Timnas Perancis memasuki periode krisis akibat gagal menang di empat laga Liga Nasional Eropa, bulan ini. Meski tampil dominan, produktivitas "Les Bleus" buruk. Hal itu tak terlepas dari absennya Pogba dan N'Golo Kante.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AFP/FRANCK FIFE
Bola bersarang ke gawang tuan rumah Perancis menyusul eksekusi penalti pemain Kroasia, Luka Modric (tengah), pada laga penyisihan grup Liga Nasional Eropa musim 2022-2023 di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Perancis takluk, 0-1, pada laga itu.
PARIS, SELASA – Lima bulan menjelang Piala Dunia Qatar 2022 dimulai, Perancis, sang juara bertahan, memasuki periode terburuk di era Pelatih Dider Deschamps. Gagal menang pada empat laga awal di Liga Nasional Eropa 2022-2023 adalah alarm dari anjloknya performa “Les Bleus” pada tahun ini.
Catatan buruk itu tercipta setelah Perancis tumbang, 0-1, dari Kroasia di Stade de France, Saint-Dennis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Gol tunggal kapten Kroasia, Luka Modric, melalui eksekusi penalti pada menit kelima cukup memberikan kekalahan pertama Perancis dari negara pecahan Yugoslavia itu.
Hasil itu sekaligus menjadi kekalahan kedua Les Bleus di Stade de France pada Liga Nasional Eropa musim ini. Sebelumnya, sang juara bertahan tumbang, 1-2, dari Denmark, 4 Juni lalu. Tren buruk itu membuat mereka tersingkir dari persaingan menuju tangga juara sekaligus memupus peluang mempertahankan predikat kampiun Liga Nasional Eropa.
Perancis sebelumnya juga hanya membawa pulang hasil imbang, 1-1, pada lawatan ke Kroasia dan Austria. Dengan hasil itu, Karim Benzema dan kawan-kawan baru mengumpulkan dua poin, sehingga terpuruk di dasar klasemen Grup A1.
AFP/FRANCK FIFE
Bek Kroasia Josip Stanisic (kanan), mengulurkan tangan untuk membantu pemain Perancis, Lucas Digne (kiri), berdiri seusai berakhirnya laga penyisihan grup Liga Nasional Eropa musim 2022-2023 di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Perancis takluk, 0-1, pada laga itu.
Petualangan Perancis di Liga Nasional Eropa musim ini menyisakan dua pertandingan, yaitu tandang ke Denmark dan menjamu Austria di kandang. Semua laga itu berlangsung September mendatang.
Meski bisa menyapu bersih dua laga itu dengan kemenangan, Perancis dipastikan tidak akan bisa mengejar perolehan poin Denmark yang memimpin Grup A1 dengan perolehan 9 poin. Denmark dan Kroasia (7 poin) menjadi tim yang berpeluang lebih besar untuk merebut satu tiket menuju semifinal.
“Ini adalah bulan Juni yang sangat sulit untuk kami. Kami tidak memiliki energi atau kekuatan yang cukup untuk melawan tim yang memiliki dua hal itu lebih baik dari kami. Selain itu, kami juga tidak memiliki keberuntungan. Tetapi, di atas segalanya, kebugaran menjadi kekurangan utama,” ucap Deschamps dilansir L’Equipe.
Deschamps mengakui, dirinya perlu banyak melakukan pembenahan untuk meningkatkan performa Les Bleus dalam laga internasional bulan September yang menjadi ajang pemanasan terakhir sebelum tampil di Piala Dunia, November mendatang. Sebab, menurut dia, status juara dunia bukan jaminan bagi Perancis untuk bisa konsisten tampil lebih baik dari lawan.
“Status kami sebagai juara dunia tidak akan membantu kami memenangkan pertandingan. Kroasia telah menunjukkan itu karena mereka tampil lebih dinamis,” kata Deschamps, pelatih berusia 53 tahun.
AFP/FRANCK FIFE
Bek Perancis, Ibrahima Konate (kiri), dan gelandang Kroasia, Nikola Vlasic, berjibaku pada laga penyisihan grup Liga Nasional Eropa musim 2022-2023 di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Perancis takluk, 0-1, pada laga itu.
Sebelum berbicara jauh tentang Piala Dunia, nasib Perancis bisa terasa lebih buruk jika gagal beranjak dari dasar klasemen Grup A1 Liga Nasional Eropa musim ini. Pasalnya, im yang menduduki peringkat terbawah di Grup A akan turun kasta ke Grup B untuk Liga Nasional Eropa edisi selanjutnya.
Jika Les Bleus terdegradasi, maka itu akan menjadi catatan terburuk bagi tim pemegang predikat juara bertahan Liga Nasional Eropa. Juara edisi perdana Liga Nasional Eropa, Portugal, juga gagal lolos ke babak semifinal edisi berikutnya. "Selecao das Quinas" menduduki peringkat kedua karena gagal bersaing dengan Perancis di Grup A3 edisi 2020-2021.
Tetap dominan
Apabila melihat empat pertandingan Perancis tanpa memerhatikan hasil akhir, performa Les Bleus seperti tidak ada masalah. Mereka tampil dominan atas tiga tim di empat pertandingan itu. Mereka mengkreasikan 14,5 tembakan per laga dan rerata 58,5 persen penguasaan bola. Dua catatan statistik itu adalah yang terbaik untuk 16 tim yang berpartisipasi di Grup A.
Presnel Kimpembe, bek tengah yang mengenakan ban kapten di laga kontra Kroasia, kecewa dengan hasil di empat laga awal Liga Nasional Eropa musim ini. Perancis, tambahnya, harus membayar mahal performa buruk dalam penyelesaian akhir.
“Tidak menang di empat pertandingan sangat mengecewakan. Kami kecewa dengan hasil akhir. Kami kekurangan banyak hal, terutama tidak cukup tajam untuk memaksimalkan peluang,” ujar Kimpembe yang bermain untuk Paris Saint-Germain.
TANGKAPAN LAYAR BBC
Statistik laga Perancis versus Kroasia pada laga penyisihan grup Liga Nasional Eropa di Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB.
Dalam empat laga itu, Les Bleus hanya mencetak tiga gol. Padahal, Perancis dihuni dua penyerang terbaik di kolong langit saat ini, yaitu Benzema dan Kylian Mbappe. Kedua pemain itu turun sebagai tandem di lini depan Perancis pada laga kandang melawan Denmark dan Kroasia. Tetapi, penampilan mereka sebagai duet sejak peluit mula gagal membawa Perancis meraih tiga poin, bahkan menghindar dari kekalahan.
“Benzema dan Mbappe tidak mampu menyatu untuk membongkar pertahanan Kroasia,” bunyi ulasan analisis L’Equipe.
Merindukan Pogba dan Kante
Performa buruk dua penyerang itu tidak lepas pula dari absennya dua gelandang andalan Deschamps, yaitu Paul Pogba dan N’Golo Kante, yang perannya krusial di pertandingan penting. Laga internasional bulan ini menjadi kali pertama Deschamps tidak menyertakan salah satu dari dua gelandang itu.
Padahal, Pogba dan Kante adalah gelandang dengan menit tampil terbanyak bagi Les Bleus di era Deschamps. Pogba tampil di 91 laga dengan 7.130 menit, sedangkan Kante membela Perancis di 52 pertandingan dengan catatan 4.029 menit. Di skuad Perancis saat ini, menit bermain dua gelandang kelas dunia itu hanya kalah dari Hugo Lloris, Raphael Varane, Olivier Giroud, dan Mbappe.
AFP/FRANCK FIFE
Penyerang Kroasia, Ante Budimir (kanan), menyundul bola saat dibayangi bek Perancis, Presnel Kimpembe, pada laga penyisihan grup Liga Nasional Eropa musim 2022-2023 di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Selasa (14/6/2022) dini hari WIB. Perancis takluk, 0-1, pada laga itu.
Aurelien Tchouameni, gelandang muda Perancis, mengatakan, timnya masih dalam tahap adaptasi dengan sejumlah skema dan susunan pemain berbeda. Tchouameni, yang selama ini bermain bersama Pogba, harus menjadi pemimpin lini tengah Perancis.
“Pelatih ingin menguji beberapa hal dalam permainan kami. Tidak perlu ada kepanikan sebab kami akan jauh lebih baik di pertandingan internasional selanjutnya,” kata Tchouameni yang baru saja diumumkan sebagai pemain baru Real Madrid.
Sementara Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menganggap kemenangan perdana Kroasia dalam 10 duel kontra Perancis adalah capaian luar biasa. Kemenangan itu adalah bekal berharga baginya untuk mempersiapkan tim jelang menghadapi dua laga tersisa di Liga Nasional Eropa dan Piala Dunia Qatar.
“Hasil ini tak diragukan lagi adalah salah satu kemenangan terbaik saya. Menang melawan juara dunia di kandang mereka adalah sesuatu yang mengagumkan,” kata Dalic dilansir laman UEFA. (AFP)