Lewis Hamilton mengawali akhir pekan balapan di Kanada dengan melabeli mobilnya seperti sebuah bencana karena tidak kompetitif. Namun, Mercedes mampu menemukan solusi jitu sehingga W13 bisa lebih kompetitif.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
MONTREAL, MINGGU — Montreal, yang awalnya diperkirakan menjadi bencana lainnya bagi Mercedes, ternyata berakhir dengan kegembiraan dan optimisme bagi tim Panah Perak. Kerja keras pada teknisi pabrikan Jerman itu membuat W13 mampu melesat di trek Montreal yang tidak rata sehingga Lewis Hamilton finis ketiga dan George Russell keempat. Pencapaian ini sangat melegakan meskipun Mercedes masih perlu mencari keping yang hilang untuk mengimbangi pace mobil-mobil Red Bull dan Ferrari. Dua pekan ke depan, tim Panah Perak berpotensi tampil lebih kompetitif di Silverstone, Inggris.
”Pujian besar untuk tim saya yang ada di markas. Para wanita dan pria yang ada di pabrik bekerja kerja setiap pekan. Sulit untuk terus bekerja, bekerja, bekerja, dan tidak melihat kemajuan,” kata Hamilton seusai balapan, Minggu (19/6/2022) atau Senin dinihari WIB.
Menurut Hamilton, kualifikasi kemarin sangat emosional bagi dirinya dan Angela (fisioterapis). ”Kami merasa seperti ’wow, ini sangat bagus bagi kami’. Kami telah bekerja sangat keras dan bisa memiliki pace yang kuat hari ini memberi saya sangat banyak harapan dan kepercayaan diri bahwa kami bisa melangkah maju,” ujar juara dunia tujuh kali Formula 1 itu dikutip BBC.
”Ada potensi di mobil ini. Ini memang belum seperti yang kami inginkan. Masih ada pekerjaan kecil untuk diselesaikan, tetapi itu sesuatu yang sulit untuk dikendalikan,” ujar Hamilton.
”Posisi ketiga berbeda dengan menang, tetapi ini terasa seperti menang. Sedikit konsistensi mulai muncul, akhirnya. Saya tahu kami bisa lebih baik lagi, saya tahu saya bisa melakukan lebih, hanya perlu terus bekerja,” kata Hamilton.
Pebalap asal Inggris itu memang belum bisa melanjutkan pencapaian briliannya di Montreal, di mana dia meraih rekor tujuh kemenangan, setara dengan Michael Schumacher. Namun, akhir pekan ini dia meraih optimisme dirinya bisa kembali ke persaingan papan atas melawan para pebalap Red Bull dan Ferrari.
Performa mobil W13 jauh membaik di Montreal setelah balapan yang paling menyakitkan bagi Hamilton di Baku, Azerbaijan, karena mobil memantul-mantul sangat parah. Hamilton pun mengakhiri balapan dengan rasa sakit pada punggung hingga dia memerlukan fisioterapi bersama Angela Cullen untuk menyiapkan diri menghadapi balapan di Kanada.
Hasil positif di Montreal, di mana W13 bisa kompetitif tanpa masalah memantul-mantul yang parah seperti di Baku, membuat Hamilton termotivasi untuk tampil lebih baik di Silverstone, di depan para penggemarnya. Silverstone dengan trek yang lebih mulus serta performa Mercedes selalu tampil bagus di sana berpotensi menghasilkan balapan yang lebih baik bagi Hamilton. Sebelumnya, Mercedes juga tampil kuat di Barcelona, trek yang mulus seperti Silverstone.
Posisi ketiga berbeda dengan menang, tetapi ini terasa seperti menang.
”Saya sangat bersemangat kembali ke Inggris, cuacanya sangat bagus saat ini, jadi saya berharap itu tidak berubah,” ucap Hamilton.
Rekan setim Hamilton, pebalap muda Inggris, George Russell, juga konsisten tampil bagus saat balapan meskipun dia kurang puas dengan hasil kualifikasi di trek yang basah. Russell start dari posisi kedelapan dan finis di posisi keempat. Dia mempertahankan catatan selalu finis di lima besar dalam sembilan balapan yang telah dijalani. Russell kini di posisi keempat klasemen dengan 111 poin, hanya terpaut 15 poin dari pebalap Ferrari, Charles Leclerc, di peringkat ketiga klasemen sementara.
”Lewis dan George keduanya sangat bagus. Kami menunjukan pace hari ini. Kami menerapkan drag level yang berbeda. Terkait performa saat balapan, kami cepat. Ke depan, menurut saya, kami hanya perlu mengembangkan mobil secara berbeda dibandingkan dengan yang telah kami lakukan. Kami tidak tepat di sejumlah area dan kami memiliki masalah. Saya pikir sebelum mengawali musim depan, perlu untuk mengetahui apa masalahnya,” kata Kepala Tim Mercedes Toto Wolff kepada Sky Sports.
”Di dalam tim, Lewis selalu memiliki pola pikir positif. Bagaimana keduanya bekerja bersama sungguh menakjubkan. Dalam pertemuan persiapan balapan, mereka selalu saling mengajukan pertanyaan. Bagaimana mereka berdua berkembang sangat bagus,” kata Wolff.
Mercedes yang mengawali musim ini dengan lesu karena masalah porpoising, perlahan tetapi pasti, terus membaik. Namun, mereka memang masing tertinggal dibandingkan dengan Red Bull dan Ferrari yang dominan di papan atas. Red Bull kini memimpin klasemen konstruktor serta pebalap melalui Max Verstappen.
Pebalap asal Belanda itu meraih kemenangan keenam di Montreal, yang merupakan kemenangan pertamanya di Kanada. Kini, Verstappen memuncaki klasemen dengan 175 poin, unggul 46 poin atas rekan setimnya, Sergio Perez, di posisi kedua. Perez gagal finis di Montreal karena kerusakan mobil. Di bawah mereka ada Leclerc, Russell, Carlos Sainz Junior, dan Hamilton.
Verstappen memenangi balapan seri Kanada dengan seni bertahan yang brilian untuk membendung serangan pebalap Ferrari, Carlos Sainz Junior. Verstappen yang menggunakan ban enam putaran lebih lama mampu membuat Sainz tetap di di belakangnya dalam 15 putaran terakhir setelah safety car.
”Ini balapan yang sangat sulit. Saya berharap memiliki pace sedikit lebih baik, tetapi sepertinya kami sedikit kurang dibandingkan dengan Carlos. Ini sedikit lebih sulit dari yang saya harapkan,” ucap Verstappen.
”Dalam 15, 16 putaran terakhir, kami benar-benar tancap gas hingga limit dan saya tahu bahwa saya tidak boleh melakukan kesalahan. Namun, ini balapan yang bagus. Selalu lebih menyenangkan untuk bisa benar-benar tancap gas dengan mobil Formula 1 dibandingkan dengan berusaha menjaga ban (tidak habis),” kata Verstappen.
”Ini balapan yang semestinya, tekanan yang semestinya. Saya mengalami beberapa momen di mana saya sedikit oversteer, kemudian saya melihat spion dan saya melihat Carlos mengalami kondisi yang sama. Jadi, ini benar-benar di batas pengendalian mobil, tetapi bagus untuk disaksikan,” ujar juara bertahan Formula 1 itu.
Balapan ini sedikit mengecewakan bagi Sainz karena dia kembali gagal meraih kemenangan pertamanya di Formula 1. Padahal, dia memiliki ban yang enam putaran lebih muda, serta pace yang sedikit lebih baik dari Verstappen.
”Kami lebih cepat 0,2 hingga 0,3 detik di sepanjang balapan, tetapi 0,2 dan 0,3 detik itu tidak cukup untuk mendahului di sini, diperlukan selisih kecepatan yang lebih untuk bisa mendahului. Beberapa kali sangat dekat (untuk mendahului). Itu disayangkan, tetapi pada saat yang sama, saya akan mengambil sisi positifnya dan mengetahui bahwa hari ini pace ada di sana. Saya merasa nyaman dan bisa memaksa Max hingga limit,” kata Sainz kepada Formula 1.
”Ini memberi saya kepercayaan diri untuk ke depan. Sayang, di mana saya memiliki pace terbaik, kemenangan tidak diraih, tetapi ini tetap sangat bagus,” ucap Sainz.
Rekan setim sainz, Charles Leclerc, merasa frustrasi karena pada awal balapan dirinya tertahan lama di papan tengah. Dia kehilangan banyak waktu karena tidak bisa mendahului para pebalap di depannya yang rapat dan berada dalam zona DRS. Leclerc yang start dari posisi paling belakang karena menggunakan komponen pengendali elektronik melebihi kuota, finis di posisi kelima.
”Ini sebenarnya hari yang membuat frustrasi. Bagian terakhir balapan menyenangkan, tetapi bagian pertama saya tertahan dalam rangkaian DRS di tengah balapan. Saya tertahan di belakang Esteban (Ocon) karena dia memiliki ban yang jauh lebih segar. Ini hanya tentang berusaha sabar dan berpikir tentang akhir balapan,” ujar Leclerc.