Atlet Peparnas Diberi Kesempatan Unjuk Gigi pada ASEAN Para Games
NPC Indonesia akan menerjunkan komposisi campuran antara atlet lama dan baru dalam ajang ASEAN Para Games 2022. Atlet baru terdiri atas para peraih medali pada Pekan Paralimpiade Nasional 2021 di Papua.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Komite Paralimpiade Nasional, atau NPC Indonesia, akan menerjunkan komposisi campuran antara atlet lama dan baru dalam ajang ASEAN Para Games 2022. Atlet baru terdiri atas para peraih medali pada Pekan Paralimpiade Nasional 2021 di Papua. Ini menjadi kesempatan bagi para atlet baru menjajal ajang kejuaraan internasional.
Rencana itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto seusai rapat koordinasi mengenai ASEAN Para Games 2022 dengan jajaran Pemerintah Kota Surakarta di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022). Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Panitia Penyelenggara ASEAN Para Games 2022 (Inaspoc) Gibran Rakabuming Raka.
”Selama APG (ASEAN Para Games) 2022 nanti kami juga akan menggunakan atlet-atlet baru jebolan Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) 2021 di Papua beberapa waktu lalu,” ucap Rima.
Rima menjelaskan, penerjunan atlet-atlet baru menjadi salah satu upaya regenerasi. Dimainkannya mereka pada ASEAN Para Games 2022 praktis akan menambah jam terbang para atlet baru dalam kejuaraan internasional. Adapun atlet-atlet baru yang nanti akan diterjunkan adalah mereka yang mendulang prestasi pada Peparnas 2021.
Selanjutnya, Rima mengungkapkan, salah satu atlet baru yang akan dijajal kemampuannya ialah perenang asal Pekanbaru, Gerry Pahker. Sebenarnya, Gerry merupakan debutan dalam ajang Peparnas 2021. Namun, ia berhasil meraih medali emas pada nomor 50 meter gaya dada putra S6 dengan catatan waktu 44,32 detik. Capaian itu sekaligus memecahkan rekor milik Toif Fauzi pada Peparnas 2016 di Bandung, yakni 48,02 detik.
”Sebenarnya ada cukup banyak (atlet), terutama di atletik dan renang. Mudah-mudahan atlet-atlet baru dapat jam terbang untuk event internasional di ASEAN Para Games ini nanti,” kata Rima.
Apabila nanti atlet-atlet baru tersebut mampu menorehkan prestasi, menurut Rima, bisa saja mereka dipromosikan untuk mengikuti persiapan Asian Para Games 2022 di Hangzhou, China. Bahkan, jika para atlet bisa memenuhi capaian minimal kualifikasi, mereka dapat ditarik pula untuk ikut serta dalam Paralimpiade 2024 di Paris.
Penundaan Asian Para Games 2022, lanjut Rima, memunculkan kemungkinan terjunnya atlet unggulan NPC Indonesia pada ASEAN Para Games 2022 nanti. Para atlet unggulan bakal dilibatkan selama tidak ada kejuaraan internasional lain yang diikuti. Salah seorang di antaranya yang akan diikutsertakan ialah petenis meja difabel, David Jacobs.
”Semua cabang olahraga akan kami turunkan (atlet unggulan), selain atlet-atlet baru. Tentunya untuk cabang olahraga yang dipertandingkan. Misalnya, David Jacobs, kami harapkan empat nomor yang dia ikuti, ya bisa mendapatkan emas, karena Hangzhou (Asian Para Games 2022) ditunda di 2023. Bulannya belum ditentukan,” kata Rima.
Menurut rencana, ungkap Rima, kontingen asal Indonesia akan melakukan uji coba jika sejumlah arena pertandingan yang disiapkan telah selesai direnovasi. Ditargetkan, sebagian besar arena pertandingan rampung dikerjakan renovasinya pada 15 Juli 2022.
Hanya arena pertandingan renang, yakni Kolam Renang Jatidiri di Semarang, yang memerlukan waktu renovasi lebih lama. Pemerintah menargetkan renovasi arena tersebut selesai dikerjakan pada 20 Juli 2022. Ini karena pengerjaan renovasi pada arena tersebut baru dimulai Senin ini. Adapun pengerjaannya berkaitan dengan penambahan fasilitas aksesibilitas bagi difabel. Jalan menuju arena pertandingan juga bakal diperbaiki mengingat kondisinya banyak yang berlubang.
”Kami optimistis semua venue selesai dikerjakan sebelum waktunya sehingga bisa digunakan untuk uji coba. Jadi, kontingen Indonesia biar uji coba lebih dahulu agar dapat feel-nya dibandingkan kontingen tamu. Kami biar bisa punya waktu adaptasi lebih banyak,” ujar Rima.
Gelembung
Sementara itu, Ketua Pelaksana ASEAN Para Games 2022 (Inaspoc) Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan segenap pihak untuk memastikan perhelatan tersebut bisa digelar secara lancar. Sebagai antisipasi atas ancaman Covid-19, ajang tersebut diadakan dengan konsep gelembung per cabang olahraga.
Dalam konsep gelembung, para atlet peserta lomba dari berbagai negara akan menginap dan beraktivitas bersama menurut cabang olahraga masing-masing. Sedikitnya ada 17 hotel yang akan digunakan sebagai tempat karantina. Hotel-hotel tersebar di wilayah Kota Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar.
”Tenang saja. Ancaman Covid-19 sudah kami antisipasi. Kan, tim dari Kementerian Kesehatan sudah mengecek ke sini,” kata Gibran.
Gibran menyampaikan, promosi pergelaran tersebut akan lebih digencarkan. Sempitnya waktu persiapan menjadi persoalan dalam mempromosikan kegiatan tersebut. Pihaknya akan memanfaatkan momen pawai obor pada 17 Juli 2022 sebagai langkah penyebaran informasi kepada masyarakat.
”Itu nanti akan ada torch relay. Atlet semuanya ikut. Kan, melibatkan banyak warga juga. Bisa ditonton seperti kirab. Promonya akan kami gencarkan lagi,” kata Gibran.