Final NBA 2019 dan 2022 sama-sama menghadirkan kisah seorang ayah baru yang mendadak hebat di lapangan. Pernah dialami pemain Toronto Raptors, Fred VanVleet, kisah itu diulangi lagi oleh pemain Celtics, Derrick White.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Shooting guard Boston Celtics, Derrick White, mengejutkan semua orang di gim satu Final NBA 2022. Sang cadangan yang tidak diperhitungkan tiba-tiba menjadi salah satu pahlawan kemenangan lewat 21 poin ke keranjang Golden State Warriors. Dia tampil bak pemain legendaris Celtics, Ray Allen, yang piawai menembak tiga angka.
White menyudahi laga dengan memasukkan lima kali dari delapan percobaan lemparan tiga angka di markas Warriors, Chase Center, Jumat (3/6/2022) WIB. Istimewanya lagi, dia menjadi pemain paling berpengaruh dengan catatan plus minus (+25), terbanyak dari seluruh pemain di lapangan. Artinya, Celtics unggul 25 poin ketika dia bermain.
Pencapaian White mengantar Celtics menang 120-108 sangat luar biasa. Mengingat, terakhir kali bertandang ke Chase Center, Maret lalu, dia tidak mampu menghasilkan satu poin pun dari 8 kali lemparan. Pemain yang dibuang San Antonio Spurs pada pertengahan musim ini tersebut mendadak hebat.
Pelatih Celtics Ime Udoka mengatakan, kejutan White mulai terasa di final wilayah lawan Miami Heat. ”Kami tidak memiliki banyak pilihan ketika Marcus (Smart) keluar pada seri itu. Lalu dia masuk. Sejak itu, perannya sangat besar saat tim menyerang ataupun bertahan,” ucapnya.
Momen kebangkitan pebasket 27 tahun itu bertepatan dengan kelahiran anaknya, Hendrix, 19 Mei lalu. Dia sempat absen pada gim ketiga final wilayah karena mendampingi proses kelahiran itu. Sepulang dari tugas keluarga itu, dia menjadi sosok bintang yang tidak pernah terlihat sepanjang musim.
Sebelum Hendrix lahir, White hanya mencatatkan rata-rata 6,7 poin dari akurasi lemparan 34,7 persen (23,7 persen tiga angka) dari 12 laga playoff. Angka itu melejit dua kali lipat dalam enam laga setelahnya. Dia menciptakan rerata 13 poin dari akurasi lemparan 45,6 persen (42,9 persen tiga angka).
White seperti mendapat energi lebih sebagai seorang ayah baru. Menurut sang ayah baru, dia sekarang punya kepercayaan diri yang tidak dimiliki sebelumnya. Saya hanya coba menampilkan rasa percaya diri itu. Seperti yang diminta juga oleh rekan-rekan dan pelatih,” tutur pemain yang diambil dari Draft NBA 2017 itu.
Pendukung Warriors tidak akan pernah melupakan betapa seramnya energi para ayah baru. Kisah heroik sang kepala keluarga juga pernah bersemi di Final NBA 2019. Ketika itu, guard Fred VanVleet membawa Toronto Raptors juara NBA pertama kali tepat setelah kelahiran anaknya, Freddie Jr.
Bedanya, VanVleet sama sekali tidak meminta izin absen. Dia selalu tampil di playoff, bahkan ketika anaknya lahir di antara gim tiga dan empat final wilayah, lawan Milwaukee Bucks. Dalam rentang waktu itu, sang point guard bolak-balik dari rumah sakit untuk mendampingi istrinya, lalu ke arena untuk berlatih dan bertanding bersama tim.
Setelah Freddie Jr lahir di bumi, VanVleet menjadi sosok monster di lapangan. Akurasi lemparan tiga angkanya naik dari 20 persen ke 57 persen. Raptors yang semula tertinggal total 40 poin, saat dia bermain, berbalik menjadi unggul 83 poin. Pemain bertubuh gempal itu menampilkan performa terbaik sepanjang kariernya sejak 2016.
Puncaknya, VanVleet mengantar Raptors menjadi juara lewat sumbangan 22 poin dalam gim enam final, mengalahkan Warriors yang tampil di kandang sendiri. Di sepanjang partai puncak, dia yang ditugaskan menjaga pemain andalan lawan, Stephen Curry, juga terbilang sukses. Curry hanya bisa mencatatkan akurasi 34,3 persen dari tiga angka, jauh di bawah standarnya.
Itu mengubah cara Anda melihat sesuatu. Anda jadi tidak menyalahkan diri sendiri atas segalanya. Lalu, saya hanya datang (ke pertandingan) dan menikmati itu.
VanVleet, setelah final, menyampaikan, menjadi seorang ayah adalah hal terbaik dalam hidupnya. Itu memberikannya perspektif lebih dalam hidup. ”Saya banyak menghabiskan waktu duduk di rumah sakit. Termasuk pulang pergi dengan pesawat (untuk mendampingi istri). Itu mengubah cara Anda melihat sesuatu. Anda jadi tidak menyalahkan diri sendiri atas segalanya. Lalu, saya hanya datang (ke pertandingan) dan menikmati itu,” ucapnya kepada The Athletic.
Seperti VanVleet, White juga ingin mengulang kisah juara yang sama. Dia bersama Celtics hanya butuh tiga kemenangan lagi untuk menjuarai NBA. Di sisi lain, sosok ayah baru ini kembali menghantui skuad Warriors. Selain energi sang ayah baru, Warriors juga harus menepis rezeki anak yang dibawa oleh sang bayi yang baru lahir. (AP)