Krisis Belum Berakhir, Barcelona Sulit Datangkan Lewandowski
Masalah finansial masih menjadi kendala Barcelona untuk leluasa beraktivitas di bursa transfer musim panas ini. Barca siapkan dua solusi untuk menambah kas klub demi memuluskan ambisi membeli Robert Lewandowski.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, MINGGU — Ambisi Pelatih Barcelona Xavi Hernandez untuk memperkuat lini depan dengan mendatangkan Robert Lewandowski, penyerang Bayern Muenhen, menemui jalan berliku. Itu bukan sekadar dipengaruhi keengganan Bayern melepas sumber golnya itu, tetapi ”Blaugrana” pun masih terganjal krisis ekonomi yang membuat mereka harus cermat mengatur dana transfer dan gaji pemain.
Presiden La Liga, operator Liga Spanyol, Javier Tebas, mengatakan, Barcelona tidak akan bisa mengontrak Lewandowski di bursa transfer musim panas ini tanpa terlebih dahulu menjual pemain. Mendatangkan kapten tim nasional Polandia itu bukan sebuah transaksi yang murah.
Menurut sejumlah media di Spanyol, Bayern meminta dana minimal 50 juta euro atau sekitar Rp 768,7 miliar bagi klub yang berminat membeli Lewandowski. Harga itu cukup murah karena Lewandowski hanya menyisakan kontrak selama satu tahun bersama ”Die Roten”.
Di luar dana transfer, Barca juga harus menyiapkan gaji yang mencapai 16 juta euro (Rp 246 miliar) per tahun. Besaran gaji itu telah disepakati Lewandowski. Dengan jumlah bayaran itu, maka Lewandowski rela menerima penurunan gaji hingga 6 juta euro (Rp 92,2 miliar) per musim dibandingkan bayaran dari Bayern.
Barca, per hari ini, tidak bisa mengontraknya. Barcelona tahu apa yang harus mereka lakukan agar tidak semakin tenggelam dalam masalah ekonomi
”Barca, per hari ini, tidak bisa mengontraknya. Barcelona tahu apa yang harus mereka lakukan agar tidak semakin tenggelam dalam masalah ekonomi,” kata Tebas dalam sebuah konferensi di Malaga, Spanyol, dikutip Mundo Deportivo edisi Minggu (12/6/2022).
Ia menambahkan, ”Saya tidak tahu jika Laporta (Presiden Barcelona) akan menjual (Frenkie) De Jong atau Pedri. Intinya, Laporta tahu bahwa harus menjual aset demi mendatangan (aset) lainnya.”
Krisis finansial yang menjadi warisan mantan Presiden Barca Josep Maria Bartomeu memberikan petaka bagi Barca, tahun lalu. Pasalnya, mereka tidak bisa memperpanjang kontrak Lionel Messi.
Eduard Romeu, Wakil Presiden Bidang Ekonomi Barcelona, mengakui, pernyataan Tebas itu menghadirkan kepanikan di dalam manajemen klub dan perwakilan Lewandowski. Menurut dia, Tebas tidak layak menyampaikan permasalahan itu kepada publik yang memberikan dampak besar secara ekonomi bagi Blaugrana.
”Itu adalah bentuk intervensi dari Tebas dalam upaya kami mendatangkan Lewandowski. Kami tidak meminta perlakuan khusus, tetapi kami ingin ada perlakuan yang sama dengan klub lain. Sebab, kami terus berupaya untuk mengatasi kerugian yang tercipta dalam tiga tahun terakhir,” ujar Romeu.
Dua solusi
Alih-alih menjual pemain untuk melonggarkan neraca keuangan, Presiden Barca Joan Laporta tengah menyiapkan dua solusi untuk mengatasi krisis itu. Pertama, ia berencana menjual kepemilikan masing-masing 49 persen saham dari dua aset milik klub, yaitu Barca Licensing and Merchandising (BLM) dan Barca Studios.
Kemudian, Laporta juga berencana menawarkan 8,2 persen saham hak audio-visual Barca kepada CVC, firma ekuitas swasta yang memegang hak komersial La Liga. Dua solusi ekonomi itu akan disampaikan dan dimintai persetujuannya pada rapat dewan petinggi klub, Kamis (16/6/2022).
”Apabila dua operasi ekonomi itu bisa diaktifkan, maka itu akan membersihkan Barca dari krisis finansial. Kami akan memiliki dana positif untuk membayar utang-utang dan memperkuat tim profesional,” kata Laporta dilansir AS.
Dua solusi itu akan menghadirkan dana segar sekitar 400 juta euro (Rp 6,14 triliun). Laporta berencana menggunakan dana sebesar 200 juta euro (Rp 3,07 triliun) untuk melunasi utang-utang klub yang telah jatuh tempo pada 2020 dan 2021.
Sisa dari dana itu akan digunakan untuk proyek olahraga, termasuk untuk uang transfer yang disiapkan untuk membeli pemain baru di jendela transfer yang dimulai, 1 Juli nanti.
Laporta menambahkan, klubnya memiliki prioritas untuk memperpanjang kontrak dua pemain utama, yaitu Pablo Gavi dan Ousmane Dembele. Gavi memiliki sisa masa bakti di dalam kontraknya selama satu tahun, sedangkan kontrak Dembele akan kedaluwarsa 30 Juni ini.
”Kami telah memberikan proposal kepada Gavi dan Ousmane untuk perpanjangan kontrak. Kami tengah menunggu respons dari mereka,” ucapnya.
Saingan dari Inggris
Di tengah kendala yang dialami Blaugrana, dua klub Inggris, Manchester United dan Chelsea, mengintip peluang untuk berburu tanda tangan Lewandowski. Namun, kedua tim itu juga memiliki kondisi yang membuat mereka tidak bisa langsung membuka dialog dengan perwakilan Lewandowski dan manajemen Bayern.
Dilaporkan Daily Star, Chelsea wajib melego Romelu Lukaku terlebih dahulu untuk mendatangkan penyerang elite lain di bursa transfer musim panas ini. Hingga kini, rencana ”Si Biru” melepas Lukaku baru disambut oleh Inter Milan. Hanya saja, Inter hanya ingin meminjam Lukaku dengan klausul kewajiban pembelian di tahun depan.
Manajer MU Erik Ten Hag lebih tertarik untuk lebih dahulu merayu mantan anak asuhnya di Ajax Amsterdam, Frenkie De Jong, demi tiba di Stadion Old Trafford dari Barca. Menurut The Guardian, tawaran pertama ”Setan Merah” untuk De Jong sebesar 70 juta euro (Rp 1,07 triliun) ditolak mentah-mentah oleh Blaugrana.
Di sisi lain, media Perancis L’Equipe melaporkan Paris Saint-Germain juga siap masuk dalam persaingan membeli Lewandowski jika telah menentukan pelatih baru di musim depan. PSG berencana memecat Mauricio Pochettino, lalu menggantinya dengan Zinedine Zidane. (AFP/AP)