Bintang baru, mulai dari Summer McIntosh, Thomas Ceccon, hingga David Popovici, bersinar di Budapest. Mereka datang bukan dari negara dengan kultur renang kuat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/OLI SCARFF
Perenang Kanada, Summer McIntosh, berlomba pada semifinal nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri Kejuaraan Dunia Renang di Budapest, Hongaria, Selasa (21/6/2022). McIntosh mencatat waktu 2 menit 5,79 detik dan memecahkan rekor dunia yunior serta membawanya ke final.
BUDAPEST, RABU — Para perenang muda ”dunia kedua”, dari Kanada, Romania, dan Italia, berlomba unjuk gigi di Kejuaraan Dunia Renang Budapest 2022. Mereka menebar ancaman nyata kepada perenang kawakan dari negara yang menguasai persaingan renang dunia, seperti Amerika Serikat dan Australia.
Kejutan terus bermunculan dalam Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Danube Arena, Budapest, Hongaria, pada 18-25 Juni 2022. Salah satunya datang dari perenang 15 tahun asal Kanada, Summer McIntosh. Sang debutan memecahkan waktu rekor dunia yunior saat tampil di semifinal 200 meter gaya kupu-kupu putri, Rabu (22/6/2022) WIB.
McIntosh finis dengan catatan waktu 2 menit 5,79 detik, memecahkan rekor milik perenang Jepang, Suzuka Hasegawa (2 menit 6,29 detik), yang diciptakan pada April 2017 di Nagoya, Jepang. Dia juga lolos ke final sebagai perenang tercepat, mengungguli dua perenang AS, Hali Flickinger (27) dan Regan Smith (20), yang merupakan peraih medali Olimpiade Tokyo 2020 di nomor tersebut.
”Saya tidak menyangka akan menyentuh 2 menit 5 detik. Namun, begitu melangkah keluar dengan semua energi dan kegembiraan dari penonton, saya menikmati itu. Itu memacu adrenalin dan motivasi saya,” kata perenang setinggi 1,72 meter itu.
AFP/FERENC ISZA
Perenang Kanada, Summer McIntosh, melambaikan tangan ke penonton seusai meraih medali perak pada nomor 400 meter gaya bebas putri Kejuaraan Dunia Renang di Budapest, Hongaria, Sabtu (18/6/2022).
McIntosh, perenang termuda Kanada di Olimpiade Tokyo, sudah unjuk gigi sejak Sabtu lalu. Dia meraih perak di nomor 400 meter gaya bebas. Hanya tertinggal 1,24 detik dari ”ratu renang” jarak menengah asal AS, Katie Ledecky (25), yang memecahkan rekor kompetisi dengan 3 menit 58,15 detik.
Seperti disampaikan analis renang CBS Sports, Byron MacDonald, April lalu, McIntosh akan semakin baik seiring waktu. Dia disebut sebagai talenta yang muncul sekali dalam satu generasi. Adapun McIntosh akan membuktikan kehebatannya lagi di final 200 meter gaya kupu-kupu, Kamis dini hari.
Tim putri Kanada pun semakin menebar ancaman. Di Tokyo, mereka baru meraih emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu lewat Maggie Mac Neil (22). McIntosh dan Mac Neil akan menjadi tulang punggung pada masa depan. Adapun tim renang Kanada baru mengoleksi 9 emas sepanjang sejarah Olimpiade, lebih sedikit ketimbang raihan tim AS di Tokyo (11 emas).
Sebelumnya, perenang 21 tahun asal Italia, Thomas Ceccon, juga sukses mengguncang Danube Arena lewat pemecahan rekor dunia di nomor 100 meter gaya punggung. Ceccon dengan catatan 51,60 detik mengalahkan perenang veteran AS, Ryan Murphy (26), yang merupakan pemegang rekor dunia selama enam tahun.
Begitu melangkah keluar dengan semua energi dan kegembiraan dari penonton, saya menikmati itu. Itu memacu adrenalin dan motivasi saya.
AP PHOTO/PETR DAVID JOSEK
Perenang Italia, Thomas Ceccon, memamerkan medali emasnya setelah memenangi nomor 100 meter gaya punggung pada Kejuaraan Dunia Renang di Budapest, Hongaria, Senin (20/6/2022). Ceccon juga memecahkan rekor dunia dengan mencatat waktu 51,60 detik,
Murphy menciptakan rekor itu di Olimpiade Rio 2016 dengan catatan 51,85 detik. Ceccon, menurut data SwimSwam, kalah cepat 0,01 detik dari rekor tersebut pada 50 meter pertama (25,14 detik). Namun, berkat stamina kuat, dia berhasil menjaga konsistensi di 50 meter kedua. Catatannya tidak terlalu jauh dibandingkan sebelum pembalikan, yaitu 26,46 detik.
Kemajuan Ceccon begitu pesat dari tahun ke tahun. Waktu terbaiknya pada 2020 hanya 52,84 detik. Dalam kurang dari setahun, waktunya menyentuh 52,30 detik di Olimpiade Tokyo. Catatan itu semakin impresif di Budapest.
Ceccon masih ingin lebih cepat. ”Saya bukannya mengatakan pasti menang di lomba kali ini. Namun, faktanya, dua perenang Rusia (peraih emas dan perak di Tokyo) tidak hadir. Jika ada mereka, pasti tantangannya lebih besar lagi,” ucapnya.
Berkat sumbangan itu, Italia berada di peringkat ke-2 perolehan medali sementara dengan 4 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Mereka hanya di bawah tim AS. Adapun Italia tidak mampu meraih satu emas pun di Tokyo.
Ekspresi perenang Romania, David Popovici, setelah meraih medali emas pada final nomor 200 meter gaya bebas Kejuaraan Dunia Renang di Budapest, Hongaria, Senin (20/6/2022).
David Popovici (17), perenang Romania, juga bersinar ketika meraih emas di nomor 200 meter gaya bebas dengan catatan 1 menit 43,21 detik. Dia menjadi perenang termuda, dari lima nama, yang bisa berenang di bawah 1 menit 44 detik. Popovici hanya terpaut 0,25 detik dari waktu terbaik perenang legendaris Michael Phelps pada 2008.
Popovici, perenang pertama Romania yang menjadi juara dunia, berpeluang meneruskan dominasi di final 100 meter gaya bebas. Dia menjadi perenang tercepat di semifinal dengan catatan 47,13 detik. Peluang itu semakin besar karena peraih emas Olimpiade di nomor itu, Caeleb Dressel, ditarik dari lomba karena alasan medis.
Perenang Indonesia, Farrel Tangkas (20), menyudahi penampilan di Budapest dengan finis ke-27 dari 31 peserta dalam kualifikasi nomor 200 meter gaya punggung. Dengan waktu 2 menit 4,84 detik, dia belum mampu lolos ke babak selanjutnya.
Catatan itu jauh lebih lambat dibandingkan saat Farrel meraih perunggu di SEA Games Vietnam 2021 pada Mei 2022. Dia finis 2 menit 1,8 detik ketika itu. Penurunan performa ini tidak lepas dari agenda yang terlalu mepet dengan SEA Games. Farrel dan empat perenang Indonesia lain tidak punya waktu untuk kembali ke puncak performa. (AFP/REUTERS)