Kekalahan dari Swiss kian membuktikan Portugal tidak bisa melepas ketergantungan terhadap Cristiano Ronaldo. "CR7" adalah pemberi magis yang hadirkan garansi gol sekaligus memperbesar peluang Portugal untuk menang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Memiliki sumber gol, seperti Cristiano Ronaldo, menghadirkan ketergantungan akut bagi tim nasional Portugal. Kehadiran pemain berjuluk “CR7” itu bisa membantu Portugal meraih hasil positif, tetapi di satu sisi tanpa penyerang berusia 37 tahun itu, tim Selecao das Quinas seakan kehilangan separuh jiwanya.
Dalam laga penutup pekan internasional, awal Juni ini, Portugal secara mengejutkan tumbang 0-1 dari Swiss di Stade de Geneve, Geneva, Swiss, Senin (13/6/2022) dini hari WIB, di pertandingan keempat Grup B1 Liga Nasional Eropa 2022-2023. Itu kekalahan pertama Portugal di ajang tersebut. Sedangkan, bagi Swiss itu kemenangan perdana mereka di tahun 2022.
Laga di Geneva itu adalah yang pertama tanpa kehadiran sang kapten di tahun ini. Pelatih Portugal Fernando Santos mengizinkan Ronaldo untuk tidak ikut ke Geneva, sehingga bisa menikmati liburan akhir musim. Tanpa Ronaldo, Santos menurunkan Andre Silva untuk mengisi posisi penyerang tengah. Pemain RB Leipzig itu didampingi Rafael Leao dan Otavinho di kedua sisi sayap.
Pada babak kedua, giliran Goncalo Guedes dan Diogo Jota mengisi posisi penyerang sayap. Hanya saja, 20 peluang yang dikreasikan Selecao das Quinas, gagal berbuah gol penyama kedudukan.
Hasil itu amat kontras dibandingkan pertemuan perdana kedua tim di laga kedua Liga Nasional Eropa, Senin (6/6) pekan lalu di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal. Pada laga itu, Portugal menang telak dengan skor 4-0 berkat sumbangan brace atau dua gol dari Ronaldo. Selain itu, CR7 juga menciptakan sebuah asis.
Selain pada laga tandang menghadapi Swiss, Ronaldo juga sempat tidak turun sebagai pemain utama pada laga menghadapi Spanyol, 3 Juni lalu. Tanpa Ronaldo, Portugal juga sempat tertinggal satu gol lebih dulu di babak pertama.
Penampilan Portugal lebih menyerang di 30 menit akhir setelah Ronaldo masuk menggantikan Otavinho di menit ke-62. Portugal pun bisa mencetak gol penyama kedudukan melalui sepakan Ricardo Horta ketika waktu normal tersisa delapan menit.
Sementara itu, ketika Ronaldo tampil penuh selama 90 menit, Portugal bisa mengemas tiga poin ketika menjalani dua laga kandang kontra Swiss dan Ceko.
Kondisi itu kian mempertegas ketergantungan Portugal dengan pemain yang identik dengan nomor tujuh itu. Sumbangan besar Ronaldo terlihat di Piala Eropa 2020 lalu. Ronaldo selalu mencetak gol di tiga laga penyisihan untuk membantu Portugal menembus babak 16 besar.
Langkah Portugal terhenti di babak 16 besar Piala Eropa 2020 akibat kalah 0-1 dari Belgia. Itu adalah satu-satunya penampilan Ronaldo yang gagal mencatatkan nama di papan skor di Piala Eropa 2020.
Santos kecewa dengan kekalahan dari Swiss itu. Portugal pun terpaksa melepas untuk sementara posisi puncak Grup B1 ke Spanyol yang mengalahkan Ceko 2-0. Dengan hasil itu, Spanyol mengoleksi tujuh poin dari empat laga. Sedangkan Portugal berada di posisi kedua dengan enam poin.
Tanpa kehadiran Ronaldo, Santos menilai, timnya tampil kurang tenang dalam memanfaatkan peluang yang diciptakan.
“Kami seharusnya tampil lebih tenang dan lebih efektif karena mengkreasikan lebih banyak peluang dibandingkan mereka (Swiss). Kami harus belajar untuk terus meningkatkan performa dengan skuad yang ada sebab nasib kami amat bergantung dari hasil yang kami raih,” kata Santos dilansir A Bola.
Sementara itu, Swiss mencetak gol cepat melalui sundulan penyerang Haris Seferovic. Gol itu tercipta ketika laga baru berjalan 57 detik yang sekaligus menjadi gol tercepat di ajang Liga Nasional Eropa.
Ruben Neves, gelandang Portugal yang bermain untuk Wolverhampton Wanderers, mengakui, Ronaldo memberikan aura positif setiap membela Portugal. Ia merasakan nuansa yang berbeda di dalam skuad Selecao ketika sang kapten absen.
Ronaldo memberikan aura positif setiap membela Portugal. (Ruben Neves)
“Kami tidak pernah mengurangi ambisi kami untuk mengerahkan kemampuan terbaik setiap tampil untuk timnas. Namun, Cristiano (Ronaldo) selalu bisa memberikan perbedaan untuk tim,” ucap Neves yang menjalani laga timnas ke-30 bersama Portugal di Geneva.
Tak tertandingi
Ronaldo memang sosok yang sulit ditandingi dalam sejarah sepak bola Portugal. Raihan dua trofi bersama Selecao, yaitu Piala Eropa 2016 dan Liga Nasional Eropa 2018-2019, membuatnya jauh lebih baik dari legenda Portugal lainnya, seperti Luis Figo dan Eusebio.
Di sisi lain, Ronaldo adalah pencetak gol tersubur dalam sejarah laga internasional dengan sumbangan 117 gol. Catatan itu diciptakannya dalam 189 laga bersama Selecao.
Dalam kurun waktu 2020 hingga 2022 ini, Ronaldo tidak bisa disaingi oleh para juniornya di Portugal. Torehan 18 golnya hanya bisa didekati Diogo Jota yang menghasilkan 9 gol.
Sejak Ronaldo menjalani debut untuk Portugal, 20 Agustus 2003, pada laga uji coba menghadapi Kazakhstan, Portugal telah menjalani 50 pertandingan tanpa CR7. Dalam laga itu, Portugal hanya meraih 28 kemenangan atau tingkat kemenangan hanya mencapai 57 persen. Kekalahan dari Swiss menjadi hasil negatif ke-11 Selecao tanpa diperkuat Ronaldo.
Adapun dengan kehadiran Ronaldo di 189 laga, Portugal memenangkan 144 laga di antaranya. Alhasil, bersama Ronaldo, tingkat kemenangan Portugal mencapai sekitar 76 persen.
Ronaldo pun membawa Portugal lolos di lima edisi Piala Eropa dan Piala Dunia. Sebelum era Ronaldo, Portugal hanya tiga kali menembus Piala Dunia, lalu cuma bisa menembus tiga edisi babak utama Piala Eropa.
Dengan sumbangan dan pengaruh besar itu, maka tak bisa dipungkiri Portugal masih amat bergantung pada pemain Manchester United itu. Sergio Pires, editor Mais Futebol¸ media Portugal, pun mengakui, Piala Dunia 2022 akan menjadi ajang yang mendebarkan bagi warga Portugal karena ajang itu berpeluang menjadi kesempatan terakhir mereka menyaksikan Ronaldo di Selecao.
“Pensiunnya Ronaldo dari timnas akan seperti masalah politik bagi Portugal. Oleh karena itu, tentu bakal ada strategi dan persetujuan khusus yang dilakukan melalui rapat besar sebelum menyetujui mundurnya Ronaldo dari timnas. Kami akan saksikan keputusannya setelah Piala Dunia nanti,” ujar Pires kepada BBC beberapa waktu lalu.
Seperti kata Santos, penampilan Portugal amat berbeda tanpa pemain terbaik dalam sejarah sepak bola mereka. Tanpa Ronaldo, tidak ada pesta untuk Portugal. (AFP/REUTERS)