Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin belum pernah menjuarai ajang besar. Emas bulu tangkis ganda putra SEA Games Vietnam 2021 diharapkan menjadi motivasi untuk menjuarai turnamen level tinggi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Setelah meraih medali emas ganda putra bulu tangkis SEA Games Vietnam 2021, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin akan tampil dalam dua turnamen di Jakarta, Daihatsu Indonesia Masters dan East Ventures Indonesia Terbuka. Mereka menargetkan tampil lebih baik hingga bisa menjuarai turnamen besar.
Indonesia Masters, yang berlevel BWF World Tour Super 500, dan Indonesia Terbuka (Super 1000) akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 7-12 Juni dan 14-19 Juni. Mereka akan menjadi bagian dari barisan ganda putra Indonesia dalam ajang yang kembali diselenggarakan di Istora sejak terakhir kali diselenggarakan Indonesia Masters 2020.
Setelah kejuaraan yang digelar Januari 2020 itu, semua turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dihentikan karena pandemi Covid-19. Ketika situasi membaik, perlahan turnamen digelar dalam sistem ”gelembung”, termasuk Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, dan Final BWF 2021 yang diselenggarakan di ”gelembung” Bali, November-Desember.
Pada ajang tahun ini, Leo/Daniel akan bersaing sebagai juara SEA Games. Emas dari ganda putra peringkat ke-23 dunia itu menjadi salah satu dari dua emas Indonesia pada ajang multicabang Asia Tenggara tersebut. Emas lain didapat dari ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Leo/Daniel menjadi salah satu dari tiga ganda campuran pelapis pelatnas, selain Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Berpasangan sejak yunior, mereka menjadi juara asia dan dunia pada kategori tersebut di tahun yang sama, yaitu 2019.
Selepas usia 19 tahun dan masuk ke level senior, Leo/Daniel pun memimpin pasukan tim pelapis yang menjadi generasi penerus Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun, setiap pasangan berkembang dan mencapai prestasi dengan jalan berbeda.
Bagas/Fikri menjadi pasangan pertama yang menjuarai turnamen level tinggi, yaitu All England Super 1000 pada Maret. Sebulan kemudian, Pramudya/Yeremia menjadi juara Asia dengan poin ranking setara turnamen Super 1000. Adapun Leo/Daniel mencapai hasil terbaik pada level tersebut ketika menjadi semifinalis Thailand Terbuka 2021.
”Kami pasti ingin juara pada turnamen besar, tetapikami mengikuti saja proses yang harus dijalani. Setiap orang mempunyai jalan berbeda. Semoga setelah SEA Games, kami bisa juara pada turnamen yang lebih tinggi,” kata Daniel dalam acara konferensi pers East Ventures Indonesia Terbuka di Jakarta, Rabu (25/3/2022).
Pada Indonesia Terbuka, Leo/Daniel menjadi salah satu dari delapan wakil ganda putra Indonesia. Pada babak pertama, mereka akan berhadapan dengan pasangan Perancis, Fabien Delrue/William Villeger. Jika menang, Leo/Daniel berpeluang berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) pada babak kedua, lalu juara duniaTakuro Hoki/Yugo Kobaashi (Jepang) pada perempat final.
Kami pasti ingin juara pada turnamen besar, tetapikami mengikuti saja proses yang harus dijalani. Setiap orang mempunyai jalan berbeda.
Rekan mereka, Pramudya/Yeremia, akan berhadapan dengan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) di laga pertama, lalu berkesempatan melawan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Wang Chi Lin/Lee Yang (Taiwan), di babak kedua. Adapun Bagas/Fikri berhadapan dengan pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall, di laga awal, lalu bisa bertemu senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada babak berikutnya.
Selain mereka, pasangan yang lebih senior, yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Kevin/Marcus direncanakan bertanding. Bagi Kevin/Marcus, Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka akan menjadi turnamen pertama setelah tersingkir pada semifinal All England. Setelah itu, mereka beristirahat dari turnamen karena Marcus menjalani operasi pada engkel.
Mencari poin
Bagi Apriyani/Fadia, Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka akan dijadikan ajang untuk mencari poin peringkat sebanyak-banyaknya. Sebagai pasangan baru dan belum tampil dalam turnamen BWF, mereka belum memiliki posisi dalam peringkat dunia. Tampil di hadapan publik sendiri akan menjadi tambahan semangat bagi mereka untuk menjalani babak baru.
Sebelum ini, Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii dan mencapai puncak prestasi saat meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, sedangkan Fadia bermain bersama Ribka Sugiarto. Pelatih ganda putri Eng Hian akhirnya membentuk pasangan baru sebagai bagian dari regenerasi dengan memasangkan Apriyani dan Fadia serta Ribka dan Febby Valencia Dwijayanti Gani.
”SEA Games akan menjadi acuan untuk turnamen selanjutnya. Kami harus satu hati, satu tujuan, dan satu tekad untuk menjadi juara. Harus ada rasa saling percaya dan ikatan dengan komunikasi yang baik di lapangan dan luar lapangan,” tutur Apriyani.
Ganda putri masa depan Indonesia tersebut termasuk 247 atletdari 32 negara yang akan tampil di Indonesia Terbuka. Turnamen itu menyediakan hadiah total 1,2 juta dollar AS (sekitar Rp 17,6 miliar).