Bertanding di lapangan rumput membutuhkan keahlian khusus dari petenis yang tampil di Wimbledon. Maka, favorit juara adalah para petenis berpengalaman, seperti Novak Djokovic dan Rafael Nadal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
LONDON, MINGGU — Sebagai turnamen tenis Grand Slam di lapangan rumput, Wimbledon menuntut kemampuan spesifik petenis. Tanpa waktu pemanasan cukup menjelang turnamen, favorit juara adalah petenis yang paling berpengalaman.
Wimbledon 2022 berlangsung di All England Club, London, 27 Juni-10 Juli, hanya tiga pekan setelah Grand Slam Perancis Terbuka di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris. Dibandingkan dengan lapangan keras, musim persaingan di tanah liat dan lapangan rumput berlangsung singkat dengan total empat bulan. Turnamen di lapangan rumput bahkan hanya digelar sebulan dengan Wimbledon sebagai puncaknya.
Rumput berjenis ryegrass yang dipakai Wimbledon membuat pantulan bola sangat cepat dan rendah sehingga petenis kerap kali harus menekuk lulut saat memukul. Atas alasan itulah, delapan kali juara Wimbledon, Roger Federer, absen di Wimbledon untuk pertama kali sejak 1998, penampilan pertamanya di level yunior. Dia masih memulihkan cedera lutut setelah operasi pada 2020.
Permukaan rumput juga membuat arah pantulan bola sulit ditebak. Ditambah turnamen pemanasan yang minim, gelar juara umumnya diraih petenis berpengalaman. Pada tunggal putra, hanya ada empat petenis yang menjadi juara sejak 2003, yakni Federer, Rafael Nadal, Andy Murray, dan Novak Djokovic.
Djokovic, juara pada tiga edisi terakhir, menjadi favorit juara tahun ini. Dia punya motivasi besar karena Wimbledon bisa menjadi Grand Slam terakhirnya tahun ini.
Petenis peringkat ketiga dunia itu terganjal peraturan vaksinasi Covid-19 mengikuti Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York, 29 Agustus-11 September. Pemerintah AS memberlakukan syarat vaksinasi bagi peserta AS Terbuka, seperti yang dilakukan Pemerintah Australiapada Januari lalu. Djokovic, yang hingga saat ini memilih tak divaksinasi, saat itu dideportasi Pemerintah Australia setelah tiba di Melbourne.
”Hingga hari ini, saya tak diizinkan memasuki AS. Itu menjadi motivasi tambahan untuk tampil baik di sini. Saya punya hasil bagus dalam tiga edisi terakhir, semoga bisa mendapat hasil yang sama tahun ini,” tutur Djokovic.
Petenis dengan 20 gelar Grand Slam itu membuka persaingan di Lapangan Utama, Senin (27/6/2022), melawan petenis Korea Selatan, Kwon Soon-woo. Calon lawan kuat pada paruh atas undian adalah petenis muda Spanyol Carlos Alcaraz dan semifinalis Wimbledon 2021, Hubert Hurkacz.
Motivasi lain Djokovic adalah menyamai tujuh gelar Wimbledon milik Pete Sampras. Dengan gelar juara pada 2011, 2014, 2015, 2018, 2019, dan 2021, Djokovic tinggal membutuhkan satu gelar untuk menyamai rekor mantan petenis AS itu. Pada 2020, Wimbledon tak digelar karena pandemi Covid-19.
”Pertandingan ketika Pete menjuarai Wimbledon pertama kali adalah pertandingan tenis pertama yang saya tonton di TV. Maka, apa yang dicapai Pete, ada koneksinya dengan kehadiran saya di sini, saat ini,” kata Djokovic yang berusia enam tahun ketika Sampras pertama kali juara Wimbledon pada 1993.
Hingga hari ini, saya tak diizinkan memasuki AS. Itu menjadi motivasi tambahan untuk tampil baik di sini.
Pesaing berat Djokovic di All England Club tak lain adalah salah satu rival beratnya, Nadal. Wimbledon 2022 menjadi penampilan pertama Nadal di All England Club sejak 2019. Dia absen pada 2021 karena cedera kaki.
Tahun ini, dia masih terganggu cedera bawaan pada telapak kaki kiri itu. Kondisi tersebut sempat membuatnya diragukan tampil di Wimbledon setelah juara Perancis Terbuka. Tiga hari setelah juara di Paris, kaki kirinya dibebat dan Nadal berjalan menggunakan kruk.
Namun, pengobatan dengan stimulasi frekuensi radio membawa Nadal akan menjadi pesaing Djokovic. ”Saya bisa berjalan normal, hampir setiap hari. Saat bangun tidur, saya tidak merasa sakit seperti yang saya alami 1,5 tahun terakhir. Saya juga bisa berlatih dengan nyaman. Itu faktor terpenting bagi saya,” tutur Nadal yang menjadi unggulan kedua.
Meski bukan favorit utama juara setiap kali tampil di Wimbledon, hasil yang diperoleh Nadal tidaklah buruk. Dia menjadi juara pada 2008 dan 2010 dari lima final. Pada dua partisipasi terakhir, petenis Spanyol itu mencapai semifinal sebelum dikalahkan Djokovic (2018) dan Federer (2019).
Target juara Serena
Pada tunggal putri, kehadiran Serena Willams tak dapat dianggap remeh meski absen dari turnamen setahun terakhir. Petenis berusia 40 tahun itu tampil terakhir kali saat kalah dari Aliaksandra Sasnovich pada babak pertama Wimbledon 2021. Akibat tak bertanding selama setahun, Serena hanya berada pada peringkat ke-1.204 hingga dia harus menggunakan wildcard untuk bersaing di All England Club.
Tahun lalu, Serena tak menyelesaikan pertandingan pada skor 3-3 set pertama karena cedera hamstring kanan. Dia mengalami cedera itu sebelum bertanding dan bertambah parah setelah jatuh karena lapangan yang licin.
Tujuh kali juara Wimbledon itu tak ingin meninggalkan lapangan dengan tangis seperti yang terjadi tahun lalu. Serenabahkanmendapat sorotan lebih besar menjelang turnamen dibandingkan dengan unggulan pertama Iga Swiatek. Padahal, petenis nomor satu dunia itu tampil dominan tahun ini dengan menjuarai enam turnamen beruntun, termasuk Perancis Terbuka.
Namun, rekor kurang memuaskan di Wimbledon, yakni tersingkir pada babak pertama (2019) dan babak keempat (2021) membuat posisi Swiatek dinilai setara dengan para kompetitornya, apalagi persaingan di tunggal putri begitu terbuka. Serena menjadi salah satu pesaingnya dan bisa menjadi lawanpada semifinal.
Meski tak merasakan atmosfer kompetisi sejak tahun lalu, hingga berpasangan dengan Ons Jabeur pada turnamen di Eastbourne, Inggris, pekan lalu, Serena selalu datang ke All England Club dengan target yang sama, yaitu juara. Dengan 23 gelar Grand Slam, dia masih termotivasi menyamai rekor Margaret Court sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak, yaitu 24 gelar.
”Anda tahu jawaban pertanyaan itu,” katanya sambil tertawa ketika wartawan bertanya hasil yang ingin diperolehnya, pada konferensi pers. (AP/AFP/REUTERS)