Antusiasme sepak bola kembali terasa di ’Pulau Dewata’. Kesempatan Bali United menjadi tuan rumah Grup G Piala AFC 2022 dimanfaatkan baik oleh warga Bali untuk kembali memenuhi tribune Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Setelah 832 hari berlalu, ”semeton”, sebutan untuk warga Bali, akhirnya bisa menyaksikan lagi laga resmi sepak bola di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Pertandingan pembuka klub terbaik Indonesia saat ini, Bali United, di Grup G Piala AFC 2022 kontra Kedah Darul Aman, Jumat (24/6/2022), menjadi sarana pencinta sepak bola di ”Pulau Dewata” melepas kerinduan menyaksikan duel lapangan hijau dari tribune stadion.
Tak pelak, hujan yang mengguyur kawasan Gianyar sejak Jumat sore tidak menyurutkan ribuan pendukung Bali United datang ke salah satu stadion terbaik di Indonesia itu. Sepak bola ibarat sebuah festival di Bali.
Sejumlah fasilitas di Wayan Dipta, seperti tempat bermain anak-anak hingga kafe, dibuka lagi untuk umum demi memberikan pengalaman berharga bagi setiap semeton yang hadir. Tak heran, sebanyak 13.000 tiket yang dijual oleh panitia pelaksana pertandingan untuk laga itu terjual habis sejak awal pekan ini. Adapun penonton yang menyaksikan langsung laga itu berjumlah 9.832 orang.
Rahdin (42), salah satu pendukung dari Kuta, datang bersama putranya untuk menyaksikan ”Serdadu Tridatu”, julukan Bali United, memulai misi untuk mencetak sejarah baru di Piala AFC. Laga itu adalah kesempatan pertamanya kembali ke Wayan Dipta sejak pandemi Covid-19 menghilangkan kehadiran penonton di tribune stadion.
Untuk laga melawan Kedah, Rahdin membeli tiket kategori reguler yang dijual Rp 75.000 per lembar. Ia langsung membeli dua tiket sejak penjualan tiket secara daring di aplikasi dan laman resmi Bali United telah dibuka pada 17 Juni lalu.
”Pertandingan ini jadi pengalaman berharga bagi saya. Akhirnya, saya bisa mengajak anak saya menyaksikan Bali United di Wayan Dipta setelah menunggu selama dua tahun,” katanya ketika ditemui setelah melewati pemeriksaan tiket di gerbang masuk.
Sebelum pandemi, tambah Rahdin, dirinya rutin mendukung langsung Serdadu Tridatu di Wayan Dipta. Laga terakhir Bali menghadapi Madura United pada ajang Liga 1 2020, 15 Maret 2020, menjadi momen terakhirnya mengisi tribune stadion kebanggaan warga Bali itu.
Adapun laga kontra Madura yang dimenangi Bali dengan skor 3-1 itu adalah pertandingan terakhir Wayan Dipta bisa dihadiri penonton sebelum masa pandemi. Kala itu, penonton yang hadir berjumlah 8.223 orang.
Rahdin pun mendukung cara baru menonton pertandingan sepak bola, seperti membeli tiket daring hingga harus mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Ia tidak mempermasalahkan berbagai penyesuaian baru itu. Hal terpenting, baginya, ia bisa lagi berteriak dan bersorak untuk Bali United dari kursi tribune.
Hiburan anak
Tak hanya soal sepak bola, datang ke Wayan Dipta juga sebuah hiburan bagi Rahdin dan anaknya. Sebelum masuk ke tribune, Rahdin mengajak anaknya untuk bermain di Bali United Playland serta membeli jersei Serdadu Tridatu versi anak-anak di Bali United Megastore. Dua fasilitas itu berada di dalam kompleks Wayan Dipta.
Para semeton adalah faktor penting bagi Bali United. Dukungan mereka menjadi modal mereka menjaga semangat selama 90 menit demi mengalahkan Kedah, 2-0.
Sementara Deni (35) memilih untuk kembali hadir di Wayan Dipta di tribune naratama. Untuk menyaksikan laga itu, ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 350.000. Harga dua kelas di tribune Wayan Dipta berselisih jauh. Akan tetapi, berada di tribune naratama memberikan kenyamanan yang lebih baik. Kursi tribune naratama berbahan fiber glass, sedangkan di kursi tribune reguler menggunakan material plastik.
Dengan situasi hujan yang mengguyur Gianyar, penonton di tribune naratama terlindung dari hujan karena ada atap stadion. Bagi penonton di tribune reguler, mereka harus menyiapkan jas hujan demi terhindar dari basah kuyup.
Selain laga melawan Kedah, Deni berencana untuk menyaksikan dua laga Bali United lainnya di Piala AFC 2022, yaitu menghadapi Visakha, Senin (27/6/2022), dan Kaya-Iloilo, Kamis (30/6/2022). ”Saya berharap tahun ini Bali bisa mencetak sejarah baru untuk lolos dari fase grup,” ucap Deni.
Dalam dua partisipasi sebelumnya di kompetisi Asia itu, Bali gugur di fase grup pada edisi 2018. Lalu, pada Piala AFC 2020, kompetisi terhenti ketika fase grup baru berjalan tiga laga dari enam pertandingan yang dijadwalkan.
Bagi Pelatih Bali United Stefano ”Teco” Cugurra, para semeton adalah faktor penting bagi Bali United. Dukungan mereka menjadi modal Bali United menjaga semangat selama 90 menit demi mengalahkan Kedah, 2-0. Teco pun sempat disambut tepuk tangan dan yel-yel oleh pendukung Bali ketika memeriksa lapangan sekitar satu jam sebelum peluit mula.
Ribuan pendukung Bali menghidupkan lagi suasana Wayan Dipta. Nyanyian dukungan yang didendangkan selama 90 menit menjadi penyuntik motivasi bagi skuad Serdadu Tridatu. ”Saya senang kami bisa bertanding di hadapan ribuan pendukung lagi. Mereka (pendukung) adalah pilar krusial yang membantu kami menjaga semangat dan motivasi untuk meraih kemenangan,” ucap Cugurra yang biasa disapa Teco.
Kembali berjualan
Kehadiran pertandingan resmi dengan penonton mengembalikan pula kesempatan para pengusaha kecil untuk membuka kembali kiosnya. Sejak masa pandemi, kios-kios di sekitar Wayan Dipta tutup karena tidak ada aktivitas pertandingan yang menjadi sumber pemasukan para wirausaha kecil dan mikro itu.
Hal itu dirasakan oleh Puspawati (45). Ia berjualan berbagai macam air minum kemasan di sisi luar selatan Wayan Dipta sejak 2018 lalu. Jumat (24/6/2022) sore menjadi kesempatan perdananya kembali berjualan di kawasan stadion itu sejak pertengahan Maret 2020 lalu.
”Untuk pertandingan hari ini saya masih uji coba dulu, Mas. Jadi, saya belum menyediakan barang jualan sebanyak seperti sebelum (pandemi) Covid. Tapi, saya senang akhirnya kios bisa dibuka lagi,” ujar Puspawati.
Terdapat puluhan kios yang berada di sekitar Wayan Dipta. Berbagai macam produk dijajakan, seperti makanan ringan, sate, bakso, hingga atribut untuk mendukung Bali United.
Akhirnya, geliat sepak bola kembali di Bali. Bagi semeton, sepak bola adalah salah satu sarana hiburan sekaligus sumber mata pencarian....