Skuad Warriors merespons kekalahan gim pertama final dengan sikap tenang. Mereka semestinya gusar jika melihat problem yang membuat kalah pada laga pembuka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, SABTU — Setelah kekalahan pada laga pertama Final NBA 2022, para pemain Golden State Warriors tampak tenang. Mereka percaya laga pembuka itu hanya kejutan yang tidak terjadi setiap saat. Ketenangan itu memberikan optimisme, tetapi juga rasa ragu. Sebab, ada segudang permasalahan yang harus dibenahi Stephen Curry dan rekan-rekan.
Trio bintang Warriors, Curry, Draymond Green, dan Klay Thompson, tidak khawatir jelang laga kedua di Chase Center, Senin (6/6/2022), pukul 07.00 WIB. Meskipun tertinggal 0-1, mereka begitu percaya diri, masih bisa tersenyum ketika menjawab pertanyaan di konferensi pers seusai kalah. Ketiganya tidak seperti bagian dari tim yang baru kalah di kandang sendiri dalam partai puncak.
”Tidak apa-apa (kalah). Anda punya kesempatan untuk melakukan hal lain dengan cara yang berbeda di pertemuan selanjutnya. Kami selalu siap menerima tantangan. (Kekalahan) sama sekali tidak memengaruhi kepercayaan diri kami, tidak sedikit pun,” jelas Green seusai kalah 108-120 dari Celtics, Jumat.
Warriors, kata Green, tampil lebih meyakinkan pada laga pertama. Mereka sempat unggul 92-80 saat kuarter empat dimulai. Hanya saja, mereka lengah pada kuarter terakhir yang berujung hujan tiga angka pasukan Celtics.
Tiga pemain Celtics, Al Horford, Derrick White, dan Marcus Smart, yang mencatatkan akurasi lemparan tiga angka di bawah 35 persen sepanjang playoff, mampu mengombinasikan 15 kali lemparan tiga angka dari 23 percobaan. Menurut Green, penampilan kejutan itu hanyalah kebetulan, tidak akan terulang lagi dalam seri berformat terbaik dalam tujuh gim ini. ”Kami akan baik-baik saja,” ucapnya.
Komentar Green yang disetujui Curry dan Thompson memunculkan optimisme kebangkitan Warriors. Dengan tiga gelar juara dan lima pengalaman di final, mereka sudah terbiasa dengan situasi tertekan. Namun, di sisi lain, ketenangan itu juga mengkhawatirkan. Sebab, masalah Warriors lebih besar daripada sekadar kemujuran lemparan trio Celtics.
Kekalahan itu mengekspos serangan mereka yang berhasil diredam Celtics. Di kuarter terakhir, Warriors sempat tak berdaya dalam laju 0-17. Tim yang berisi dua penembak jauh paling berbahaya di liga itu, Curry dan Thompson, tidak mampu menghasilkan satu poin pun selama lima menit berlalu.
Akibat lemparan yang gagal dan turnover, Celtics berhasil menyerang balik secepat mungkin. Skema ini sering membuat pertahanan Warriors belum kembali dalam formasi terbaik. Horford dan rekan-rekan pun berpesta dalam kekacauan pertahanan lawan.
Celtics yang punya lima pemain atletis dan berlengan panjang memang diperkirakan akan menjadi mimpi buruk untuk Warriors. Mereka adalah tim dengan rating bertahan terbaik kedua setelah Bucks. Adapun salah satu pemain mereka, Smart, adalah Defensive Player of The Year musim ini.
Terbukti, berkat kemampuan atletis itu, Celtics mampu membatasi dominasi Warriors di area dalam. Warriors yang rerata mencetak 46,4 poin selama playoff di area berwarna, dekat keranjang, hanya menciptakan 26 poin di laga pertama.
Anda punya kesempatan untuk melakukan hal lain dengan cara yang berbeda di pertemuan selanjutnya. Kami selalu siap menerima tantangan.
Warriors, sebagai tim dengan banyak penembak jitu, sering kali menjadikan lemparan tiga angka untuk kamuflase. Akibat pertahanan lawan yang fokus ke area luar, mereka bisa mencetak poin mudah di area dalam. Konsep itu tidak berjalan pada gim pertama.
Celtics berhasil memastikan pergerakan tanpa bola tidak berujung lubang di pertahanan mereka. Pertahanan tim asuhan pelatih Ime Udoka ini selalu terjaga rapat, di area luar dan area dalam. Semua memungkinkan dengan lima pemain utama yang punya kualitas bertahan untuk menjaga siapa saja.
Energi baru
Pelatih Warriros Steve Kerr perlu membuat beberapa perubahan. Pemain yang punya keunggulan atletis, seperti guard Gary Payton II atau forward debutan Jonathan Kuminga, patut dicoba. Mereka punya kemampuan menusuk ke area dalam dan bisa menjadi solusi Warriors bertarung di area berwarna. Payton dan Kuminga juga pemain spesialis bertahan yang akan berguna untuk dua sisi sekaligus.
Curry butuh menit bermain lebih banyak. Dia hanya tampil 38 menit pada laga pertama dan sempat dicadangkan pada awal kuarter keempat. Selama dua setengah menit itu, Warriors kehilangan ritme serangan yang membuat keunggulan berkurang dari 12 poin menjadi hanya 5 poin.
Curry, yang menciptakan 34 poin pada laga pembuka, tidak hanya menjadi mesin skor. Dengan kemampuan lemparan tiga angka dari mana saja, dia juga otomatis menarik gravitasi pertahanan lawan. Kerr berkata, pemain andalannya itu mungkin akan bermain lebih dari 40 menit. ”Tetapi tidak akan sampai 46 menit. Saya tidak melihat dia bisa menampilkan yang terbaik dengan beban menit seperti itu,” ucapnya.
Warriors mungkin perlu mengurangi menit bermain guard 22 tahun Jordan Poole jika tidak kunjung berkembang. Poole yang bermain 25 menit hanya menghasilkan 9 poin. Jumlah turnover (4 kali) darinya lebih banyak ketimbang kontribusi asis (2 kali). Pemain yang bersinar di playoff musim ini tersebut kesulitan berhadapan dengan pemain atletis lawan.
Di sisi lain, Celtics sudah siap untuk menyapu bersih dua gim di markas lawan. Pelatih Ime Udoka percaya, forward andalannya, Jayson Tatum, akan tampil lebih baik. Tatumm hanya menghasilkan 12 poin dengan akurasi 17,6 persen pada laga sebelumnya. ”Kami tidak berharap melihat angka seperti itu lagi dari JT (Tatum),” kata Udoka. (AP)