Kiprah lifter Rahmat Erwin Abdullah di SEA Games Vietnam 2021 tergolong luar biasa. Selain meraih emas, dia memecahkan rekor angkatan "snatch" dan "clean and jerk" dengan mudah.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
HANOI, KOMPAS - Lifter muda Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, mempertahankan medali emas SEA Games di kelas 73 kilogram. Erwin unggul atas lifter Thailand dan Malaysia. Selain meraih emas, Erwin juga memecahkan dua rekor angkatan snatch dan clean and jerk. Tujuan utamanya berlomba di SEA Games Vietnam 2021 bukanlah emas, melainkan memecahkan rekor.
Berlomba di Hanoi Sport Training Center, Sabtu (21/5/2022) siang, Erwin unggul jauh atas lifter Thailand Doungsri Anucha dan lifter Malaysia Muhammad Erry Hidayat. Erwin mencatatkan total angkatan 345 kg (snatch 155 kg, clean and jerk 190 kg). Total angkatan Erwin tidak mampu dikejar Anucha yang mencatatkan total angkatan 321 kg dan Erry dengan 316 kg.
Sepertinya persaingan SEA Games lebih berat yang edisi kemarin (Filipina 2019). Soalnya sekarang kan angkatan aku sudah jauh.
"Sepertinya persaingan SEA Games lebih berat yang edisi kemarin (Filipina 2019). Soalnya sekarang kan angkatan aku sudah jauh," ujar Erwin seusai berlomba.
Erwin merupakan peraih emas kelas 73 kg di SEA Games Filipina 2019. Pada debutnya di SEA Games saat itu, Erwin membukukan total angkatan 322 kg yang terdiri dari angkatan snatch 142 kg dan clean and jerk 177 kg. Erwin merasa tingkat persaingan di Asia Tenggara tidak banyak berubah. Maka dari itu, targetnya dalam keikutsertaan SEA Games kedua bukanlah mempertahankan emas, melainkan memecahkan rekor.
Sejak awal, Erwin merencanakan beban angkatan tertinggi dibandingkan enam lawannya. Di kesempatan pertama, Erwin tanpa kesulitan mengangkat beban 142 kg, sementara para pesaingnya bersusah payah membukukan angkatan 140 kg.
Keberhasilan Erwin mengangkat beban seberat 142 kg membuat lawan-lawannya mencoba angkatan 143. Erry sukses menunaikan misi tersebut. Hanya saja, Anucha gagal mengangkat 143 kg.
Ia kemudian mencoba angkatan 150 kg di kesempatan kedua. Dengan percaya diri, Erwin mencoba angkatan kedua. Ia lagi-lagi tanpa kesulitan berhasil mencapai target itu. Keberhasilan Erwin mengangkat beban 150 kg membuatnya memecahkan rekor SEA Games yang sebelumnya bertahan di angkatan 145 kg.
Erwin kembali membuat para penonton yang hadir berdecak kagum saat sukses membukukan angkatan 155 kg di kesempatan ketiga. Dengan begitu, Erwin memecahkan lagi rekor yang dia ukir beberapa menit sebelumnya. Sesi angkatan snatch ditutup dengan keunggulan Erwin. Di posisi kedua ada Erry yang membukukan angkatan 143 kg.
Di angkatan clean and jerk, Erwin membukukan angkatan 180 kg pada kesempatan pertama yang sekaligus membuatnya memecahkan rekor SEA Games seberat 177 kg. Performa Erwin memaksa lifter Thailand, Anucha, menaikkan target angkatan dari 180 kg ke 181 kg. Dia berhasil mencapai angkatan itu dan memecahkan rekor dari Erwin.
Seolah tidak mau kalah, Erwin kemudian mencoba angkatan 190 kg di kesempatan kedua dan berhasil. Persaingan pemecahan rekor SEA Games pun terjadi antara Erwin dan Anucha.
Kendati telah menggenggam emas dengan angkatan 190 kg, Erwin tetap tidak puas. Ia menggunakan kesempatan ketiga untuk meruntuhkan rekor dunia seberat 198 kg. Sayangnya, Erwin gagal dalam percobaan ketiga dengan angkatan seberat 200 kg itu.
"Itu (200 kg) sudah target, tetapi sedikit ada kesalahan," ucapnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, yang datang menyaksikan Erwin mengingatkan dia untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan. Sebab, target Erwin yang sebenarnya bukanlah SEA Games, melainkan Olimpiade Paris 2024.
"Saya pesan tadi ke dia bahwa perjalanan masih panjang. Kita mau supaya dia tampil bagus lagi di Olimpiade Paris. Bisa lebih baik daripada Olimpiade Tokyo," kata Amali.
Di Olimpiade Tokyo, Erwin meraih perunggu di kelas 73 kg. Dia membukukan total angkatan 340 kg yang terdiri dari snatch 150 kg dan clean and jerk 190 kg.