Ferrari mengalami hari yang buruk di Barcelona akibat kerusakan mobil Charles Leclerc saat memimpin balapan F1 seri Spanyol. Pebalap asal Monako itu juga kehilangan posisi puncak klasemen yang direbut Max Verstappen.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
BARCELONA, MINGGU — Ferrari gagal meraih kemenangan dalam balapan Formula 1 seri Spanyol, Minggu (22/5/2022), menyusul kerusakan mobil Charles Leclerc yang sedang memimpin balapan. Leclerc pun kehilangan posisi pemimpin klasemen yang direbut oleh pebalap Red Bull Max Verstappen, pemenang balapan di Barcelona. Balapan seri keenam ini juga menegaskan kebangkitan Mercedes yang terus mendekat ke potensi terbaiknya.
Ferrari mengawali balapan dengan sangat meyakinkan setelah Leclerc memenangi sprint dengan Verstappen dan memimpin balapan sejak start. Dia terus memperlebar selisih waktu dengan Verstappen dan semakin jauh setelah mobil pebalap asal Belanda itu melintir di tikungan 4 dan turun ke posisi keempat.
Namun, Leclerc harus keluar dari balapan di lap ke-28 karena mobilnya kehilangan tenaga setelah melewati tikungan 1. ”Tidak, tidak, kehilangan tenaga,” teriak Leclerc melalui radio tim.
Pebalap asal Monako itu kemudian masuk ke garasi dan tidak bisa melanjutkan balapan. Dia pun kehilangan posisi pemuncak klasemen yang kini dipegang oleh Verstappen dengan keunggulan tipis enam poin.
”Saya tidak tahu (apa penyebab mobil kehilangan tenaga) selain apa yang terjadi. Saya tidak memiliki tanda-tanda sebelumnya dan kemudian rusak begitu saja, kehilangan tenaga sepenuhnya,” ungkap Leclerc kepada Sky Sports.
”Ini sangat disayangkan. Dalam momenseperti itu, saya yakin tidak ada yang bisa dilakukan selain melihat sisi positif, dan itu sangat banyak akhir pekan ini. Pace kualifikasi, pace balapan, manajemen ban dalam upaya kami menemukan sesuatu terkait itu. Kami akan melihat masalah ini dan berusaha menemukan penyebabnya,” ujar Leclerc.
Terkait dengan posisi pemuncak klasemen yang direbut Verstappen, Leclerc mengaku dirinya tidak terlalu melihat hal itu. Dia hanya fokus pada performa dirinya dan akan berusaha lagi dalam balapan berikutnya di Monako.
”Ya, ini hari yang sulit, dan kami perlu melihat sisi positif, salah satunya kami memiliki pace. Musim ini akan menjadi musim yang panjang dan masih ada banyak balapan, ini bagian dari permainan,” ungkap Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto.
Binotto menyakini, masalah pada mobil F1-75 yang dipacu Leclerc bukan masalah yang akan berkepanjangan karena sejak awal musim ini Ferrari memiliki mesin yang andal. Masalah ini akan diteliti lebih dalam di Maranello, Italia, untuk mengetahui penyebabnya. ”Kami berusaha memahami masalah ini sebaik mungkin,” ujarnya.
Ferrari pulang tanpa podium karena Carlos Sainz Junior yang start dari posisi ketiga sudah kehilangan posisi sejak awal. Dia kemudian kehilangan kendali mobilnya di tikungan 4 dan tercecer di posisi belakang. Pebalap asal Spanyol itu akhirnya finis di posisi keempat setelah pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, harus menurunkan bukaan gas hingga 50 persen agar mobil tidak rusak pada lap ke-65 dari total 66 lap.
Kerusakan mobil Leclerc itu mengembalikan harapan Verstappen untuk memenangi balapan. Namun, jalan yang harus dia lalui tidak mulus karena kembali mengalami masalah dengan drag reduction system (DRS) seperti saat kualifikasi. Saat dia menekan tombol DRS, sayap belakang mobilnya tidak membuka sehingga dia tidak bisa mendahului pebalap muda Mercedes, George Russell, yang memimpin balapan.
Verstappen pun terdengar marah dalam komunikasi dengan timnya melalui radio. Seiring usaha memperbaiki masalah DRS itu, Red Bull menyusun strategi baru dengan tiga kali pit stop untuk Verstappen. Ini solusi untuk merebut posisi terdepan mengandalkan kecepatan murni mobil dengan ban baru. Taktik itu berjalan dengan mulus.
Ini hari yang sulit, dan kami perlu melihat sisi positif, salah satunya kami memiliki pace. Musim ini akan menjadi musim yang panjang dan masih ada banyak balapan, ini bagian dari permainan.
”Ini balapan dua babak, dan bagi kami tidak ada yang berfungsi di babak pertama, masalah dengan DRS, dan kejadian di tikungan 4. Dia (Verstappen) tertahan di belakang George dan kami menilai yang terbaik adalah mengubah (strategi) dia ke tiga pit stop seperti yang terjadi dan itu strategi terbaik,” ungkap Kepala Tim Red Bull Christian Horner.
Namun, Verstappen masih memerlukan bantuan rekan setimnya, Sergio ”Checo” Perez, yang membiarkan dirinya mendahului dan mengambil alih posisi terdepan. Pebalap Meksiko itu menilai itu tidak fair, tetapi tetap menjalankan instruksi Red Bull membiarkan Verstappen mendahului dan memenangi balapan.
Horner menilai, Perez memiliki risiko besar tidak bisa finis karena berdasarkan data mobilnya mengalami kelebihan panas pada sistem pendingin mesin, pelumas, serta rem. Jika Perez dan Verstappen dibiarkan bersaing bebas, ada risiko tidak bisa finis, dan itu akan sangat merugikan tim.
”Mereka tidak berada dalam balapan yang sama, strateginya berbeda. Masalah yang kami miliki adalah temperatur yang sangat tinggi pada air, oli, rem. Hal terakhir yang tidak ingin Anda ambil adalah DNF (gagal finis) ketika bisa meraih posisi satu-dua. Max memiliki keunggulan ban dan ban-ban Checo tidak akan bisa mencapai finis, itu menurut kami,” tutur Horner.
”Tanggung jawab kami adalah membawa mobil-mobil finis. Apa yang tidak bisa dilihat Checo pada saat itu adalah dia menjalani putaran yang sangat banyak dengan ban tersebut. Tidak mungkin untuk mengambil risiko itu. Itu hal terbaik untuk dilakukan,” lanjutnya.
Setelah finis, Checo mengaku dirinya merasa senang dengan hasil yang diraih oleh tim. ”Saya sangat senang berada di podium untuk pertama kali di Grand Prix Spanyol. Ini nyaris (menjadi kemenangan), tetapi ini hasil yang sangat bagus bagi tim dan saya senang dengan itu,” kata Perez yang finis di posisi kedua.
Verstappen mengucapkan terima kasih kepada Perez setelah dia mendahului dan kembali memuji rekan setimnya itu saat melewati garis finis. Juara bertahan F1 itu kini memuncaki klasemen dengan 110 poin, unggul enam poin atas Leclerc di posisi kedua.
Kemenangan kedua Verstappen di Barcelona ini sempat menguap di awal balapan setelah mobilnya melintir di tikungan 4. ”Saya keluar lintasan ketika saya mendapat sangat banyak angin dari belakang dan kehilangan ban belakang,” ujar Verstappen.
Situasi semakin sulit dengan masalah DRS yang tidak mau aktif. ”DRS saya tidak selalu bekerja. Itu membuat balapan sangat sulit, tetapi kami bisa menjalankan strategi untuk berada di depan. Ini sulit di awal, tetapi bagus di akhir,” katanya.
”Saya berusaha tetap fokus. Tidak menyenangkan jika hal seperti itu terjadi. Saya sangat senang bisa menang dan juga senang untuk Checo. Ini hasil yang bagus bagi tim,” pungkas Verstappen.
Balapan seri Spanyol ini sekaligus menguatkan sinyal kebangkitan Mercedes yang mulai menemukan solusi pada masalah porpoising. Russell dan Hamilton mulai bisa memacu mobil W13 mendekati potensi terbaik sejak sesi kualifikasi. Dalam balapan, Russell juga menunjukkan potensi W13 sekaligus kemampuan mengemudinya dengan menahan Checo dan Verstappen tetap di belakang.
Russell yang sempat memimpin balapan setelah Leclerc keluar balapan membuat Checo dan Verstappen frustrasi karena tidak bisa mendahului. Dia kemudian kehilangan posisi karena strategi pit stop yang dilakukan oleh Red Bull.
”Hari ini sangat sulit. Ketika saya melihat Red Bull melalui spion, yang bisa saya lakukan hanya berjuang maksimal untuk membuat mereka tetap di belakang. Selamat untuk Max. Bangga bisa berdiri di sini. Senang bisa finis di posisi ketiga, banyak poin yang kami raih,” ungkap Russell.
Russell dan Hamilton tidak bisa terus tancap gas di lap-lap akhir karena mobil W13 mengalami kelebihan panas. Oleh karena itu, tim ”Panah Perak” memperingatkan keduanya untuk menurunkan kecepatan supaya bisa finis.
”Sangat sulit dalam beberapa putaran terakhir, ini balapan untuk bertahan hidup, karena kami tahu selisih waktu terus terpangkas,” ujarnya.
Mercedes berpotensi finis di posisi ketiga dan keempat, tetapi Hamilton harus membiarkan Sainz yang beberapa lap sebelumnya dia lewati untuk mengambil alih posisi keempat. Mercedes menginstruksikan Hamilton untuk segera menurunkan bukaan gas hingga 50 persen pada lap ke-65 karena ada risiko gagal finis.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff menilai performa W13 di Barcelona menunjukkan peningkatan yang sangat jauh dan mobil masih akan semakin baik. ”Itu (pace W13) lebih baik dari yang diharapkan karena saya selalu sangat pesimistis. Kami beranjak dari papan tengah dan meningkat setengah detik ke papan atas. Masih akan lebih baik lagi,” kata Wolff.