”Kutukan” tidak pernah menang Indonesia atas Thailand di fase gugur SEA Games 2021 berlanjut. Absennya Asnawi Mangkualam diakui berpengaruh besar terhadap performa ”Garuda Muda”.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Striker timnas Thailand Patrik Gustavsson (tengah) menyundul bola di hadapan bek timnas Indonesia Rizky Ridho Ramadhani (kanan) dalam babak semifinal cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2021). Timnas Indonesia mengalami kekalahan atas timnas Thailand dengan skor 0-1. Gol tunggal gelandang Thailand Weerathep Pomphun mengandaskan mimpi skuad Garuda Muda melaju ke babak final.
NAM DINH, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia memperpanjang ”kutukan” tidak pernah menang atas Thailand di fase gugur SEA Games. Upaya Indonesia menembus final terganjal ”Tim Gajah Perang” seusai kalah tipis 0-1 di Stadion Thien Truong, Provinsi Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2022) sore. Ketidakhadiran bek kanan andalan, Asnawi Mangkualam, berpengaruh besar terhadap performa Indonesia.
Kekalahan dari Thailand menjadi antiklimaks dari performa impresif timnas dalam empat laga terakhir. Seusai takluk dari Vietnam di laga pembuka, ”Garuda Muda” mengamuk dengan meraih kemenangan di tiga laga selanjutnya. Tim besutan pelatih Shin Tae-yong melumat Timor Leste 4-1, membenamkan Filipina 4-0, dan mengatasi Myanmar 3-1.
Performa cemerlang Garuda Muda membawa harapan bagi mereka untuk lolos dari semifinal. Namun, Indonesia punya rekam jejak buruk menghadapi Thailand di fase gugur SEA Games.
Skuad Gajah Perang, julukan Thailand, adalah momok menakutkan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia. Sejak SEA Games menerapkan aturan pemain U-23 di sepak bola putra pada edisi Kuala Lumpur, Malaysia, 2001, Indonesia selalu kalah dari empat pertemuan melawan Thailand di fase gugur.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Gelandang timnas Indonesia Witan Sulaeman (kanan) berebut bola dengan gelandang timnas Thailand Weerathep Pomphun (kiri) dalam babak semifinal cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2021). Timnas Indonesia mengalami kekalahan atas timnas Thailand dengan skor 0-1. Gol tunggal gelandang Thailand Weerathep Pomphun mengandaskan mimpi skuad Garuda Muda melaju ke babak final.
Jelang laga penting tersebut, sorotan tertuju pada pos bek kanan yang ditinggalkan Asnawi Mangkualam karena akumulasi kartu. Absennya Asnawi menimbulkan kekhawatiran besar karena dia adalah salah satu nyawa dari timnas Indonesia.
Kehadiran Asnawi secara langsung berdampak terhadap performa timnas. Saat dia absen, Vietnam dengan leluasa mengacak-acak sisi kanan pertahanan Indonesia. Sebaliknya, ketika Asnawi bergabung, Indonesia selalu meraih hasil positif dengan melibas Timor Leste, Filipina, dan Myanmar.
Memang semua merasakan bahwa Asnawi itu pemain yang sangat penting. Pertandingan hari ini menjadi bukti.
”Memang semua merasakan bahwa Asnawi itu pemain yang sangat penting. Pertandingan hari ini menjadi bukti,” kata pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers seusai laga.
Gol semata wayang kemenangan Thailand di menit ke-94 berawal dari celah yang ditinggalkan Asnawi. Para pemain belakang Indonesia kalah berduel memperebutkan bola di sisi kanan pertahanan. Dari sana, pemain Thailand leluasa menggiring bola ke jantung pertahanan Indonesia.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Gelandang timnas Indonesia Rachmat Irianto (tengah) mengoper bola melewati gelandang timnas Thailand Chayapipat Supanpasuch (depan) dalam babak semifinal cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2021). Timnas Indonesia mengalami kekalahan atas timnas Thailand dengan skor 0-1. Gol tunggal gelandang Thailand Weerathep Pomphun mengandaskan mimpi skuad Garuda Muda melaju ke babak final.
Pergerakan Weerathep Pomphun gagal diantisipasi para pemain belakang timnas. Ia kemudian melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti yang tidak mampu dibendung kiper Ernando Ari Sutaryadi.
Kendati tanpa Asnawi, Garuda Muda sejatinya tampil solid dan terorganisasi sejak awal laga. Shin menggunakan formasi dasar 3-5-2 yang bisa berubah ke 4-2-3-1 ketika menerima serangan. Dia menggunakan tiga pemain belakang demi menutup lubang yang ditinggalkan Asnawi. Para pemain belakang diminta disiplin dalam bertahan dan menutup ruang.
Berkat strategi itu, Indonesia mampu mengimbangi lini tengah Thailand yang dikenal agresif dan kreatif. Pemain Indonesia tidak membiarkan ada kesalahan kecil yang mampu dimanfaatkan Thailand. Sejumlah peluang tercipta, tetapi belum mampu dimaksimalkan menjadi gol oleh kedua tim.
Laga semifinal ini sudah terasa bagaikan final dengan tingginya antusiasme penonton yang hadir di stadion. Warga Vietnam datang berbondong-bondong menyaksikan pertandingan meski timnas mereka bertanding di provinsi lain. Mereka datang menyaksikan pertandingan sembari merayakan hari ulang tahun mendiang mantan Presiden Vietnam Ho Chi Minh.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Gelandang timnas Indonesia Marselino Ferdinan (kanan) duel berebut bola dengan bek timnas Thailand Chonnapat Buaphan (kiri) dalam babak semifinal cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2021). Timnas Indonesia mengalami kekalahan atas timnas Thailand dengan skor 0-1. Gol tunggal gelandang Thailand Weerathep Pomphun mengandaskan mimpi skuad Garuda Muda melaju ke babak final.
Lebih menyerang
Dibandingkan Thailand, timnas Indonesia lebih banyak menyerang di babak pertama. Garuda Muda menemukan celah dengan memanfaatkan kepiawaian lini tengah yang dikomandoi Marc Klok dan Ricky Kambuaya menyuplai bola kepada penyerang Egy Maulana Vikri serta Witan Sulaeman. Mereka mengurung pertahanan Thailand. Sejumlah peluang tercipta, tapi masih belum membuahkan hasil.
”Cukup banyak peluang yang kami dapatkan, tapi para pemain gagal memaksimalkan peluang tersebut,” kata Shin.
Di sisi lain, Thailand memanfaatkan lebar lapangan, terutama di sisi kanan pertahanan Indonesia yang ditinggalkan Asnawi. Gelandang Thailand, Airfan Doloh, rajin membuka ruang dengan menyisir sisi kanan pertahanan Garuda Muda. Namun, siasat itu masih bisa dimentahkan barisan belakang Indonesia. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Thailand meningkatkan intensitas serangan di awal babak kedua. Tim Gajah Perang mendominasi penguasaan bola dengan operan pendek dari kaki ke kaki. Peluang mencetak gol sempat diperoleh gelandang Thailand, Benjamin James Davies, di menit ke-53, tetapi sepakannya masih melebar dari gawang Indonesia.
RONY ARIYANTO NUGROHO
Ratusan warga bernyanyi dan membawa sejumlah poster bergambar tokoh Ho Chi Minh di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, untuk menyaksikan laga pertandingan sepak bola Thailand versus Indonesia, yang bertepatan dengan perayaan hari kelahiran tokoh tersebut, Kamis (19/5/2022). Ho Chi Minh merupakan tokoh negarawan besar yang berjasa besar bagi warga Vietnam sekaligus Presiden republik demokratik Vietnam yang pertama. Ho Chi Minh lahir pada 19 Mei 1890 di Kota Saigon yang kini dikenal dengan nama Ho Chi Minh City.
Tidak seperti di babak pertama, Indonesia kesulitan membongkar pertahanan Thailand sepanjang babak kedua. Shin kemudian mengutus Syahrian Abimanyu dan Saddil Ramdani. Mereka menggantikan Witan Sulaeman dan Marselino Ferdinan untuk menambah daya gedor di lini depan.
Suntikan tenaga baru membuat serangan Indonesia menjadi lebih hidup. Sundulan Klok hampir merobek jala Thailand di menit ke-77, tetapi penjaga gawang Kawin Tamsatchanan dengan sigap menepis bola.
”Kami tahu Indonesia sangat kuat. Kami berusaha mengendalikan penguasaan bola di antara ruang. Mereka memiliki pemain muda, tapi memiliki kemampuan yang bagus. Saya rasa Indonesia punya masa depan yang cerah. Karena semakin waktu saya semakin kesulitan menaklukkan Indonesia,” kata pelatih Thailand Alexandre Polking.
Skor 0-0 bertahan hingga laga usai. Pertandingan kemudian memasuki babak tambahan waktu. Di babak ini, para pemain Indonesia mulai kesulitan keluar dari tekanan Thailand. Thailand kemudian memecah kebuntuan melalui Pomphun.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Gelandang timnas Indonesia Marc Anthony Klok (depan) menyundul bola di hadapan striker timnas Thailand Korawich Tasa (tengah) dalam babak semifinal cabang sepak bola SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2021). Timnas Indonesia mengalami kekalahan atas timnas Thailand dengan skor 0-1. Gol tunggal gelandang Thailand Weerathep Pomphun mengandaskan mimpi skuad Garuda Muda melaju ke babak final.
Setelah gol tersebut, pertandingan berlangsung dalam tensi tinggi. Momen itu dipicu gelandang Thailand, William Gabriel, yang mendapat kartu merah namun tidak mau meninggalkan lapangan. Tindakan Gabriel menyulut emosi para pemain Indonesia. Tiga pemain Indonesia, Ricky, Firza Andika, dan Rachmat Irianto, terkena kartu merah dalam keributan antara kedua tim.
Seusai pertandingan, Shin tidak menyebut kelelahan menjadi faktor penyebab terjadinya gol Thailand. Menurut dia, fisik dan stamina para pemain Indonesia cukup bagus. Thailand pun demikian. Shin menyayangkan anak asuhnya yang gagal mengonversi peluang menjadi gol.
Dengan hasil minor ini, Shin menyebut akan melakukan sejumlah evaluasi. Namun, dia tak menjelaskan secara detail evaluasi yang dia maksud. Berikutnya, Indonesia harus segera melupakan kekalahan dan fokus menatap pertandingan perebutan medali perunggu.