Warriors menjawab dengan tegas kekalahan dari Celtics di gim satu. Mereka meleburkan optimisme Celtics di gim dua lewat penampilan istimewa dari dua sisi lapangan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, SENIN — Golden State Warriors sukses merebut gim dua Final NBA 2022 lewat kemenangan atas Boston Celtics 107-88 di Chase Center, Senin (6/6/2022) WIB. Stephen Curry dan rekan-rekan kembali meledak di kuarter ketiga, seperti gim satu yang berujung kalah. Namun, bedanya, mereka mampu memastikan jarak keunggulan tidak bisa dikejar lagi kali ini.
Pembeda di pertandingan ini terjadi pada awal paruh kedua. Memulai hanya dengan unggul 2 poin (52-50), Warriors mengakhiri kuarter ketiga dengan keunggulan 23 poin (87-64). Tim tuan rumah meledak tiba-tiba. Mereka yang menciptakan 35 poin dalam satu kuarter nyaris selalu masuk ketika menembak dari arah mana pun.
Curry (29 poin, 6 rebound, 4 asis, dan 3 steal) menjadi aktor utama dalam pesta poin Warriors lewat tiga kali tembakan tiga angka. Dia mencetak 14 poin dalam 12 menit. Pesta itu diakhiri aksi point guard cadangan Jordan Poole (17 poin) yang menciptakan lemparan dari tengah lapangan bertepatan dengan bel penanda akhir kuarter ketiga.
Pelatih kepala Celtics Ime Udoka mengibarkan bendera putih saat kuarter empat masih menyisakan 10 menit 45 detik. Sang pelatih mengganti seluruh pemain intinya karena Celtics nyaris tertinggal 30 poin, 64-93. Dengan penampilan anak asuhnya yang hanya menghasilkan 14 poin di kuarter ketiga, dia pesimistis Celtics bisa bangkit.
”Saya pikir semua orang lebih terlibat hari ini. Kami tahu harus datang ke pertandingan ini dengan fokus lebih baik. Steph sangat memukau di kuarter itu (ketiga). Dia luar biasa. Anda bisa melihat kekuatan dan kondisinya yang selalu dia latih. Wajar saja tim lawan ingin membatasinya karena dia sangat penting untuk serangan kami,” ucap pelatih kepala Warriors Steve Kerr.
Warriors belajar dari kesalahan pada gim satu. Mereka kalah karena terlena setelah unggul 12 poin pada akhir kuarter ketiga. Mereka kehilangan satu gim di kandang karena Celtics mampu berbalik unggul dengan kemenangan 40-14 pada kuarter terakhir.
Celtics sebenarnya sempat mengejutkan pada kuarter pertama. Duo bintang mereka, Jayson Tatum (28 poin, 6 rebound) dan Jaylen Brown (17 poin, 6 rebound), memulai kuarter awal dengan sama-sama menyumbang 13 poin. Mereka menghujani pertahanan Warriors dengan lemparan tiga angka.
Namun, dominasi duo Jay itu bisa dibatasi anak asuh Kerr pada kuarter selanjutnya. Pertahanan tim tuan rumah lebih intens hari ini. Performa itu tidak lepas dari kembalinya pemain spesialis bertahan, Gary Payton II, dari cedera siku yang sempat absen 10 gim. ”Rasanya luar biasa bisa kembali ke lapangan lagi. Saya mulai tenang dan menikmati pengalaman ini,” kata Payton yang bermain 25 menit dari bangku cadangan.
Steph sangat memukau di kuarter itu (ketiga). Dia luar biasa. (Steve Kerr)
Celtics dipaksa membuat 18 kali turnover. Banyaknya kesalahan itu berbuah 33 poin untuk Warriors lewat point off turnover. Mereka yang selalu mengalami kebuntuan hanya mencatat akurasi lemparan 37,5 persen (30-80), jauh lebih rendah dibandingkan gim satu 50,6 persen (43-85).
Penurunan drastis itu tidak terlepas dari anjloknya performa center Celtics, Al Horford. Dia yang menjadi pahlawan di gim satu lewat raihan 26 poin hanya mencetak 2 poin sepanjang laga tersebut. Warriors belajar banyak dari gim pembuka. Mereka memberikan perhatian lebih kepada sang center.
Udoka mengatakan, turnover yang dilakukan anak asuhnya sangat mengkhawatirkan. ”Kami memberikan banyak poin dari kesalahan itu. Kuarter ketiga memang mengecewakan, tetapi paruh pertama kami juga tidak kalah mengecewakan. Kami punya peluang di awal, tetapi turnover mulai terjadi,” tuturnya.
Kuarter kedua tidak kalah penting untuk kemenangan Warriors. Mereka tetap bisa memimpin pada akhir paruh pertama 52-50 meskipun keunggulan sempat berbalik tiga kali dalam waktu singkat di awal kuarter.
Terlebih, Warriors juga bisa selamat dari hukuman wasit pada akhir kuarter. Forward andalan Draymond Green nyaris mendapatkan technical foul kedua setelah terlibat pertengkaran dengan Brown. Beruntung, dia yang sudah mendapatkan technical foul pertama pada kuarter pertama diputuskan tidak bersalah oleh wasit.
Green merupakan salah satu yang tampil bagus pada gim kali ini. Dia menciptakan 9 poin, 7 rebound, dan 5 asis sekaligus menjadi orkestrator Warriors saat menyerang dan bertahan. Sosok pemimpin yang vokal ini juga terus memberikan semangat kepada rekan-rekannya pada setiap kesempatan.
Satu-satunya yang kurang menyenangkan untuk Warriors hanyalah performa sang shootingguard, Klay Thompson. Thompson belum menemukan ritme terbaiknya di final. Dia hanya menghasilkan 11 poin dengan akurasi lemparan sangat rendah, yaitu 21 persen (4-19). Adapun Thompson baru berhasil memasukkan lemparan tiga angka pertama pada awal paruh kedua. (AP)