Setelah merengkuh trofi Liga Europa, Eintracht Frankfurt menatap misi selanjutnya, yakni bersaing di Liga Champions musim depan. "Die Adler" punya bekal bagus untuk berkompetisi dengan tim elite Eropa lainnya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AP PHOTO/MANU FERNANDEZ
Para pemain Eintracht Frankfurt merayakan gelar juara Liga Europa setelah mengalahkan Glasgow Rangers final Liga Europa melawan Eintracht Frankfurt di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Eintracht Frankfurt menjadi tim asal Jerman pertama yang memenangkan Piala UEFA/Liga Europa sejak Schalke pada musim 1996/1997 silam.
SEVILLA, KAMIS – Keberhasilan Eintracht Frankfurt menjadi juara Liga Europa edisi 2021-2022 membawa angin segar bagi Bundesliga Jerman. Die Adler dipastikan akan menjadi tim kelima asal Jerman yang akan tampil di Liga Champions musim depan. Kondisi itu memperbesar peluang Jerman untuk kembali menjadi penguasa Eropa.
Sebagai juara Liga Europa, Frankfurt akan masuk dalam pot pertama untuk undian fase grup Liga Champions 2022-2023. Di dalam pot itu terdapat pula juara bertahan Liga Champions serta enam tim juara liga dengan koefisien UEFA tertinggi, yaitu Inggris, Spanyol, Jerman, Italia, Perancis, dan Portugal.
Dengan kondisi itu, maka Frankfurt dipastikan tidak akan bertemu oleh tiga tim yang telah menjadi juara kompetisi domestik terbaik Eropa, yaitu Real Madrid (La Liga Spanyol), Paris Sanit-Germain (Liga 1 Perancis), dan FC Porto (Liga Portugal).
Tidak bisa dipungkiri berada di pot pertama memberikan keistimewaan pula bagi juara bertahan Liga Europa. Terhindar dari para juara kompetisi domestik serta kampiun bertahan Liga Champions sejak dini setidaknya membuka peluang bersaing lebih baik di fase grup.
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Suasana pembukaan laga final Liga Europa antara Eintracht Frankfurt melawan Glasgow Rangers di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dinihari WIB.
Hal itu terlihat sejak Sevilla tampil di Liga Champions edisi 2016-2017 dengan predikat juara Liga Europa 2015-2016. Dimulai dari musim itu, tim-tim yang berstatus juara bertahan Liga Europa selalu lolos dari fase grup.
Sevilla, MU, Atletico, Chelsea, dan Villarreal bisa melaju ke babak gugur Liga Champions semusim setelah menjadi juara Liga Europa. Perjalanan fenomenal ditorehkan Villarreal di Liga Champions musim ini.
“Si Kapal Selam Kuning” bisa menembus hingga babak empat besar. Langkah mereka ke partai puncak dikandaskan Liverpool.
Tampil di Liga Champions memberikan antusiasme tersendiri bagi Frankfurt. Mereka belum pernah lagi berpartisipasi di Liga Champions sejak edisi kelima pada musim 1959-1960.
Ketika kompetisi antarklub itu masih bernama Piala Eropa, Die Adler bisa menembus partai final. Namun, mereka dihancurkan Real 3-7 di laga puncak yang berlangsung di Hamden Park, Glasgow, Skotlandia.
Para pemain Eintracht Frankfurt merayakan gelar juara setelah menang adu pinalti melawan Glasgow Rangers dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dinihari WIB. Dari kelima algojo Glasgow Rangers hanya Aaron Ramsey yang gagal mencetak gol.
Setelah itu, penampilan terbaik Frankfurt di Eropa hanya menjadi juara Liga Europa 1979-1980 dan musim ini. Trofi kedua Eropa itu diraih berkat keunggulan adu penalti 5-4 atas Glasgow Rangers. Kedua tim menciptakan hasil seri 1-1 selama 120 menit duel di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB.
Pelatih Frankfurt Oliver Glasner percaya diri timnya bisa berbicara banyak di Liga Champions musim depan. Menurut dia, mentalitas dan semangat juang semua pemainnya, yang telah dibuktikan di Liga Europa musim ini, adalah bekal berharga untuk bisa bersaing di kompetisi antarjuara Eropa itu.
“Pemain telah menunjukkan karakter dan mentalitas tangguh mereka. Semangat mereka selalu berkembang di setiap laga, sehingga itu adalah hal positif yang harus kami pertahankan untuk bisa bersaing lebih baik di musim depan,” kata Glasner dilansir laman klub.
Presiden Frankfurt Peter Fischer juga menyambut positif kesempatan tampil di Liga Champions musim 2022-2023. Fischer menganggap, menjadi juara Liga Europa dan berpartisipasi di Liga Champions adalah momen terbaik dalam sejarah Die Adler.
Pelatih Eintracht Frankfurt Oliver Glasner melompat saat menyaksikan timnya berlaga melawan Glasgow Rangers dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Oliver Glasner menjadi pelatih kedua asal Austria yang memenangkan trofi utama Eropa setelah Ernst Happel pada Piala Eropa 1970 dengan Feyenoord, dan Piala Eropa 1983 dengan HSV.
“Kami akhirnya akan bermain di Liga Champions. Pembenahan (skuad) akan dilakukan, tetapi kami tentu tidak akan melakukan perombakan besar-besaran demi bersaing,” ujar Fischer seperti dikutip Kicker.
Bagi Fischer, prioritas utama timnya saat ini adalah memperpanjang kontrak tiga pemain utama yang akan kadaluwarsa, 30 Juni ini. Mereka adalah Filip Kostic, Daichi Kamada, dan Evan Ndicka. Sebab, kata Fischer, kerangka utama Die Adler di musim depan tidak akan banyak berubah dibandingkan musim ini.
Alasan Fischer itu amat wajar. Pasalnya, Frankfurt menjadi tim yang tidak terkalahkan di Liga Europa musim ini. Dalam 11 pertandingan, mereka meraup enam kemenangan dan lima hasil imbang.
Selain kebanggaan, Frankfurt, sebagai juara Liga Europa, mendapatkan suntikan dana besar. Mereka menerima hadiah dana sekitar 8,6 juta euro atau sekitar Rp 132,7 miliar.
Jumlah itu belum termasuk bonus penampilan hingga melaju ke final. Kemudian, di musim panas ini, Die Adler juga akan menerima dana sebesar 3,5 juta euro (Rp 54 miliar) sebagai kontestan Liga Super Eropa melawan juara Liga Champions.
Kami akhirnya akan bermain di Liga Champions. (Peter Fischer)
AP PHOTO/JOSE BRETON
Gelandang Eintracht Frankfurt Daichi Kamada (tengah) bereaksi setelah gagal mencetak gol ke gawang Glasgow Rangers dalam laga final Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Pinalti dilakukan setelah kedudukan sama kuat 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.
Liga ketiga
Bundesliga akan menjadi liga ketiga yang memiliki lima duta dalam satu musim Liga Champions setelah La Liga Spanyol dan Liga Primer Inggris. Di musim depan, Liga Jerman akan diwakili oleh Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, RB Leipzig, dan Frankfurt.
Adapun kali terakhir Liga Spanyol diwakili oleh lima klub terjadi pada musim ini. Atletico Madrid, Real Madrid, Barcelona, dan Sevilla meraih tiket kompetisi antarklub terelite di Eropa itu berkat peringkat di klasemen akhir musim 2020-2021. Sementara itu, Villarreal mendapat tiket tambahan karena merengkuh trofi Liga Europa musim lalu.
Adapun Liga Inggris sempat juga merasakan privilese lima wakil di Liga Champions pada musim 2017-2018. Chelsea, Tottenham Hotspur, Manchester City, dan Liverpool lolos berdasarkan klasemen liga. Sedangkan Manchester United menyandang predikat sebagai kampiun Liga Europa edisi 2016-2017.
Dalam dua edisi terakhir ketika sebuah liga memiliki lima wakil, salah satu tim terbukti bisa melaju hingga partai puncak. Liverpool menjadi wakil Inggris tersisa yang bisa tampil di laga final 2017-2018, sedangkan Real Madrid adalah duta Spanyol yang tersisa di partai puncak musim ini.
Pemain Real Madrid Karim Benzema merayakan golnya ke gawang Manchester City pada laga pertama semifinal Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, Selasa (26/4/2022).
Menariknya, dua edisi final tersebut, duel pamungkas menyajikan pertemuan antara Real dan Liverpool. Kedua tim adalah klub tersukses di Liga Champions dari masing-masing negara.
Harapan Frankfurt untuk membantu kesuksesan Jerman di Liga Champions musim depan hadir dari CEO Liga Sepak Bola Jerman (DFL) Donata Hopfen. Hopfen menuturkan, Frankfurt telah memberikan kebahagiaan bagi masyarakat kota Frankfurt dan Jerman dengan gelar Liga Europa.
Sebab, Jerman telah menanti selama 25 tahun untuk kembali menyaksikan tim Bundesliga menjadi kampiun di kompetisi itu. Schalke 04 adalah duta Jerman terakhir yang meraih gelar Piala UEFA—nama terdahulu Liga Europa—pada edisi 1996-1997.
“Pelatih Oliver Glasner dan timnya telah mewujudkan imajinasi yang melebihi ekspektasi pendukung Eintracht dan masyarakat Jerman. Eintracht telah menghadirkan jejak cemerlang bagi Bundesliga di Eropa,” kata Hopfen dilansir laman DFL. (AFP)