Pengorbanan Eintracht Frankfurt Tak Sia-sia
Eintracht Frankfurt meraih gelar Liga Europa kedua dalam sejarah klub. Catatan monumental itu tidak lepas dari pengorbanan besar seluruh pemain dan dukungan penuh dari suporter.

Para pemain Eintracht Frankfurt merayakan gelar juara Liga Europa setelah mengalahkan Glasgow Rangers final Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Eintracht Frankfurt menjadi tim asal Jerman pertama yang memenangkan Piala UEFA/Liga Europa sejak Schalke pada musim 1996/1997 silam.
SEVILLA, KAMIS - Tidak ada tim yang lebih pantas untuk merengkuh trofi Liga Europa edisi 2021-2022 selain Eintracht Frankfurt. Tim berjuluk Die Adler itu adalah tim yang tidak terkalahkan di format baru kompetisi antarklub Eropa itu di musim ini. Klub yang lebih diunggulkan menjadi kampiun, seperti Barcelona dan West Ham United, telah merasakan sengatan Kevin Trapp dan kawan-kawan.
Perjuangan Frankfurt mencapai klimaks di partai final, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB, di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol. Mereka menaklukan Glasgow Rangers, wakil Skotlandia, 5-4 dalam drama adu penalti. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Hasil partai puncak iu mengukuhkan 11 pertandingan tak terkalahkan yang dijalani Frankfurt di Liga Europa musim ini. Mereka mengemas enam kemenangan dan lima hasil seri.
Catatan itu membuat mereka menyamai catatan Chelsea dan Villarreal yang menjadi dua tim yang tak terkalahkan di Liga Europa ketika memasuki milenium baru.

Bek Eintracht Frankfurt Lucas Silva Melo (kiri) dan gelandang Glasgow Rangers Joseph Ayodele-Aribo berusaha meraih bola dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dinihari WIB. Eintracht Frankfurt menjadi juara setelah menang adu pinalti 5-4 atas Rangers.
Chelsea menjadi juara pada edisi 2018-2019 berkat kemenangan di partai puncak atas Arsenal, tim Inggris lainnya. Sementara itu, Villarreal mengangkat trofi pada musim lalu usai menumbangkan Manchester United melalui drama adu penalti.
Performa gemilang Frankfurt di Eropa musim ini tidak lepas dari perjuangan mati-matian mereka. Pelatih Frankfurt, Oliver Glasner, yang baru menjalani musim pertama memimpin di Deutsche Bank Park, seakan memfokuskan perjalanan timnya di Liga Europa daripada Bundesliga Jerman.
Hal itu terlihat dari performa menukik tajam mereka di liga setelah paruh musim yang bertepatan dengan dimulainya perjalanan mereka di fase gugur Liga Europa. Sejak mengungguli duta Spanyol, Real Betis, secara agregat 3-2 di babak 16 besar, Frankfurt seakan kesulitan meraih hasil positif di Bundesliga.
Sejak memasuki pekan ke-26 hingga merampungkan Bundesliga musim ini di pekan ke-34, Die Adler gagal sekali pun meraup kemenangan. Mereka hanya mengoleksi enam poin dalam periode itu berkat raihan hasil seri di enam laga. Selain hanya bermain imbang, Frankfurt juga menelan tiga kekalahan dari Freiburg, Union Berlin, dan Leverkusen.
Lihat juga : Sukacita Eintracht Frankfurt Sambut Juara Liga Europa

Pelatih Eintracht Frankfurt Oliver Glasner melompat saat menyaksikan timnya berlaga melawan Glasgow Rangers dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Oliver Glasner menjadi pelatih kedua asal Austria yang memenangkan trofi utama Eropa setelah Ernst Happel pada Piala Eropa 1970 dengan Feyenoord, dan Piala Eropa 1983 dengan HSV.
Paceklik kemenangan di liga membuat posisi Frankfurt menukik tajam di klasemen akhir. Die Adler berada di peringkat ketujuh ketika memasuki jeda pertengahan musim, tetapi mereka hanya menduduki posisi ke-11 setelah menyelesaikan pertandingan pamungkas.
Tak ayal, berada di peringkat ke-11 itu menjadi catatan terburuk Frankfurt di Bundesliga sejak musim 2016-2017. Mereka tak pernah terlempar dari posisi sembilan besar dalam empat musim sebelumnya.
Di saat menderita paceklik kemenangan di kompetisi domestik, Frankfurt justru mencatatkan perjalanan terbaik di kompetisi Eropa sejak menjadi juara Piala UEFA edisi 1979-1980. Frankfurt bisa menyingkirkan lawan-lawan yang secara kualitas skuad jauh lebih baik dari mereka, seperti Barcelona yang dikalahkan dengan skor agregat 4-3, lalu West Ham, tim yang berlabel tujuh besar di Liga Primer Inggris, dikalahkan 3-1.
Dua kemenangan di babak perempat final dan semifinal itu terasa lebih istimewa. Sebab, Die Adler bisa mengemas kemenangan dalam laga tandang. Di Stadion Camp Nou, markas Barcelona, mereka membawa pulang kemenangan 3-2, kemudian mengalahkan West Ham di London juga dengan skor tipis 2-1.
Baca juga : Mengejar Mimpi yang Sempurna di Sevilla

Bek Glasgow Rangers Borna Barisic (kanan) berusaha mengontrol bola yang dikuasai gelandang Eintracht Frankfurt Ansgar Knauff dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Gol Glasgow Rangers dicetak Joe Aribo menit 57, sementara Eintracht Frankfurt membalasanya melalui sontekan Rafael Santos Borre menit ke-69.
Glasner senang setalah menyaksikan anak asuhannya mengangkat trofi kompetisi antarklub Eropa itu. Juru taktik berusia 47 tahun itu akhirnya bisa mengakhiri penantian selama delapan tahun untuk bisa mempersembahkan gelar juara untuk tim yang dilatihnya.
Sejak menjadi Pelatih SV Ried, tim Liga Austria, pada 2014, gelar Liga Europa adalah trofi juara perdananya sebagai juru taktik. Gelar itu terasa lebih istimewa karena bisa dipersembahkannya di musim perdana melatih Frankfurt.
“Saya sangat bangga kepada semua pemain. Kami telah meningkatkan kualitas kami di Liga Europa musim ini. Di laga final, kami menampilkan performa yang dibutuhkan untuk menjalani pertandingan final yang ketat menghadapi Rangers,” ujar Glasner dilansir laman resmi klub.
Menurut Glasner, timnya menjalani petualangan di Liga Europa yang melebihi prediksi banyak pihak. Oleh karena itu, ia akan memberikan kesempatan kepada semua pemainnya untuk merayakan gelar Eropa itu.
Sekarang kami akan merayakan gelar ini untuk beberapa hari ke depan. (Oliver Glasner)

Gelandang Glasgow Rangers Ryan Jack (kanan) berjibaku dengan gelandang Eintracht Frankfurt Djibril Sow dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Kedua tim menampilkan permainan terbuka dengan menciptakan banyak peluang dan selisih tipis dalam penguasaan bola.
“Sekarang kami akan merayakan gelar ini untuk beberapa hari ke depan,” ucap Glasner dilansir Frankfurter Allgemeine.
Kevin Trapp, kiper Frankfurt, mengatakan, perjalanan mereka di Liga Europa musim ini bukan sebuah kebetulan atau kejutan semata. Die Adler sudah pernah sangat dekat dengan partai puncak di Liga Europa edisi 2018-2019, tetapi mereka disingkirkan oleh Chelsea di babak semifinal.
“Klub ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Gelar (Liga Europa) ini kian membuat kami ingin meningkatkan kualitas tim ini,” kata Trapp.
Bagi Die Adler, gelar Liga Europa itu adalah koleksi kedua. Frankfurt pernah juga melaju ke final Piala UEFA—nama terdahulu Liga Europa—pada musim 1979-1980 dan sukses menumbangkan sesama tim Jerman, Borussia Moenchengladbach. Alhasil, Frankfurt menjaga rekor kemenangan 100 persen di partai puncak kompetisi itu.
Lihat juga : Kalahkan Lawannya, Rangers dan Frankfurt Bertemu di Final

Para pemain Eintracht Frankfurt merayakan gelar juara bersama pendukungnya yang memadati Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Eintracht Frankfurt adalah klub ketiga yang memulai musim dari babak penyisihan grup hingga final tanpa kalah sekalipun. Sebelumnya, hanya Villarreal pada musim 2020/2021 dan Chelsea pada 2018/1919 yang melakukannya.
Faktor pendukung
Perjalanan luar biasa Frankfurt di Eropa musim ini tidak lepas dari dukungan total para suporter. Erupsi kebahagiaan terpancar dari sekitar 10.000 pendukung Frankfurt yang memadati Ramon Sanchez Pizjuan setelah menyaksikan Rafael Borre, yang menjadi algojo penalti kelima Frankfurt, menaklukan kiper Rangers, Allan McGregor.
Selain itu, sekitar 50.000 pendukung Die Adler lainnya yang datang ke kota Sevilla, tetapi tidak mendapat tiket, juga langsung meluapkan kegembiraannya di sudut-sudut kota itu.
Lalu, puluhan ribu pendukung Frankfurt lainnya yang melalukan nonton bareng final di kandang Frankfurt, Deutsche Bank Park, juga melompat kegirangan setelah menyaksikan sepakan Borre memastikan gelar juara Frankfurt.
Letupan kebahagiaan itu difasilitasi pula oleh Pemerintah Kota Frankfurt yang menjadikan, Kamis (19/5) ini, sebagai hari libur. Hal itu demi memberikan kesempatan seluruh warga kota merayakan gelar monumental nan bersejarah itu.
Baca juga : Bundesliga Jerman Selangkah Lagi Kuasai Liga Europa

Para pendukung Eintracht Frankfurt di Frankfurt merayakan kemenangan klub mereka atas Rangers pada final Liga Europa, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB di Sevilla, Spanyol. Frankfurt menang 5-4 dalam adu penalti.
Trapp mengakui, peran suporter amat besar bagi gelar juara Liga Europa musim ini. “Hasrat besar yang kami rasakan di setiap pertandingan tidak lepas dari dukungan seluruh pendukung. Setiap melihat dukungan mereka, kami hanya bertekad untuk membalas dukungan itu dengan kebahagiaan,” tuturnya.
Pendukung Frankfurt adalah salah satu suporter paling nekat di Eropa saat ini. Mereka tidak takut menyalakan suar atau flare di laga final meski kehadiran suar di dalam tribune dilarang oleh UEFA.
Suar berwarna merah yang sempat terlihat di awal masing-masing babak di Ramon Sanchez Pizjuan menyemarakkan partai puncak itu.Tak hanya suar, yel-yel dukungan suporter Frankfurt juga bergema selama 120 menit pertandingan.
“Kami membuktikan telah menjadi bos di dalam stadion,” kata Presiden Frankfurt Peter Fishcer.
Lihat juga : Potret Kegembiraan Eintracht Frankfurt di Kandang Barcelona

Para pendukung Eintracht Frankfurt di Frankfurt merayakan kemenangan klub mereka atas Rangers pada final Liga Europa, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB di Sevilla, Spanyol. Frankfurt menang 5-4 dalam adu penalti.
Di sisi lain, sekitar 20.000 pendukung Frankfurt pernah pula hadir langsung di Camp Nou. Kala itu, mereka membeli tiket musiman para pendukung Barca, sehingga mereka sukses memutihkan Camp Nou.
Gelandang Frankfurt, Sebastian Rode, senang akhirnya bisa memberikan perayaan bagi para pendukung. Ia pun sudah tidak sabar untuk turun ke jalan-jalan kota Frankfurt untuk bergembira bersama dengan suporter.
“Kami sangat senang untuk bisa merayakan gelar ini bersama fans,” kata Rode.
Tidak hanya Frankfurt yang berpesta, seluruh Jerman pun bahagia dengan gelar Liga Europa yang diraih Die Adler.
“Sebuah kesuksesan fantatis yang didorong dukungan luar biasa dari fans. Masyarakat (kota) Frankfurt telah mengiklankan Bundesliga dengan cara yang terbaik,” ujar Managing Director Liga Sepak Bola Jerman (DFL) Donata Hopfen.
Herlichen gluckwunsch, Eintracht Franfurt! (AFP/REUTERS)