Greysia Polii menyatakan pensiun seusai 30 tahun berkarier sebagai atlet bulu tangkis. Niat mundur itu sudah berkali-kali tertunda. Kini, Greysia bisa pergi dengan tenang setelah melihat perkembangan pesat yuniornya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai atlet, Jumat (3/6/2022) di Jakarta. Ajang Indonesia Masters 2022 akan jadi panggung terakhir Greysia sebagai atlet bulu tangkis.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah 30 tahun berkarier sebagai atlet bulu tangkis, Greysia Polii akan gantung raket tahun ini. Ajang Indonesia Masters 2022, bulan ini, akan menjadi panggung terakhir Greysia. Ia merasa tahun ini waktu yang tepat untuk pensiun setelah sempat berkali-kali menunda niat tersebut.
”Saya ingin berterima kasih, terutama buat keluarga besar PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia), yang sudah seperti keluarga selama 19 tahun saya di pelatnas,” ucap Greysia dalam pengumuman, Jumat (3/6/2022), di Jakarta.
Pernyataannya itu menegaskan keinginannya untuk mundur seusai meraih medali emas ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu. Pengumuman perpisahannya sebagai atlet seakan-akan menjadi antiklimaks manis dari perjalanan kariernya.
Greysia pertama kali bergabung di pelatnas PBSI pada 2003. Dalam rentang waktu tersebut, ia sudah enam kali berganti pasangan di nomor ganda campuran dan ganda putri. Pasangan pertamanya adalah Heni Budiman pada rentang 2003 hingga 2004.
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Pasangan Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, berpose dengan medali emas yang berhasil mereka peroleh dalam final ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah itu, ia berduet dengan Jo Novita (2005-2007), Vita Marissa (2007-2008), Nitya Krishinda Maheswari (2008-2009 dan 2013-2016), Meiliana Jauhari (2010-2012), dan Apriyani (2017-sekarang).
Bersama Apriyani, Greysia mengukir sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas Olimpiade. Ia tidak menyangka mampu merebut emas lantaran minimnya persiapan sebelum tampil.
Menurut Greysia, emas Olimpiade merupakan buah manis penantiannya yang sempat berkali-kali menunda niat untuk mundur sebagai atlet. Niatnya untuk gantung raket sudah muncul sejak 2012.Kala itu, Greysia terpuruk seusai didiskualifikasi di Olimpiade London 2012.
Bersama Meiliana, ia didiskualifikasi karena dinilai memanipulasi hasil laga fase grup agar tidak mendapatkan lawan sulit di babak selanjutnya. Ganda dari Korea Selatan dan China juga terkena hukuman serupa.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii (tengah), mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan pengunduran dirinya sebagai atlet bulu tangkis, Jumat (3/6/2022) di Jakarta. Greysia mundur setelah 19 tahun bergabung di pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Setelah Olimpiade London, perjalanan karier Greysia penuh dengan persimpangan. Pasangan duetnya, Nitya, harus mengakhiri karier lebih cepat akibat cedera. Greysia sempat kesulitan mencari pasangan karena yunior-yuniornya di pelatnas relatif masih muda dan belum cukup pengalaman.
Melihat kondisi tersebut, Greysia mengurungkan niat untuk pensiun. Dia berpikir untuk melanjutkan karier sambil menunggu calon penerusnya. Pilihan itu membawa konsekuensi baginya. Ia harus menunda pernikahan.
Saya tinggal di asrama pelatnas sejak umur 11 tahun. Jadi, sekarang, keluarga harus saya prioritaskan dulu.
Pilihan itu pada akhirnya tidak dia sesali karena bisa meraih emas sekaligus mengukir sejarah di Tokyo. Seusai merebut emas Olimpiade, barulah Greysia menyadari sudah waktunya untuk mundur demi proses regenerasi.
Ia mengaku lega melihat perkembangan sektor putri bulu tangkis Indonesia, terutama saat meraih gelar Kejuaraan Asia dan perempat final Piala Uber 2022 dengan mayoritas pemain pelapis. Kondisi itu membuat Greysia kian mantap dan yakin untuk berhenti bermain.
AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo berbincang dengan atlet peraih medali emas bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2022, Greysia Polii, pada Agustus 2021. Dalam perbincangan itu, Greysia memperkenalkan produk sepatu yang dijadikan usahanya menyambut pensiun.
PBSI pun telah menyiapkan ”panggung” khusus bagi Greysia di ajang Indonesia Masters 2022 yang akan dihelat di Istora Senayan, 7-12 Juni 2022. Di sana, Greysia dijadwalkan akan melakoni laga ekshibisi terakhir sebelum resmi gantung raket.
Tetap berkontribusi
Meskipun telah mengumumkan pensiun, Greysia memastikan akan tetap berkontribusi ke bulu tangkis Indonesia. Hanya saja, dia belum memikirkan bentuk kontribusi seperti apa yang akan diberikan.
Ia ingin fokus mencurahkan waktunya bersama keluarga untuk beberapa tahun ke depan. Selama aktif sebagai atlet, waktunya untuk keluarga terdekat banyak tersita.
”Prioritas saya keluarga. Saya ingin mempunyai waktu dengan keluarga dulu. Hal lain akan saya diskusikan lagi nanti. Saya tinggal di asrama pelatnas sejak umur 11 tahun. Jadi, sekarang, keluarga harus saya prioritaskan dulu,” ujarnya.
AP PHOTO/DITA ALANGKARA
Ganda Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, berpelukan seusai meraih medali emas ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 pada 2 Agustus 2021.
Ketua Harian PBSI Alex Tirta berharap Greysia tidak berhenti secara total di bulu tangkis. Ia meminta Greysia tetap berkontribusi untuk bulu tangkis Indonesia. Dalam kesempatan itu, Alex juga melempar pujian kepada Greysia yang disebutnya mampu tampil bagus, terlepas siapa pun pasangannya.
”PBSI masih butuh seorang Greysia karena dalam perjalanan sehari-hari saya tahu betul dia sangat dicintai pebulu tangkis yunior ataupun yang sudah senior,” ujar Alex.