Setelah absen di Indonesia Masters, pebulu tangkis papan atas dunia dari Jepang kembali tampil di Indonesia Terbuka. Mereka langsung tampil menggebrak. tidak terbendung lawan-lawannya di babak awal.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Setelah absen di Indonesia Masters 2022, para pebulu tangkis papan atas Jepang tampil menggebrak pada babak pertama East Ventures Indonesia Terbuka, Selasa (14/6/2022), di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Ganda putri ranking 7 dunia, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, dan tunggal putri terbaik Jepang, Akane Yamaguchi, melaju ke babak kedua. Namun, kemenangan itu mereka gapai dengan susah payah.
Nami/Chiharu mendapatkan perlawanan sengit dari pasangan Denmark, Julie Finne-Ipsen/Mai Surrow. Sejak gim pertama, perolehan poin antara Nami/Chiharu dan Julie/Mai berlangsung sengit. Terus mendapat serangan melalui bola-bola lob dan smes, Julie/Mai bertahan sangat baik. Ketangguhan mereka dalam bertahan mampu membuat Nami/Chiharu melakukan kesalahan ketika melancarkan serangan bergelombang.
Julie/Mai mulai kesulitan meladeni intensitas permainan Nami/Chiharu sejak tertinggal 11-12. Setelah itu, Nami/Chiharu mencetak empat poin beruntun. Julie/Mai kerap membuat kesalahan yang pada akhirnya memberikan Nami/Chiharu kemenangan 21-14 di gim pertama.
Perlawanan sengit kembali ditampilkan Julie/Mai di gim kedua. Perolehan poin berlangsung ketat dan saling susul-menyusul. Saat Nami/Chiharu tinggal berjarak dua poin dari kemenangan, penampilan mereka mengendur dengan membuat kesalahan dalam pengembalian bola.
Julie/Mai memanfaatkan kesempatan itu untuk mengejar Nami/Chiharu sehingga perolehan poin menjadi sama kuat 20-20. Julie/Mai akhirnya tidak lagi mampu membendung Nami/Chiharu hingga menyerah 22-24. "Kami membuat begitu banyak kesalahan di gim kedua. Kami akan memperbaiki ke depannya dan bersiap menyambut pertandingan berikutnya," ujar Nami seusai pertandingan.
Kemenangan itu membuat Nami/Chiharu berpeluang melanjutan konsistensi mereka sejak akhir 2021. Sebelum saat itu, mereka bahkan belum masuk unggulan. Saat itu, mereka masih berada di bawah tiga seniornya, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Matsumoto/ Wakana Nagahara, dan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Performa Nami/Chiharu meningkat di akhir 2021, tepatnya di Perancis Terbuka dengan menembus semifinal. Performa gemilang Nami/Chiharu berlanjut hingga Festival Bulu Tangkis Indonesia di Bali pada akhir 2021. Kala itu, Nami/Chiharu menjadi juara Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka. Menjalani dua turnamen dalam waktu yang berdekatan, stamina dan fokus Nami/Chiharu tidak mengendur.
Kami sangat bahagia bisa bermain lagi di Istora. Main pertama lagi di sini, kami merasa tidak bermain cukup bagus. Tapi, senang bisa menang dua gim langsung. (Chiharu Shida)
Di turnamen ketiga, yaitu BWF World Tour Finals, mereka kembali mampu menembus partai puncak, kendati kalah dua gim langsung dari pasangan Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong 21-14 dan 21-14. Tahun ini, performa Nami/Chiharu tidak memudar.
Bahagia di Istora
Mereka sukses menjuarai turnamen bulu tangkis tertua di dunia, All England. Setelah itu, mereka kembali menjadi juara di Thailand Terbuka. Namun, Nami/Chiharu memilih absen di Indonesia Masters 2022 dan hanya berpartisipasi di Indonesia Terbuka.
"Kami sangat bahagia bisa bermain lagi di Istora. Main pertama lagi di sini, kami merasa tidak bermain cukup bagus. Tapi, senang bisa menang dua gim langsung," kata Chiharu.
Menurut Nami, tidak ada perbedaan yang signifikan antara bermain di hadapan penonton atau tidak dalam pengaruhnya terhadap penampilan mereka. Saat mengawinkan gelar juara Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka tahun lalu, Nami/Chiharu bertanding di Bali yang tidak dihadiri penonton untuk mencegah penularan Covid-19.
Kali ini, mereka mengaku begitu menikmati bermain di bawah teriakan penonton yang mengelu-elukan nama mereka. "Senang bermain di sini dan ada yang memanggil nama kami. Sebenarnya, kami tidak terlalu merisaukan ada penonton atau tidak. Itu tidak terlalu berpengaruh apa-apa," ucap Nami.
Penampilan Akane Yamaguchi
Pada pertandingan lainnya, tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi, bersaing dalam turnamen Indonesia Terbuka tanpa mengikuti Indonesia Masters pada pekan sebelumnya. Meski memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri tampil dalam Indonesia Terbuka, Yamaguchi tak menilai itu sebagai keuntungan baginya.
Menurutnya, semua peserta Indonesia Terbuka adalah pemain bagus, termasuk pemain-pemain yang tak berstatus non unggulan. “Dibandingkan pemain-pemain yang tak tampil di final, mungkin saya diuntungkan. Tetapi, jika dibandingkan dengan pemain lain yang sudah kalah pada babak-babak awal, saya rasa kondisi saya dengan mereka, sama saja,” tutur Yamaguchi.
Juara dunia tunggal putri itu mengatakan hal tersebut setelah mengalahkan Mia Blichfeldt (Denmark), 21-15, 21-18, pada babak pertama. Yamaguchi sempat dipersulit Blichfeldt dengan permainan dalam tempo cepat, namun dia bisa bertahan ketika mendapat banyak poin dari drop shot dan pukulan tipuan yang arahnya tak diduga lawan.
Pemain yang akan berhadapan dengan Sayaka Takahashi atau Zhang Beiwen pada babak kedua itu senang bisa kembali bertanding di Istora yang diramaikan penonton. “Saya senang bisa kembali bermain di sini karena penonton di Istora terkenal luar biasa. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik di sini,” kata juara Indonesia Terbuka 2019 itu.