Hamilton yang finis di posisi kedua. Persaingan kedua pebalap itu berlanjut pada musim 2021, tetapi berujung insiden di Copse dalam lap pertama, hingga mobil Verstappen menabrak pembatas lintasan dan dilarikan ke rumah sakit sebagai antisipasi cedera parah.
Kegagalan meraih poin itu membuat Verstappen tidak menjauh dalam persaingan juara. Musim ini, Verstappen kembali ke Silverstone sebagai pemuncak klasemen sementara Formula 1 dengan 175 poin, unggul 46 poin atas rekan setimnya, Sergio Perez, di posisi kedua, serta 49 poin atas pebalap Ferrari Charles Leclerc di urutan ketiga.
Kali ini, Hamilton tertinggal jauh dari Verstappen, 98 poin, di posisi keenam. Juara dunia tujuh kali F1 itu berada di luar persaingan juara kerena Mercedes W13 terkendala porpoising (memantul-mantul) di awal musim ini. Hamilton berharap kemajuan performa W13 yang diperoleh di Barcelona dan Kanada bisa semakin solid di Silverstone, 1-3 Juli 2022. Mercedes akan memasang sejumlah komponen aerodinamika baru, mulai dari sayap depan, sayap belakang, serta desain lantai mobil untuk mencegah porpoising.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff mengungkapkan, target mereka masih tetap memangkas selisih waktu dengan Red Bull dan Ferrari. Potensi W13 untuk masuk ke persaingan papan atas terkuat saat balapan di Barcelona, di mana Hamilton memiliki pace balapan yang setara dengan para pebalap di depan. Wolff waktu itu menilai, selisih terpangkas dari satu detik menjadi setengah detik per lap.
Akhir pekan ini, dengan paket perbaikan performa yang dipakai, W13 diharapkan semakain dekat dengan F1-75 dan RB18. Apalagi, performa di Kanada meyakinkan dengan Hamilton meraih podium ketiga.
Toto mengungkapkan di laman Mercedes F1, Kanada merupakan podium kelima kali yang berhasil direbut tim Mercedes. Mereka senang karena mengumpulkan poin yang solid.
”Meskipun kami gembira dengan kilatan kecepatan yang ditunjukan oleh W13, masih ada tantangan besar untuk dilalui. Banyak pekerjaan yang perlu dikerjakan untuk bisa berada di depan, tetapi kami sudah memiliki arah yang lebih jelas sekarang. Kami fokus untuk menemukan performa yang lebih dan lebih lagi seiring dengan bergulirnya musim ini,” ucap Wolff.
”Silverstone berikutnya, dan ini selalu menjadi balapan penting setiap tahun. Kami tahu dua tim papan atas memiliki keunggulan besar. Tantangan kami adalah memangkas selisih itu. Silverstone menjadi tempat yang bagus bagi kami sebelumnya, kami memiliki sejumlah perbaikan, dan ini trek yang lebih mulus. Kami bertekad melakukan langkah maju lainnya,” ucap Wolff.
Wolff sebelumnya mengakui bahwa kemenangan merupakan target yang terus diburu oleh Mercedes. Musim ini, mereka belum meraih kemenangan akibat masalah pada W13. Hamilton pun bisa mencetak rekor baru, di mana dia 10 kali beruntun tidak pernah menang, jika gagal finis terdepan akhir pekan ini.
Selain faktor setelan mobil, kunci kemenangan di Silverstone adalah pemilihan ban serta kemampuan pebalap mengelola laju keausan ban. Trek Silverstone terkenal sangat menggerus ban sehingga pilihan ban yang disediakan oleh Pirelli adalah tiga kompon terkeras, C1, C2, dan C3. Hamilton selalu mampu mengelola ban dengan sangat baik di Silverstone, bahkan pada musim 2020, dia memenangi balapan dengan ban yang pecah karena karet sudah habis. Dia memetik buah pertaruhan strategi pit stop.